Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Memilih Vendor Pernikahan yang Eco-Friendly

ilustrasi pasangan pengantin (unsplash.com/mmm_mark)
ilustrasi pasangan pengantin (unsplash.com/mmm_mark)
Intinya sih...
  • Riset vendor yang punya komitmen terhadap pelestarian lingkungan- Cari vendor dengan portofolio sesuai- Mintalah rekomendasi pada orang terdekat
  • Tanyakan detail penting tentang layanan vendor- Ajukan pertanyaan spesifik pada katering, dekorasi, fotografi, dan suvenir- Pertimbangkan vendor yang memberi benefit signifikan pada lingkungan
  • Cari vendor lokal- Vendor lokal memiliki keunikan khas daerah- Membantu roda gerak perekonomian daerah

Sustainable wedding bukan hanya tren, tetapi juga bentuk tanggung jawab calon pengantin terhadap lingkungan hidup. Jejak karbon yang dihasilkan dari acara pernikahan lumayan besar, mulai dari gaun, sisa makanan, hingga limbah kado.

Salah satu keberhasilan dari acara pernikahan yang ramah lingkungan adalah memilih vendor pernikahan yang mengusung konsep sustainability. Vendor yang ramah lingkungan gak hanya menyediakan para ahli di bidang fotografi, catering, hingga wedding organizer, tetapi juga menyediakan layanan yang memerhatikan keberlanjutan lingkungan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti untuk memilih vendor eco-friendly.

1. Riset vendor yang punya komitmen terhadap pelestarian lingkungan

ilustrasi upacara pernikahan (pexels.com/asadphoto)
ilustrasi upacara pernikahan (pexels.com/asadphoto)

Pertama, lakukan riset pada vendor-vendor yang mempromosikan konsep eco-friendly di berbagai media sosial. Banyak vendor mengunggah portofolio mereka lewat postingan media sosial atau blog.

Pastikan gaya dan kualitas vendor sudah sesuai dengan yang kamu inginkan. Ingat, konsep eco-friendly bukan berarti ala kadarnya untuk menekan sampah dan jejak karbon. Kamu tetap bisa memilih tema-tema pernikahan impianmu dengan mempertimbangkan estetika dan kenyamanan.

Bila kesulitan menemukan vendor yang tepat, kamu bisa meminta rekomendasi pada orang terdekat atau pengantin yang sudah berpengalaman memakai jasa vendor. Jika sudah punya satu vendor pilihan, jangan ragu bertanya tentang vendor lain yang mengusung konsep sustainability.

2. Tanyakan detail penting tentang layanan vendor

ilustrasi pemotretan pernikahan (pexels.com/reneasmussen)
ilustrasi pemotretan pernikahan (pexels.com/reneasmussen)

Setelah menemukan beberapa vendor, bersiaplah untuk melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan spesifik. Bagian ini sangat penting untuk mengetahui komitmen mereka dalam menyediakan layanan acara pernikahan yang ramah lingkungan.

Ajukan pertanyaan yang berkaitan dengan katering, dekorasi, fotografi, bahkan suvenir. Berikut beberapa pertanyaan kunci untuk vendor.

Untuk katering:

“Bagaimana anda mengelola sisa makanan pasca resepsi?”

“Apakah anda bekerja sama dengan petani lokal untuk pemasok bahan makanan?”

Untuk dekorasi:

“Apakah anda menggunakan dekorasi reusable dan ramah lingkungan?”

“Apakah anda menggunakan dekorasi tanaman hidup atau artifisial?”

Untuk suvenir:

“Bisakah anda merekomendasikan suvenir ramah lingkungan?”

“Apakah suvenir ini berasal dari pengerajin lokal?"

Usahakan untuk bertanya sedatail mungkin. Semakin mereka menjawab dengan detail, maka kemungkinan mereka cocok menjadi vendor yang ramah lingkungan. Pertimbangkan vendor yang memberi benefit yang signifikan pada lingkungan dan minim jejak karbon.

3.Cari vendor lokal

ilustrasi pesta pernikahan (unsplash.com/getuliodt)
ilustrasi pesta pernikahan (unsplash.com/getuliodt)

Bila gak berhasil menemukan vendor yang seratus persen eco-friendly, kamu bisa mencari vendor lokal. Biasanya vendor dari daerah lokal memiliki keunikan yang khas atau merepresentasikan daerah tertentu. Misalnya dari segi estetika tata dekorasi, suvenir dari kerajinan tangan, atau makeup khusus.

Vendor lokal juga pasti mengatahui lokasi dan tradisi daerah setempat. Kamu akan lebih mudah untuk menemukan tempat resepsi dan konsep acara pernikahan yang lebih lokal. Menggunakan jasa vendor lokal juga sangat membantu roda gerak perekonomian daerah dengan menyerap tenaga kerja lokal.

4. Pilih vendor yang fleksibel

ilustrasi sepasang pengantin (pexels.com/moralestorres98)
ilustrasi sepasang pengantin (pexels.com/moralestorres98)

Tren pernikahan dengan konsep sustainability mungkin mulai meningkat, akan tetapi jumlahnya mungkin masih gak banyak. Oleh sebab itu, kamu bisa memilih vendor yang fleksibel, yang mana mereka terbuka pada ide dan permintaan khusus calon pengantin.

Kamu gak harus terpaku untuk memilih paket wedding A, B, dan C. Namun kamu bisa customize resepsi pernikahan yang berkonsep ramah lingkungan. Misalnya meminta menu khusus untuk vegetarian di bagian katering atau meminta dekorasi dengan kombinasi elemen yang ramah lingkungan.

Vendor yang fleksibel juga siap untuk bekerja sama dengan pihak lain. Contohnya kamu memilih fotografer, dekorator, bahkan wedding organizer dari vendor yang berbeda. Vendor yang berbeda-beda mungkin sedikit ribet, tapi ini sangat membantumu dalam mewujudkan pernikahan yang eco-friendly.

5. Jangan lupa baca ulasan

ilustrasi sepasang pengantin (pexels.com/ekoagalarov)
ilustrasi sepasang pengantin (pexels.com/ekoagalarov)

Terakhir, jangan lupa untuk membaca ulasan dari para pengantin yang sudah menggunakan vendor pernikahan yang kamu tuju. Testimoni dari mereka akan memberikan gambaran layanan vendor secara konsisten.

Ulasan gak hanya menggambarkan tentang kualitas, tetapi juga menyoroti profesionalisme dari para kru dan pekerja. Vendor dengan kru yang responsif, komunikatif, dan ramah lebih diminati dan lebih mudah diajak kerja sama.

Gak semua vendor menjamin keberlangsungan acara pernikahan yang ramah lingkungan. Mungkin juga, kamu memiliki budget yang terbatas. Untuk itu, kamu perlu berkompromi dengan vendor serta fokus pada prioritas dan aspek-aspek penting saat resepsi pernikahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us