Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips untuk Extrovert Tetap Waras saat Kerja Remote

ilustrasi extrovert sedang burnout (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi extrovert sedang burnout (pexels.com/Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Jadwalkan waktu khusus untuk diskusi santai, bukan hanya rapat
  • Cari coworking space atau cafe untuk suasana bekerja yang lebih hidup
  • Aktif di komunitas online atau grup sefrekuensi untuk tetap terhubung
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi sebagian orang, kerja remote adalah impian karena bisa kerja dari mana saja, tidak perlu bertemu banyak orang, dan bebas atur waktu. Tapi bagi seorang extrovert, kerja remote bisa menjadi tantangan besar. Hal ini dikarenakan extrovert justru mengisi energinya lewat interaksi sosial, dan bekerja remote seringkali terasa sepi dan membosankan.

Kalau kamu mengalaminya, tips ini bisa kamu jadikan referensi supaya tetap waras dan produktif meski jarang tatap muka. Hal menarik untuk dipahami karena tidak semua orang extrovert nyaman dan mempunyai kinerja maksimal selama kerja remote. Jadi, semoga artikel ini menjawab keluhan kamu, ya!

1. Jadwalkan waktu khusus untuk diskusi santai, tidak hanya untuk rapat

ilustrasi sedang berdiskusi (pexels.com/Jopwell)
ilustrasi sedang berdiskusi (pexels.com/Jopwell)

Bukan rahasia lagi kalau meeting kerja itu kadang terlalu formal dan bikin tegang. Coba buat ruang ngobrol santai bareng rekan kerja, entah itu virtual coffee break atau sesi sharing singkat. Interaksi yang gak melulu soal kerja bisa bantu kamu merasa lebih terhubung.

Meskipun hanya melalui virtual, tetap bisa jadi sumber energi sosial yang kamu butuhkan. Coba agendakan untuk menonton film bareng melalui zoom meeting, bermain kuis kecil-kecilan, atau kegiatan lain yang lebih menarik. Selain bisa mengakrabkan satu sama lain, ini bisa jadi solusi supaya mood bekerja meningkat.

2. Cari coworking space atau cafe supaya suasana bekerja terasa lebih hidup

ilustrasi bekerja di cafe (pexels.com/Liza Summer)
ilustrasi bekerja di cafe (pexels.com/Liza Summer)

Kerja dari kamar terus bisa bikin kamu merasa terisolasi. Coba sesekali kerja dari coworking space atau cafe yang ramai tapi nyaman. Suasana di sekitar yang hidup, meski kamu gak ngobrol langsung, bisa bantu mengurangi rasa sepi.

Bahkan sekadar mendengar suara orang lain bisa jadi pengisi energi untuk seorang extrovert. Tidak harus jauh dari rumah, cari tempat ternyaman yang kamu suka di sekitar itu juga bisa dicoba. Asalkan ada jaringan internet, kamu tetap bisa bekerja remote tanpa ada rasa terganggu dan buang-buang waktu.

3. Aktif di komunitas online atau grup sefrekuensi

ilustrasi kerja kelompok (pexels.com/George Pak)
ilustrasi kerja kelompok (pexels.com/George Pak)

Jika dirasa interaksi kerja kurang memuaskan, kamu bisa cari ruang sosial lain yang sesuai minat. Bergabunglah ke komunitas online, grup belajar, atau diskusi seputar hobi yang kamu suka. Nah, dari sana kamu bisa tetap terhubung dengan orang lain, berbagi cerita, dan merasa lebih hidup di luar urusan kerja.

Kerja remote memang fleksibel, bisa sekalian multitasking dengan tugas lainnya. Namun, dengan bekerja sendiri terus menerus tanpa interaksi, bagi seorang extrovert akan terasa terbebani dan menurunkan mood. Mencoba aktif dengan cara lain bisa jadi solusi supaya tidak merasa kesepian dan sendirian dalam berjuang.

4. Lakukan video call daripada chat jika memungkinkan

ilustrasi melakukan video call (pexels.com/Artem Podrez)
ilustrasi melakukan video call (pexels.com/Artem Podrez)

Extrovert membutuhkan ekspresi wajah, suara, dan gestur untuk merasa lebih dekat dengan orang lain. Kalau kamu harus berkoordinasi dengan tim, coba ajukan video call daripada hanya lewat chat. Obrolan akan terasa lebih hangat dan lebih hidup.

Bonusnya, kamu bisa menyerap energi sosial yang dibutuhkan tanpa harus bertemu langsung. Asalkan waktunya sesuai dengan kesibukan rekan lainnya, maka tidak ada salahnya mencoba cara ini. Paling penting kamu juga bisa maksimal dan sepenuhnya hadir di dalamnya ketika obrolan dilaksanakan.

5. Isi waktu di luar kerja dengan aktivitas sosial

ilustrasi sedang berdiskusi (pexels.com/The Coach Space)
ilustrasi sedang berdiskusi (pexels.com/The Coach Space)

Kerja remote bukan berarti kamu harus sendiri terus menerus. Manfaatkan waktu setelah kerja untuk hangout bersama teman, ikut event komunitas, atau sekadar jalan-jalan sambil ngobrol dengan orang terdekat. Seimbangkan antara waktu sendiri dan sosial dapat menjadi kunci untuk menjaga kesehatan mentalmu sebagai extrovert.

Meskipun bekerja secara remote, buatlah batasan kapan waktunya istirahat dan bersenang-senang. Sediakan waktu khusus untuk diri sendiri supaya mood kerja tetap terjaga. Bekerja dan mengejar target itu penting, tapi jangan lupa kalau istirahat dan bersenang-senang juga tidak kalah penting.

Bekerja secara remote memang memberikan fleksibilitas, tapi bukan berarti cocok untuk semua kepribadian tanpa penyesuaian. Bagi extrovert, penting untuk tetap mencari ruang sosial yang sehat supaya tidak merasa kesepian atau kehilangan energi. Yuk, kenali kebutuhan dirimu dan cari cara kerja yang tetap membuat kamu bahagia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us