Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Bangkit dari Rasa Malu Usai Salah Mengirim Pesan Teks

ilustrasi perempuan terkejut sambil melihat ponsel (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi perempuan terkejut sambil melihat ponsel (freepik.com/cookie_studio)
Intinya sih...
  • Terapkan teknik pernapasan dalam untuk meredakan kecemasan dan self-talk negatif.
  • Membingkai ulang pikiran dan emosi negatif agar dapat mengendalikan diri sendiri.
  • Jadikan kesalahan mengirim pesan teks sebagai humor ringan atau lelucon, namun tetap jujur dan meminta maaf.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap orang mungkin pernah secara tidak sengaja mengirim pesan teks (chat) yang salah kepada orang lain. Ketika itu terjadi, perasaan malu dan menyesal seakan langsung menyelimuti diri sendiri.

Menurut Jaclyn Spinelli, RP(Q), MBA, CPC, psikoterapis dan pendiri True Self Counselling, dikutip Verywell Mind, kesalahan dalam mengirim pesan teks merupakan hal yang wajar terjadi. Kekeliruan ini bisa berupa penggunaan emoji atau singkatan yang berlebihan, mengirim pesan kepada seseorang yang bukan seharusnya, sampai muncul kata-kata aneh akibat koreksi otomatis.

Masih dikutip laman yang sama, direktur klinis Bloom Clinical Care Counseling and Therapy Services, Vikas Keshri, MSW, menambahkan, bila kesalahan tersebut dapat menimbulkan dampak emosional yang besar bagi pengirimnya. Si pengirim pesan mungkin akan merasa malu, cemas, khawatir, bahkan cenderung menyalahkan diri sendiri secara berlebihan.

“Kesalahan digital ini bisa memicu mekanisme deteksi ancaman di otak kita. Akibatnya, kita mungkin merasa terjebak dalam lingkaran perenungan yang negatif, memutar ulang kesalahan yang sudah dilakukan, serta membayangkan skenario terburuk yang akan terjadi,” jelasnya.

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk bangkit setelah salah mengirim pesan teks. Berikut informasi selengkapnya.

1. Terapkan teknik pernapasan dalam

ilustrasi melakukan teknik pernapasan dalam (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi melakukan teknik pernapasan dalam (pexels.com/PNW Production)

Setelah menyadari bahwa kamu mengirim pesan teks yang salah, langkah pertama harus dilakukan ialah menerapkan teknik pernapasan dalam. Sebab, ketenangan diri merupakan kunci utama supaya kamu bisa berpikir jernih, bahkan dalam situasi genting.

“Dengan melakukan teknik pernapasan dalam, kecemasan dapat berangsur mereda. Teknik ini juga akan membantu mencegah self-talk negatif yang berbahaya bagi diri sendiri,” kata Alexandra Hoerr, LCPC, pendiri Optimum Joy Clinical Counseling, dikutip Verywell Mind.

2. Membingkai ulang pikiran dan emosi negatif

ilustrasi memejamkan mata (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi memejamkan mata (pexels.com/cottonbro studio)

Sebagai manusia biasa, tentu kita tak pernah luput dari kesalahan, bukan? Termasuk saat berkirim pesan. Akan tetapi, rasa malu dan cemas yang berlebihan kadang membuat kita sulit untuk berempati pada diri sendiri. Maka dari itu, penting membingkai ulang pikiran serta emosi negatif supaya dapat mengendalikan diri sendiri.

“Terkadang, mengubah cara pandang kita terhadap emosi bisa mendatangkan manfaat,”ujar Marielle Collins, PhD, psikolog kesehatan klinis, dilansir Cleveland Clinic.

“Ketika dilanda emosi negatif, sangat mudah bagimu menganggap dirimu buruk. Hal itu, justru membuat rasa cemas semakin meningkat ketika berusaha menghilangkannya. Namun lewat pendekatan yang lebih penuh perhatian, kamu dapat menghadapi situasi tersebut dengan mengakui perasaanmu saat itu tanpa menghakimi, kemudian membiarkan emosi itu mereda dengan sendirinya,” imbuhnya.  

3. Menjadikannya sebagai humor ringan

ilustrasi tertawa (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi tertawa (pexels.com/Anna Shvets)

Dikutip Elite Daily, seorang penulis dalam laman tersebut, Genevieve Wheeler, menyebut, ketika salah mengirim pesan teks, kamu bisa menjadikan kesalahan yang tidak sengaja itu sebagai humor atau lelucon untuk mengalihkan perhatian. Selain itu, metode ini juga dapat membantu meredakan rasa malu. Dikutip Wikihow, seorang pelatih kehidupan, Brett Baughman, setuju bahwa apabila kamu ingin menarik kembali kata-katamu yang terlanjur disampaikan melalui pesan teks, berpura-pura kalau itu adalah lelucon ringan dapat membantu menenangkan situasi.

“Berpura-puralah chat tersebut hanya humor yang lucu. Ini bukan berarti kamu harus berbohong seakan-akan itu adalah lelucon atau semacamnya. Akan tetapi, sedikit humor bisa membantumu pulih dengan perasaan yang lebih tenang,” ucap Baughman.

Namun, penting diperhatikan bahwa langkah ini hanya berlaku jika kamu mengirim pesan yang tidak mengandung kejelekkan atau menyinggung pihak tertentu. Misalnya, kesalahan koreksi otomatis kecil, dapat diredakan dengan sedikit humor.

4. Jujur dan meminta maaf

ilustrasi menelepon (pexels.com/Uriel Mont)
ilustrasi menelepon (pexels.com/Uriel Mont)

Langkah terakhir yang gak kalah penting ialah berkata jujur, kemudian meminta maaf. Meskipun kesalahan dilakukan tanpa sengaja, kamu tetap harus meminta maaf sebagai bentuk menghargai perasaan orang lain, mencerminkan sikap bertanggung jawab, mencegah kesalahpahaman, dan menjaga hubungan baik di antara kamu dengan orang tersebut. Walaupun begitu, Keshri mengingatkan agar tidak meminta maaf secara berlebihan karena justru akan membuat masalah kecil tampak lebih besar daripada yang sebenarnya.

“Jika memang kamu perlu meminta maaf, sampaikan permintaan maaf itu secepatnya. Kamu harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Fokuslah pada kesalahan yang kamu perbuat dan hindari membela diri sendiri,” ucap Hoerr.

Kesalahan dalam mengirim pesan teks merupakan sesuatu yang sering terjadi di era digital. Meskipun kerap menimbulkan rasa malu yang teramat sangat, tapi kamu tetap bisa mengambil langkah bijak untuk memperbaikinya.

Mulai dari melakukan teknik pernapasan dalam, membingkai emosi dan pikiran internal, sampai meminta maaf. Namun, yang tak kalah penting adalah jangan terlalu menyalahkan diri sendiri, apalagi pada kesalahan yang kamu lakukan tanpa sengaja.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us

Latest in Life

See More

4 Cara Bangkit dari Rasa Malu Usai Salah Mengirim Pesan Teks

22 Sep 2025, 23:03 WIBLife