5 Tips Menghadapi Konflik dengan Generasi X di Tempat Kerja

Generasi x yang ada di tempat kerja kita saat ini memiliki usia yang sudah senior bahkan hampir memasuki masa pensiun. Biar bagaimanapun banyaknya angka usia yang mereka miliki juga akan berpengaruh terhadap banyaknya pengalaman hidup yang mereka lewati. Oleh karena itu, mereka butuh pengakuan dari juniornya bahwa mereka memiliki kelebihan dan senioritas dalam bekerja.

Sebagai generasi yang lebih muda di bawahnya, kita sebaiknya tetap memberikan pengakuan bahwa mereka memang memiliki pengalaman yang lebih dibanding kita para milenial dan gen Z. Hormati mereka sebagai individu yang lebih tua dari kita dan pastinya memiliki pengalaman hidup lebih banyak. Hindari berbicara dengan nada terlalu tinggi karena bisa terkesan menantang dan tidak menaruh hormat.

Sebagian dari generasi x kurang up to date terhadap issue atau informasi terkini yang terkait dengan masalah pekerjaan. Hal ini membuat cara berpikir mereka tidak relevan lagi dengan kondisi lingkungan sekitar. Misalnya saat berbicara peraturan tentang ketenagakerjaan beberapa generasi x masih menggunakan peraturan lama yang belum ter-update dengan peraturan terbaru, tentunya hal ini dapat menimbulkan konflik dalam pekerjaan.

Sebagai generasi yang lebih muda dan kaya akan informasi, tidak ada salahnya kita infokan tentang update informasi terkini. Mereka harus sadar bahwa kondisi saat ini sudah jauh berbeda dibandingkan saat mereka muda dulu.

Generasi x lahir pada masa awal penggunaan televisi, radio dan komputer. Pada masa itu teknologi sudah ada namun belum secanggih saat ini. Sebagian generasi x belum begitu sadar teknologi dan masih tertinggal jauh dalam mengikuti pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Mereka bahkan masih banyak yang belum paham menggunakan beberapa aplikasi yang mungkin digunakan dalam pekerjaan, misalnya dalam penggunaan aplikasi untuk virtual meeting.

Karena tidak terlalu mengikuti perkembangan teknologi membuat mereka kesulitan untuk beradaptasi dengan penggunaan teknologi yang ada di tempat kerja. Kondisi seperti ini sering menimbulkan konflik di tempat kerja antara generasi X dengan generasi yang lebih muda. Oleh karena itu sebaiknya kaum milenial dan generasi Z bersedia untuk mengajari generasi x agar lebih sadar terhadap teknologi.

Pada poin pertama kita sudah membahas bahwa kaum yang lebih muda harus bisa menghormati generasi x sebagai senior mereka di tempat kerja. Namun bukan berarti generasi yang lebih muda tidak butuh untuk dipahami cara berpikirnya. Kaum milenial memiliki cara berpikir yang berbeda dengan generasi x. Oleh karena itu sebagai generasi yang lebih senior, generasi x selayaknya mencoba memahami pula karakteristik juniornya.

Berikan pengertian pada mereka untuk lebih open minded sehingga dapat memahami bagaimana cara berpikir dari generasi yang lebih muda. Agar tercipta lingkungan kerja yang kondusif, maka hubungan antar generasi di tempat kerja harus harmonis. Kaum yang lebih tua memahami yang lebih muda, sedangkan yang muda menghormati yang tua.

Salah satu konflik yang sering terjadi di tempat kerja adalah akibat dari pertentangan ide atau pendapat. Jika pertentangan ide terjadi antara generasi X dengan generasi Y maupun Z, maka sebaiknya kita sebagai yang lebih muda jangan langsung menolak mentah-mentah apa yang mereka sampaikan, karena dapat membuat generasi X merasa tersinggung dan merasa tidak dihormati.

Dengarkan dahulu pendapat yang disampaikan hingga mereka selesai bicara kemudian cerna dengan baik apa maksud dan tujuannya. Walaupun terkadang pendapatnya tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, namun pasti ada hal positif yang dapat kita ambil berdasarkan pengalaman hidup generasi x yang sudah cukup banyak.

Jika memang pendapat yang disampaikan generasi x tidak sesuai dan tidak dapat diterapkan, maka sampaikan dengan bahasa yang sopan dan beritahukan alasannya. Diharapkan cara penyampaian yang lebih sopan dapat menghindari konflik yang lebih dalam.

Konflik antar generasi dalam dunia kerja sebenarnya adalah hal yang wajar. Konflik terjadi biasanya karena perbedaan sudut pandang dan karakteristik antar generasi. Setiap konflik yang terjadi bisa diatasi asalkan adanya sikap saling menghormati dan memahami antar generasi yang ada di tempat kerja.