Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Tanda Lingkungan Kerja Toxic, Harus Waspada!

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Yan Krukau)

Sering ditemui beberapa kisah di media sosial tentang betapa tidak sehatnya lingkungan kerja yang ia miliki. Hal ini lantas membuat suasana kantor menjadi kurang nyaman dan ingin cepat-cepat pulang. Karir pun jadi tidak terlalu dipikirkan karena semua perhatian tersita pada situasi ini.

Bagaimana dengan tempat kerjamu saat ini? Semoga kamu berada di tempat yang positif, ya. Meski demikian, coba simak sembilan tanda ini. Hal ini bisa menjadi bukti bahwa suatu lingkungan kerja sudah termasuk toxic. Dengan mengetahuinya, setidaknya kamu dapatkan insight untuk nantinya bisa lebih aware saat di kantor.

1. Tidak pernah benar-benar bersemangat saat berangkat kerja

ilustrasi malas (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi malas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hari masih pagi dan kamu sudah selesaikan rutinitas harianmu. Kini saatnya untukmu melangkahkan kaki menuju kantor. Tapi, entah mengapa setiap langkah terasa berat sembari membayangkan masuk ke dalam suasana kerja yang tidak nyaman.

2. Sangat memperhatikan setiap ucapan

ilustrasi diskusi (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi diskusi (pexels.com/Christina Morillo)

Akan selalu ada diskusi dalam setiap pekerjaan. Saat diminta untuk memberikan pendapat, kamu sangat berhati-hati dalam memilih setiap kata. Kamu berusaha memastikan tidak ada yang tersakiti atau tersinggung bahkan saat yang kamu ucapkan adalah fakta.

3. Drama tanpa henti terus terjadi

ilustrasi bertengkar (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi bertengkar (pexels.com/Antoni Shkraba)

Konflik adalah suatu hal yang tak terhindarkan. Oleh karena itu, ada sebuah diskusi untuk cari solusi. Sebaliknya, beberapa rekan kantormu malah membuatnya jadi drama dan saling menyerang satu sama lain. Alhasil, suasana kantor jadi canggung dan tidak nyaman.

4. Enggan mencoba karena takut kalau salah

ilustrasi karyawan (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi karyawan (pexels.com/Yan Krukau)

Kesempatan untuk mencoba hal baru adalah hak setiap karyawan. Namun, rekan senior selalu berusaha mencari celah setiap kali kamu hendak keluar dari zona nyaman. Kamu jadi merasa minder dan menjauhkan diri dari peluang yang ada di depan mata.

5. Rekan kerja yang tidak hadir jadi bahan gosip

ilustrasi gosip (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi gosip (pexels.com/cottonbro studio)

Gosip tampaknya menjadi hal asyik yang dilakukan bagi beberapa orang. Mirisnya, ketika seorang rekan kantor tidak hadir, ialah yang akan jadi bahan gosip. Hal ini terus berlanjut dan topik gosip terus berganti tergantung pada siapa yang tidak hadir pada hari tersebut.

6. Jawaban tidak dianggap mengecewakan dan tidak loyal

ilustrasi karyawan (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi karyawan (pexels.com/Yan Krukau)

Kita senantiasa berusaha untuk memberikan yang terbaik dengan menerima setiap challenge yang diberikan. Meski demikian, ada masanya kita sudah handle terlalu banyak dan harus menolak. Lantas, kamu dianggap tidak memiliki dedikasi terhadap pekerjaan.

7. Selalu merasa kehabisan energi

ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi lelah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tiap tugas memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Meski demikian, pekerjaan mudah sekalipun membuatmu merasa begitu lelah. Kamu merasa butuh lebih banyak effort untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadamu. Kamu tidak memahami betul apa penyebabnya dan kejadian ini berlangsung terus menerus. 

8. Pulang on time dianggap kurang berdedikasi

ilustrasi pulang kantor (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi pulang kantor (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kamu dibayar sesuai dengan beban kerjamu dengan rentang waktu tertentu. Ketika jam sudah menunjukkan waktu pulang, kamu segera merapikan tempat kerjamu dan melangkah pergi. Beberapa orang lantas memandang rendah dirimu dan mulai bergosip tentangmu.

9. Masalah kecil selalu dibesar-besarkan hingga semua orang tahu

ilustrasi berdebat (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi berdebat (pexels.com/Yan Krukau)

Kalau memang ada masalah dengan seseorang, lebih baik dibicarakan secara pribadi dan segera move on. Tapi, rekan kantormu berbeda. Ia malah membuatnya menjadi begitu rumit dan berkoar-koar hingga satu kantor mendengarnya dan fix, ini akan jadi bahan gosip baru.

Kenali tanda-tanda lingkungan kerja toxic agar bisa belajar untuk survive. Pertimbangkan juga mengenai kelayakan untuk memiliki karir jangka panjang di sini. Apa pun keputusannya, semoga kamu bisa menjalani dengan sebaik mungkin.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khariton Tjahjadi
EditorKhariton Tjahjadi
Follow Us