Kesempatan untuk menjadi pemimpin terbuka di mana-mana. Mulai dari lingkup kecil tugas kelompok, ketua kelas, event, organisasi, komunitas, tempat kerja sampai masyarakat pun butuh sosok pemimpin.
Masalahnya dari sekian banyak yang menjabat pemimpin atau ketua tersebut, gak semuanya akhirnya dianggap layak oleh yang mengetahuinya. Penilaian tersebut terutama berlaku jika kamu menjabat pemimpin atau ketua, tapi masih mengucapkan 7 kalimat ini!
Ini salah satu bahasa kekanak-kanakan yang harusnya gak keluar dari seorang pemimpin. Ketika kamu merasa benar, sampaikan alasan terkuatmu. Ketika kamu memang perlu minta maaf, sampaikan di mana letak kesalahanmu yang kamu sadar memerlukan permintaan maaf. "Maaf karena aku sudah begini begitu." Mengucapkan kalimat maaf karena kamu selalu serba salah itu merupakan bentuk emosi yang kamu tunjukkan bahwa kamu justru selalu merasa benar. Ini membuatmu terlihat seperti sosok pemimpin yang gak bisa belajar dari kesalahan.
Salah satu tugas terberat dari seorang pemimpin adalah mendelegasikan tugas dengan baik. Ketika kamu gak mampu mendelegasikan tugas sesuai potensi serta minat masing-masing anggotamu dan gak mampu membuat mereka bekerja, itu murni kesalahanmu sebagai pemimpin. Kamu perlu belajar lebih banyak untuk memiliki attitude yang layak untuk memimpin, menjabat posisi tersebut saja gak cukup untuk bisa membuat orang lain menurut.
Melempar kesalahan pada orang lain apalagi anggotamu adalah kesalahan yang sangat amat fatal untuk seorang pemimpin. Pemimpin harus berani dan bersedia mempertanggungjawabkan semuanya. Karena harusnya pemimpin mewakili suara kesepakatan bersama, bukan suaramu pribadi.
Ketika kamu gak tahu sama sekali apa kelebihan masing-masing anggotamu, itu salah satu kesalahan fatal sebagai pemimpin. Pemimpin harus mampu mengetahui potensi seseorang dan mendukung ia untuk berkembang dalam posisinya tersebut. Ketika kamu gak tahu kelebihan anggotamu, sebagus-bagusnya kompetensi keahlianmu, orang jadi gak memandang itu dan lebih menilai ke attitudemu yang menutupinya.
Sebuah kelompok atau bisnis yang baik itu bahkan akan tetap berjalan dengan lancar produktif ketika pemimpinnya sedang gak di tempat. Kalau mereka harus dipaksa atau diawasi dahulu baru bisa bergerak, itu kesalahanmu sebagai pemimpin yang gak bisa memberi pemahaman cukup pada mereka dan belum mampu meluruskan visi misimu dengan masing-masing orang tersebut.
Pemimpin yang baik hakikatnya gak menyalahkan keadaan atau suatu masalah. Alih-alih terfokus pada apa yang seharusnya sudah dilakukan tapi belum, pemimpin yang baik akan mengarahkan pada solusi untuk masalah yang ada saat ini, bukan masalah sebelumnya.
Selamat! Ketika kamu mengatakan ini, itu artinya kamu harus siap untuk ditinggalkan oleh banyak orang. Termasuk orang yang peduli dan sepemahaman dengan kamu, tapi gak kamu anggap sama sekali dengan melontarkan pertanyaan tersebut. Belajar hilangkan perkataan kekanak-kanakan seperti ini.
Masih adakah yang sering kamu ucapkan dari 7 kalimat di atas ketika berkesempatan memimpin sesuatu? Segera buang kebiasaan itu ya. Karakter bisa terbentuk jika dibiasakan, jadi biasakan saja yang baik, temukan sosok-sosok yang bisa menjadi panutan pemimpin yang baik. Pemimpin yang baik gak kebanyakan alasan untuk berubah lebih baik kan? Ingat, yang memungkinkan untuk kita ubah hanya diri sendiri.