Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Merebut Hati Calon Klien, Pandai Negosiasi dan Langsung Deal!

ilustrasi kerja sama dengan klien (pexels.com/Sora Shimazaki)

Proses presentasi atau pitching dengan calon klien sering dianggap sebagai momen yang menegangkan untuk dilakukan. Kamu dituntut untuk bisa melakukan segala cara agar calon klien yang dituju bersedia untuk bekerjasama dengan perusahaanmu. Namun, terkadang hal ini tidak mudah, mengingat kedua pihak harus sama- sama diuntungkan dalam proyek tersebut.

Untuk itu kamu perlu mempelajari skill negosiasi agar bisa merebut hati calon klien sehingga tidak ragu untuk tanda tangan kontrak denganmu. Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Persiapkan diri untuk hasil apapun

ilustrasi proses negosiasi (pexels.com/Anna Shvets)

Saat memasuki ruang meeting atau lokasi pertemuan dengan calon klien untuk negosiasi, penting untuk tidak hanya fokus pada hasil yang diinginkan, tetapi juga siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Dengan pikiran yang terbuka, kamu bisa lebih fleksibel dalam menyesuaikan strategi dan merespons dengan tepat, tanpa merasa terkejut atau kecewa.

Ingatlah, bahwa tidak semua hal berada dalam kendalimu, dan itu tidak masalah. Proses negosiasi mungkin tidak berjalan seperti yang kamu bayangkan. Menerima hal ini adalah kunci untuk menjaga kejernihan mental dan ketenangan pikiran. Persiapan mental seperti ini akan membuat kamu lebih tenang dan percaya diri, sehingga mampu mengarahkan negosiasi ke arah yang positif, apapun hasil akhirnya.

2. Temukan hal positif di setiap situasi

ilustrasi proses negosiasi (pexels.com/Antoni Shkraba)

Mencari hal positif dalam setiap situasi adalah kunci untuk membangun hubungan yang baik dengan calon klien. Ketika kamu mampu melihat sisi baik dari setiap tantangan, kamu menunjukkan sikap optimis dan solusi yang proaktif. Ini tidak hanya menciptakan suasana yang lebih nyaman selama negosiasi, tetapi juga membuat calon klien merasa bahwa kamu adalah mitra yang bisa diandalkan dan siap menghadapi berbagai situasi dengan kepala dingin. Dengan fokus pada hal-hal positif, kamu bisa mengubah potensi hambatan menjadi peluang, yang pada akhirnya akan memperkuat ikatan dengan klien.

3. Buat penawaran pertama yang menguntungkan

ilustrasi proses negosiasi (pexels.com/Antoni Shkraba)

Saat memasuki tahap awal negosiasi, penting untuk membuat penawaran pertama yang menarik perhatian calon klien. Penawaran pertama ini bisa menjadi titik awal yang kuat dalam membangun kepercayaan dan menunjukkan bahwa kamu siap memberikan solusi terbaik. Dengan memahami kebutuhan klien dan menyajikan penawaran yang relevan, kamu tidak hanya menunjukkan keseriusan, tetapi juga membuka peluang untuk berdiskusi lebih lanjut. Penawaran pertama yang dirancang dengan baik bisa menjadi kunci untuk memulai hubungan bisnis yang solid.

Setelah mengajukan penawaran pertama, kamu bisa menggunakan teknik persuasi untuk menjelaskan kembali mengapa ini adalah kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua belah pihak. Misalnya, kalau kamu sedang mencari investor, ingatkan mereka tentang keuntungan yang akan mereka dapatkan dari investasi ini. Contoh lain, saat menegosiasikan gaji atau kenaikan gaji, ingatkan pemberi kerja tentang nilai dan pengalaman yang kamu bawa ke perusahaan.

4. Gunakan kekuatan bahasa

ilustrasi proses negosiasi (pexels.com/Anna Shvets)

Bahasa adalah alat yang kuat dalam negosiasi. Cara kamu berbicara, bisa membuat perbedaan besar dalam memenangkan hati calon klien. Gunakan bahasa yang positif dan persuasif, tapi tetap jujur dan transparan. Hindari kata-kata yang bersifat memaksa atau konfrontatif, dan gantilah dengan frasa yang menunjukkan empati dan pengertian. Pilih kata-kata yang tidak hanya menginformasikan, tetapi juga membangun hubungan emosional yang kuat dengan calon klienmu.

Kamu sangat bisa mempengaruhi perspektif pihak lain hanya dengan menyesuaikan kata-kata. Susunlah bahasa yang kamu gunakan untuk berfokus pada bagaimana pihak lain akan mendapatkan keuntungan dan apa yang akan mereka dapatkan. Jangan bertanya, "Apakah  Anda mau membeli mobil ini seharga Rp100.000.000?" Namun, sebaliknya katakan, "Saya akan memberi Anda mobil ini dengan harga Rp100.000.000 saja". Dengan begini, bahasa yang kamu gunakan lebih sederhana, tapi terasa lebih mengendalikan seakan tidak memberi kesempatan kepada calon klien untuk berpikir dua kali.

5. Dengarkan terlebih dahulu

ilustrasi proses negosiasi (pexels.com/Laura Tancredi)

Dalam dunia negosiasi, salah satu kunci sukses untuk merebut hati calon klien adalah dengan mendengarkan mereka terlebih dahulu. Banyak orang cenderung fokus pada apa yang ingin mereka sampaikan, sehingga lupa untuk memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh calon klien di hadapan mereka.

Dengan mendengarkan secara aktif, kamu tidak hanya menunjukkan rasa hormat, tetapi juga dapat menangkap informasi penting yang bisa menjadi kunci dalam menyusun tawaran yang lebih tepat. Selain itu, mendengarkan dengan sungguh-sungguh membuat calon klien merasa dihargai, serta membuka peluang untuk membangun hubungan yang lebih solid dan saling menguntungkan.

6. Tawar-menawar dengan maksimal

ilustrasi proses negosiasi (pexels.com/George Milton)

Dalam proses negosiasi, kemampuan tawar-menawar adalah kunci untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak. Untuk bisa menawarkan sesuatu yang menarik, penting bagi kamu untuk memahami kebutuhan dan keinginan klien.

Dengan bersikap fleksibel dan terbuka terhadap berbagai opsi, kamu bisa menemukan titik tengah yang memuaskan. Jangan ragu untuk memberikan sedikit lebih banyak, jika itu berarti akan mendapatkan kepercayaan dan komitmen dari calon klien. Ingat, negosiasi yang baik bukan hanya soal mendapatkan apa yang kamu inginkan, tetapi juga membuat calon klien merasa bahwa mereka juga untung (win win solution).

Ketika kamu ditugaskan oleh perusahaan untuk menemui dan bernegosiasi dengan calon klien dalam sebuah project, sangat wajar bila kamu merasa khawatir tidak berhasil, apalagi kalau kamu belum punya banyak pengalaman. Enam tips negosiasi di atas bisa kamu pelajari dan praktikkan. Semoga cara di atas bisa membantumu merebut hati calon klien dan bisa langsung deal dengan rencana project yang kamu tawarkan, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us