6 Cara Identifikasi Lowongan Kerja Palsu, Ketahui Biar Gak Ketipu!

Jangan terlena dengan tawaran yang sangat menggiurkan

Mulai pulihnya ekonomi Indonesia saat ini memberi dampak baik dalam dunia karier, salah satunya muncul banyak lowongan kerja. Data dari Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa ada peningkatan sebesar 1,87 persen lowongan kerja baru pada 2022 dibandingkan dengan 2021.

Sayangnya, meningkatnya jumlah lowongan kerja juga bisa mengakibatkan meningkatnya penipuan pekerjaan dan lowongan-lowongan palsu. Varun Mehta, Managing Director JobStreet Indonesia, menanggapi bahwa hal ini dapat terjadi karena banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan nama besar dari sebuah perusahaan dengan tujuan menjebak orang-orang yang sedang mencari pekerjaan.

Bahkan, kandidat terkadang diminta mengirimkan sejumlah uang sebagai jaminan untuk langsung diterima kerja. Biasanya, cara yang digunakan adalah menggunakan informasi palsu dari sebuah perusahaan besar atau menciptakan perusahaan fiktif. Biar kamu gak ketipu, segera ketahui cara identifikasi lowongan kerja palsu di bawah ini.

1. Jika pekerjaannya terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar pekerjaan itu memang hanya khayalan

6 Cara Identifikasi Lowongan Kerja Palsu, Ketahui Biar Gak Ketipu!Ilustrasi interview kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Dibayar dengan gaji besar untuk melakukan tugas-tugas ringan adalah skenario impian bagi siapa pun. Namun, beberapa 'tawaran pekerjaan' ini bisa jadi penipuan.

Orang yang jadi korban penipuan biasanya tertarik dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah. Sebab, hal tersebut merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang mencari pekerjaan paruh waktu atau mereka yang memiliki pengalaman bekerja yang minim.

2. Perekrut berkomunikasi secara eksklusif melalui media sosial

6 Cara Identifikasi Lowongan Kerja Palsu, Ketahui Biar Gak Ketipu!Ilustrasi interview kerja (pexels.com/Gustavo Fring)

Jika seorang perekrut menghubungi via media sosial, sebaiknya kamu langsung saja skeptis. Pasalnya, perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja, di mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan.

Meski demikian, ada beberapa perekrut yang mungkin juga mengirim pesan kepada kandidat melalui media sosial sebelum beralih ke sarana komunikasi yang lebih formal seiring berlanjutnya pembicaraan. Namun, kamu tetap harus berhati-hati!

3. Perusahaan mengirimkan email yang mencurigakan

6 Cara Identifikasi Lowongan Kerja Palsu, Ketahui Biar Gak Ketipu!Ilustrasi interview kerja (pexels.com/@tima-miroshnichenko)

Berkomunikasi melalui email tidak secara otomatis membuat lowongan pekerjaan tersebut menjadi valid. Bahkan, kamu bisa mengidentifikasi penipuan rekrutmen lowongan berdasarkan isi email.

Apakah pesan tersebut berasal dari alamat email resmi perusahaan? Jika itu berasal dari alamat email pribadi atau yang tidak terkait dengan perusahaan yang diklaimnya mewakili, maka iklan pekerjaan itu bisa jadi penipuan.

dm-player

Baca Juga: 5 Langkah Lolos Lowongan Kerja dengan Mudah, Bisa Dicoba!

4. Perekrut menanyakan informasi pribadimu

6 Cara Identifikasi Lowongan Kerja Palsu, Ketahui Biar Gak Ketipu!Ilustrasi interview kerja (pexels.com/@tima-miroshnichenko)

Perekrut pekerjaan nyata hanya tertarik pada hal-hal di resume kamu, seperti pekerjaan dan latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar. Di luar itu, tidak ada perusahaan yang benar-benar menggunakan informasi tambahan apa pun, seperti detail bank atau nomor jaminan sosial kamu.

Kamu hanya boleh memberikan informasi pribadi ini setelah perusahaan mempekerjakan kamu. Orang-orang yang meminta lebih banyak informasi daripada yang biasanya dibutuhkan, mungkin mencari hal lain. Waspadalah terhadap iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan yang membutuhkan detail pribadi yang tidak nyaman kamu bagikan. 

5. Kamu mendapatkan tawaran pekerjaan instan atau tanpa surat lamaran

6 Cara Identifikasi Lowongan Kerja Palsu, Ketahui Biar Gak Ketipu!Ilustrasi interview kerja (pexels.com/@sora-shimazaki)

Jika seseorang menghubungi kamu secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu adalah tanda bahaya yang serius. Tawaran pekerjaan tipikal datang setelah proses lamaran kerja yang lengkap.

Hal tersebut meliputi penyerahan resume dan surat lamaran, penyaringan kandidat yang tepat oleh pemberi kerja, dan wawancara kerja formal. Tawaran pekerjaan tidak dibagikan secara bebas dan acak kepada siapa pun yang memiliki alamat email atau akun media sosial.

6. Perekrut meminta uang dari kamu

6 Cara Identifikasi Lowongan Kerja Palsu, Ketahui Biar Gak Ketipu!Ilustrasi interview kerja (pexels.com/@tima-miroshnichenko)

Oknum lowongan pekerjaan palsu dapat mengambil jumlah uang yang banyak dari para pencari kerja. Mereka meyakinkan korban untuk mengeluarkan uang sebagai bagian dari pekerjaan, dengan janji mendapatkan jumlah yang lebih besar di kemudian hari.

Atasan yang meminta uang kamu adalah salah satu tanda bahaya terbesar saat melihat iklan pekerjaan atau tawaran pekerjaan. Jika kamu harus membayar untuk melamar pekerjaan, kemungkinan besar lowongan itu palsu.

Itu dia cara identifikasi lowongan kerja palsu yang perlu kamu perhatikan. Ingat-ingat dan segera hindari bila ciri-cirinya langsung muncul biar gak ketipu, ya!

Baca Juga: 5 Cara Jitu dan Aman dalam Mencari Lowongan Kerja Secara Online

Topik:

  • Muhammad Tarmizi Murdianto
  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya