Mengenal Leadership dan Work of Excellence di Perayaan Women's Day

Dalam rangka menyambut Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap tanggal 8 Maret, Grant Thornton Indonesia mengadakan serangkaian acara untuk menyambut perayaan tersebut. Salah satunya adalah talkshow dengan mengusung tema "Women Empower Women".
Acara ini diselenggarakan pada Selasa (7/3/2023), via Zoom, dan dihadiri oleh 3 female leader dari Grant Thornton Indonesia sebagai narasumber. Topik bahasan yang dipilih mengenai potensi, hambatan, dan tips bagi para perempuan di dunia kerja.
"Hari ini meskipun kita bersyukur bahwa kesetaraan gender sudah mencapai level yang lebih baik, sudah banyak kita lihat perempuan-perempuan yang luar biasa yang berada di senior level, tetapi perjuangan untuk kesetaraan gender masih jauh dari selesai," kata Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia.
"Seperti yang kita ketahui bahwa tidak sedikit perempuan yang masih mengalami diskriminasi, hambatan, untuk mereka dapat berkontribusi di dunia kerja. Tantangan ini mereka dapatkan juga dari keseimbangan perannya, antara karir dan tugas utama sebagai istir, sebagai ibu, dan keduanya," lanjutnya.
Dalam kesempatan ini, para narasumber membagikan pengalaman dan tips menarik bagaimana menjadi seorang female leader yang memaksimalkan potensi terbaik di perusahaan. Penasaran bagaimana caranya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.
1. Pentingnya memiliki sifat trustworthiness dalam bekerja

Trustworthiness merujuk pada sikap, di mana sebagai bagian dari perusahaan harus memiliki sifat yang dapat dipercaya. Selain itu, dalam bekerja penting untuk memiliki sifat rendah hati dan terbuka untuk belajar dari banyak hal. Dengan begitu, kita bisa menampilkan performa pekerjaan terbaik sebagai perempuan di tempat kerja.
"Sebagai leader, saya melihat bahwa trustworthiness itu yang paling penting. Trustworthiness itu gimana kita bisa dipercaya oleh terutama oleh orang-orang yang ada di dalam kepemimpinan kita," jelas Johanna.
2. Tips mengatur tim secara efisien sebagai female leader di perusahaan

Dalam bekerja, tentunya kamu harus selalu paham dan mengerti tentang apa yang dikerjakan. Kamu juga harus benar-benar membuat tim memahami langkah dan tujuan yang akan dicapai bersama. Hal tersebut penting untuk mendorongmu agar terus belajar sehingga apa yang dikerjakan tidak sia-sia.
"Kalau untuk bekerja secara efisien biasanya saya selalu ngomong ke teman-teman semua bahwa apa yang kita kerjakan harus kita ngertiin dahulu gitu, pahami dulu apa yang harus kita kerjakan karena dengan seperti itu kita tahu apa step-step-nya, apa objektif yang mau kita capai, jangan ngerjain sesuatu yang sifatnya cuma formalitas," tutur Hanny Prasetyo, Head of Assurance Grant Thornton Indonesia.
3. Harus berani keluar dari comfort zone

Dalam menjadi career woman yang tangguh, kamu harus berani keluar dari zona nyaman. Selain itu, kamu juga harus bersedia berubah untuk menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya.
Keluar dari comfort zone artinya harus tahu dan yakin terhadap tujuan yang ingin diraih. Adanya tuntutan peran sebagai career woman akan mengharuskan kamu untuk selalu mencoba hal-hal yang baru agar bisa memaksimalkan potensi diri sendiri.
4. Tips menghadapi stereotype perempuan di dunia kerja

Menjadi perempuan karir tentu akan menemui beragam tantangan di dunia kerja, salah satunya adalah stereotype. Masih banyak muncul anggapan bahwa perempuan belum mampu untuk memimpin suatu tugas tertentu. Untuk itu, sebagai perempuan harus senantiasa melakukan self improvement guna menghadapi stereotype tersebut.
"Stereotype perempuan yang dianggap belum mampu atau mumpuni, maka harus belajar dan berlatih. Harus melakukan self improvement secara terus menerus," ujar Emma Tarigan, Human Capital Director Grant Thornton Indonesia.
5. Harus mampu tentukan prioritas sebagai perempuan

Beragam tantangan dihadapi perempuan saat bekerja, entah itu stereotype, diskriminasi, atau hambatan lain sebagai istri dan ibu rumah tangga untuk berkontribusi di dunia kerja. Dalam hal ini, penting untuk menetapkan prioritas terbaik antara keluarga dan pekerjaan. Kemampuan untuk time management dan peran support system juga sangat diperlukan untuk menghadapi berbagai challenge yang ada.
"Dalam melakukan pekerjaan, kita harus sepenuh hati melakukan tugas-tugas dan saat ada di rumah kita juga sepenuh hati melakukan role kita sebagai istri dan ibu. Ada beberapa support system yang harus dipegang dan diandalkan karena kita gak bisa hidup sendiri," pungkas Johanna.
Grant Thornton Indonesia sebagai perusahaan penyedia layanan keuangan seperti audit, perpajakan, hingga outsourcing memiliki contoh female leader yang sukses di bidang masing-masing. Dengan munculnya banyak female leader di Indonesia diharapkan mampu mendukung pemberdayaan perempuan secara maksimal di kemudian hari.