Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Media Coverage: Pengertian dan Manfaatnya Tingkatkan Reputasi Brand

ilustrasi sedang wawancara (pexels.com/Werner Pfennig)
ilustrasi sedang wawancara (pexels.com/Werner Pfennig)

Reputasi brand merupakan fokus utama yang akan dilakukan saat ingin meningkatkan pertumbuhan bisnis. Berbagai strategi bahkan dilakukan, salah satunya dengan melakukan strategi media coverage, yang merupakan sebuah konten yang menyebut, menampilkan, dan mendiskusikan sebuah brand.

Biasanya strategi media coverage hanya dilakukan dengan bantuan media massa. Namun para era ini, para pelaku bisnis juga bisa memanfaatkan platform media sendiri untuk melakukan strategi untuk meningkatkan reputasi brand ini.

Apa saja langkahnya? Yuk, simak dahulu uraian singkat mengenai media coverage dan manfaatnya dalam meningkatkan reputasi brand di bawah ini.

 

1. Apa itu media coverage?

ilustrasi wawancara bersama jurnalis (pexels.com/Redrecords)
ilustrasi wawancara bersama jurnalis (pexels.com/Redrecords)

Dilansir laman Glints, media coverage merupakan sebuah konten yang menyebut, menampilkan, dan mendiskusikan sebuah brand, bisa dalam bentuk artikel, video, atau RSS feed (Really Simple Syndication) yaitu penyajian data yang digunakan untuk menyimpan judul atau keterangan singkat dalam bentuk yang dapat dibaca.

Konten-konten tersebut dapat menjadi penanda sebuah market presence brand atau perusahaanmu. Bahkan dengan  memanfaatkan strategi, ini sebuah perusahaan juga dapat menilai sendiri bagaimana keberhasilan dari brand awarness yang sudah mereka lakukan di tengah masyarakat.

 

2. Manfaat media coverage untuk reputasi brand

ilustrasi ekpresi keberhasilan (pexels.com/fauxels)
ilustrasi ekpresi keberhasilan (pexels.com/fauxels)

Berangkat dari definisi di atas, bentuk strategi media coverage adalah dengan mendapatkan sebuah ulasan brand oleh pihak ketiga dalam bentuk artikel, video, atau RSS feed (Really Simple Syndication). Ulasan yang mereka buat ini akan membantu para konsumen memiliki sebuah persepsi baru dengan harapan bisa berdampak positif dan membuat sebuah brand tampak lebih kredibel.

Dilansir laman Ewise Communication, media coverage juga bisa membuat aktivitas yang dilakukan perusahaanmu akan selalu terasa penting. Biasanya ini terjadi karena citra brand atau perusahaanmu sudah terlihat baik di berbagai kalangan.

Nantinya, brand atau perusahaanmu tidak hanya akan memiliki artikel seputar perilisan produk atau pelayanan baru. Bisa saja para pihak ketiga juga turut memberitakan aksi sosial yang dilakukan perusahaan, kualitas sumber daya perusahaan, atau pertumbuhan bisnis perusahaan seperti pemberitaan agensi hiburan Korea Selatan, SM Entertainment saat ini.

Selain berita mengenai akuisisi saham yang semakin menarik, aktivitas masing-masing artis mereka tetap menarik untuk diberitakan secara rinci, baik secara grup atau pun individu. Hal ini membuktikan strategi media coverage yang mereka bangun dalam bertahun-tahun berhasil menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan reputasi brand mereka.

 

3. Macam-macam strategi media coverage yang bisa dilakukan

ilustrasi seorang influencer (pexels.com/George Milton)
ilustrasi seorang influencer (pexels.com/George Milton)

Perkembangan era digital juga memberikan dampak yang baik untuk melaksanakan strategi media coverage. Pada era digital ini, para pelaku bisnis tidak hanya memanfaatkan bantuan awak media dalam meningkatkan reputasi brand. Namun, mereka juga bisa melakukannya lewat platform media mereka sendiri seperti pada tiga macam strategi media coverage di bawah ini :

1. Earned media

Strategi earned media merupakan konten pemasaran yang dibuat oleh pihak ketiga dengan sukarela tanpa adanya imbalan yang diberikan oleh pihak pemilik brand. Untuk mendapatkan liputan seperti ini, biasanya perusahaan sudah memiliki hubungan kerjasama dengan awak media tersebut. Sehingga, dengan hanya bertukar pesan profesional, konten yang dibuat oleh perusahaan akan diliput dan dipublikasikan.

2. Paid media

Selanjutnya ada strategi paid media merupakan jenis media coverage berbayar yang dapat dilakukan di berbagai media apapun, seperti lewat media sosial, iklan online, search engine ads, serta iklan premium lainnya. Untuk pembuatan konten, dikembalikan kepada pemilik brand dan dipromosikan dengan durasi yang ditentukan. Biasanya tugas strategi media coverage seperti ini merupakan jobdesk tim pemasaran.

3.Owned media

Berbeda dengan strategi media coverage sebelumnya, strategi yang satu ini menampilkan iklan dan informasi melalui platform media yang dimiliki oleh perusahaan sendiri seperti merilis artikel atau press release yang lewat blog atau website perusahaan. Bisa juga dengan merilis konten promosi yang dipublikasi lewat media sosial perusahaan itu sendiri.

 

4. Tips memaksimalkan media coverage untuk pertumbuhan bisnis

ilustrasi sebuah website (pexels.com/Christina Morillo)
ilustrasi sebuah website (pexels.com/Christina Morillo)

Dalam memaksimalkan media coverage untuk pertumbuhan bisnis sebenarnya tidak jauh berbeda dengan berbagai pembuatan konten pemasaran. Namun, memiliki perbedaan pada tujuan di mana konten yang disiapkan ditujukan untuk meningkatkan reputasi brand dimata para pelanggan.

Dilansir laman Ewise Marketing, pada era ini para pelaku bisnis menggunakan tiga strategi media coverage untuk meningkatkan reputasi brand mereka. Ketiganya dianggap saling berkesinambungan dan maksimal untuk membantu menciptakan persepsi dari konsumen. Bahkan, dapat diguanakan untuk kebutuhan jangka panjang brand dan pertumbuhan bisnis perusahaan. 

Kemudian, dilansir laman Glints dan Spriboard Communications, dalam menggunakan tiga strategi di atas, para pelaku bisnis diharapkan juga mampu memilih media massa yang akan bekerjasama dengan perusahaan. Tak harus media nasional, perusahaan bisa bekerjasama dengan media lokal asalkan target pasar perusahaan sama dengan audience dari media tersebut.

Jika ingin membuat press release digital usahakan tak hanya berpatokan pada bentuk teks. Kamu bisa menambahkan video, gambar, ataupun grafik untuk memudahkan para jurnalis meliput perkembangan brand dan perusahaanmu. Akan lebih baik jika press release ini juga bisa dengan mudah dipahami oleh semua kalangan.

Press relase yang dibuat dapat kamu tampilkan melalui website atau media sosial sehingga setiap kalangan dapat mengetahui bagaimana kredibilitas dari brand dan perusahaanmu.

 

5. Cara mengukur media coverage

ilustrasi sedang membaca data (pexels.com/George Morina)
ilustrasi sedang membaca data (pexels.com/George Morina)

Dilansir laman Signal AI, selain memantau bagaimana liputan media terhadap sebuah brand. Sebuah perusahaan juga bisa mengukur media coverage ini dengan berbagai cara, yaitu :

  • Dimulai dengan menilai traffic atau jumlah orang yang mengunjungi website, halaman, dan durasi ketika mereka mengunjungi website.
  • Menilai angka reach atau jumlah orang yang telah melihat iklan brand tersebut.
  • Melakukan sentiment analysis atau proses menganalisis teks digital untuk menentukan apakah artikel atau press release yang dirilis bernilai positif, negatif, atau netral.
  • Melakukan penilaian share of voice, yang mana proses mengukur berdasarkan berapa kali brand dibahas di berbagai kanal atau platform internet.
  • Terakhir, juga bisa dengan melakukan evaluasi data engagement terhadap media digital perusahaanmu.

Dari lima poin mengenai media coverage di atas dapat kita simpulkan bahwa reputasi sebuah brand sangat berpengaruh pada pertumbuhan bisnis perusahaan. Dengan itu, banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan reputasi brand, salah satunya dengan memanfaatkan strategi media coverage. Gimana, sudah melakukan strategi ini untuk bisnis kamu?

 

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maisix Dela Desmita
EditorMaisix Dela Desmita
Follow Us