Jobstreet: Middle Income Trap Bisa Diatasi Lewat Pendidikan

- Fenomena Middle Income Trap di negara berkembang menyebabkan kesulitan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, termasuk Indonesia.
- Peningkatan keterampilan, inovasi pekerjaan, dan diversifikasi ekonomi menjadi kunci untuk lepas dari stagnasi ekonomi.
- Teknologi, pelatihan keterampilan, kolaborasi pemerintah-sektor swasta, dan perluasan kesempatan kerja di luar Pulau Jawa menjadi solusi menghadapi Middle Income Trap.
Mungkin kamu sudah sering mendengar tentang isu kelas middle income yang belakangan ramai diperbincangkan. Middle Income Trap, punya kaitan erat dengan masalah struktural, sehingga perlu solusi yang benar-benar pas untuk bisa memberdayakan kelas menengah.
Pasalnya, fenomena ini kerap muncul di negara-negara berkembang. Middle Income Trap sendiri adalah kondisi di mana negara dengan penghasilan menengah mengalami kesulitan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Akibatnya, negara tersebut sulit naik ke level berpenghasilan tinggi.
Sebagai negara yang masih tergolong middle income, Indonesia pun perlu menemukan langkah-langkah praktis agar tak terjebak dalam stagnasi ekonomi. Peningkatan keterampilan, inovasi di sektor pekerjaan, dan penciptaan lapangan kerja baru bisa jadi kunci bagi Indonesia untuk lepas dari jebakan ini.
1. Indonesia perlu mengedepankan investasi pada peningkatan keterampilan dan pendidikan teknologi

Dalam pergerakan dunia kerja yang semakin pesat, teknologi menjadi elemen penting yang tak bisa diabaikan. Melalui pelatihan dan pendidikan yang bisa dimanfaatkan melalui teknologi, upaya ini bukan hanya berlaku bagi para pencari kerja, tetapi juga untuk para profesional yang harus terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru agar bisa cepat beradaptasi dengan perubahan di pasar ketenagakerjaan.
“Para profesional harus memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Selain reskilling, upskilling juga sangat penting dan perlu dibiasakan secara berkala. Ini bisa dilakukan melalui pembelajaran teknologi atau penguasaan bahasa asing," jelas Gita Wirjawan, Edukator, Pengusaha, dan mantan Menteri Perdagangan Indonesia, dalam Press Release yang diterima oleh IDN Times.
Ia juga menambahkan, bahwa sumber daya manusia di Indonesia harus lebih berani berkembang dan berkompetisi di tingkat global. Dengan begitu, mereka dapat memberikan dampak positif yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan kinerja Indonesia di masa depan.
2. Perlunya pengembangan sektor industri di Indonesia

Salah satu langkah penting dalam menghadapi jebakan kelas menengah adalah dengan melakukan diversifikasi ekonomi, yaitu mengalihkan perekonomian dari bergantung pada satu sumber pendapatan menjadi lebih beragam. Diversifikasi ini membantu mengurangi ketergantungan pada industri tradisional, sekaligus membuka peluang kerja di sektor-sektor baru yang tengah berkembang.
Dengan memperluas ke sektor-sektor seperti teknologi, pariwisata, dan energi terbarukan, suatu negara dapat membangun ketahanan ekonomi yang lebih tangguh. Tidak hanya melalui kebijakan pemerintah, sektor swasta, terutama perusahaan yang bergerak di bidang energi, sumber daya mineral (ESDM), juga berperan penting. Mereka dapat membantu menciptakan lebih banyak peluang dengan mempertemukan pencari kerja dan industri yang berkembang pesat.
Seperti yang dilaporkan oleh Jobstreet by SEEK, meskipun industri manufaktur tetap dominan di Indonesia, sektor pariwisata dan hospitality kini menunjukkan pertumbuhan signifikan, yang turut bersaing dalam menciptakan lapangan kerja. Ini menunjukkan bahwa diversifikasi ekonomi memang kunci dalam memperluas kesempatan dan memperkuat perekonomian nasional.
3. Pemerintah jadi kunci jaga stabilitas ekonomi negara

Pemerintah juga memiliki peran krusial dalam menggerakkan transformasi ekonomi, terutama melalui kebijakan moneter dan fiskal yang tepat. Kebijakan ini menjadi fondasi penting untuk menjaga stabilitas ekonomi. Selain itu, kolaborasi dengan sektor swasta juga sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem kerja yang lebih dinamis dan sehat.
Salah satu bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan adalah kerjasama pemerintah dengan platform pencari kerja. Ini bertujuan untuk menekan angka pengangguran dan mendorong diversifikasi ekonomi. Dengan menggabungkan kedua elemen tersebut, potensi pengurangan risiko ekonomi seperti inflasi dan defisit akan semakin besar, sehingga ekonomi Indonesia dapat tumbuh lebih pesat dan berkelanjutan.
4. Akses peluang kerja yang merata, daerah-daerah di luar pulau jawa juga memerlukan akses peluang kerja

Agar akses lapangan kerja tidak hanya terpusat di daerah tertentu, perluasan kesempatan kerja harus dilakukan di berbagai wilayah, terutama di luar Pulau Jawa. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah melalui program iklan lowongan kerja gratis di daerah-daerah ini.
Jobstreet telah mengambil inisiatif ini dengan memberikan peluang bagi perusahaan di luar Pulau Jawa untuk memasang iklan lowongan pekerjaan tanpa biaya. Ini diharapkan dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi pencari kerja di wilayah tersebut.
Sejalan dengan laporan Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia), Menteri Basuki juga menekankan pentingnya kolaborasi dan pemerataan agar setiap daerah dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan PDB nasional secara keseluruhan.
Dengan adanya solusi ini, Jobstreet berharap dapat membantu mengatasi tantangan yang dihadapi oleh negara dalam menghadapi Middle Income Trap. Namun, untuk mewujudkannya, kerja sama dari semua pihak sangat dibutuhkan.