4 Alasan Orang-Orang Kerap Menjalani Hustle Culture, Faktor Ekonomi?

Hustle culture kerap bikin kehidupan tidak berimbang

Istilah hustle culture bukan lagi jadi sesuatu yang asing, atau bahkan mungkin kamu pun juga melakukannya. Dilansir Good House Keeping, hustle culture merupakan budaya kerja di mana orang-orang banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja dengan tidak wajar sehingga tidak punya waktu untuk menjalani hidup. 

Seseorang yang menjalani budaya hustle culture akan memiliki hidup yang tidak seimbang. Sebab, ia kurang istirahat, bersosialisasi, memiliki pola makan yang buruk, bahkan tak ada waktu untuk memanjakan diri.

Orang-orang yang menjalani kebiasaan ini sering kali disebut sebagai workaholic. Orang-orang yang menjalani hustle culture cenderung berasal dari kalangan anak muda yang ambisius untuk menggapai kesuksesan.

Selain mencintai pekerjaan dan ambisius, beberapa orang sebenarnya ada yang terpaksa menjalani budaya hustle culture. Lantas, apa saja, sih, yang menjadi alasan orang-orang menjalani hustle culture? Yuk, simak jawabannya berikut ini!

1. Faktor ekonomi

4 Alasan Orang-Orang Kerap Menjalani Hustle Culture, Faktor Ekonomi?ilustrasi berpikir (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Faktor ekonomi sering menjadi alasan utama orang-orang memutuskan untuk menjalani budaya hustle culture. Pemasukan utama dari pekerjaannya sehari yang tak mencukupi, membuat orang berpikir untuk bisa mendapatkan pendapatan tambahan, dengan cara bekerja paruh waktu, menjadi freelancer, hingga berbisnis.

Para ahli dari World Health Organization (WHO) mengklaim bahwa peningkatan kerja berlebihan juga kemungkinan disebabkan oleh faktor kebangkitan ekonomi. Bahkan beberapa di antaranya juga terpaksa melakukan hustle culture karena harus menggantikan perang orangtuanya yang tak lagi bekerja atau yang kerap disebut sebagai generasi sandwich.

2. Gaya hidup

4 Alasan Orang-Orang Kerap Menjalani Hustle Culture, Faktor Ekonomi?ilustrasi orang-orang tersenyum (pexels.com/Alexander Suhorucov)

Gaya hidup telah menjadi faktor utama bagi beberapa orang yang menjalani budaya hustle culture. Hal ini erat kaitannya dengan dampak dari media sosial yang digunakan.

dm-player

Berbagai kemewahan hingga kebiasaan travelling dan staycation  yang orang pamerkan di media sosial sering kali membuat seseorang membandingkan dirinya dengan kehidupan orang lain yang ia lihat pada media sosial, seperti Instagram, Tiktok, dan Facebook.

Sehingga ini juga sering menjadi motivasi seseorang untuk melakukan hustle culture agar lebih banyak mendapatkan uang demi mendukung gaya hidupnya.

Baca Juga: Waspadai Hustle Culture, Budaya Gila Kerja yang Jelek Dampaknya!

3. Mencintai pekerjaan

4 Alasan Orang-Orang Kerap Menjalani Hustle Culture, Faktor Ekonomi?ilustrasi orang bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir Good House Keeping, seseorang yang menjalani budaya hustle culture dan menjalani lembur terus-terusan sering kali disebabkan karena terlalu mencintai pekerjaannya. Bahkan, beberapa di antaranya juga menjalani hal tersebut karena memiliki motivasi untuk mendapatkan apresiasi atas loyalitas kerja hingga promosi jabatan.

Erin Reid, seorang profesor di DeGroote School of McMaster University, menemukan di salah satu perusahaan konsultan strategi global bahwa beberapa karyawan berpura-pura bekerja 80 jam seminggu untuk dipuji sebagai "bintang" dan "pahlawan super" oleh manajemen tempatnya bekerja.

4. Tekanan pekerjaan

4 Alasan Orang-Orang Kerap Menjalani Hustle Culture, Faktor Ekonomi?ilustrasi orang mendengarkan (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Beberapa orang juga terpaksa menjalani hustle culture dengan sering melakukan lembur akibat tekanan pekerjaan di tempatnya bekerja. Bisa jadi karyawan terpaksa mengatakan "iya" saat diberi tugas tambahan oleh atasan tempatnya bekerja dan takut untuk mencoba menolak dengan tegas.

Sehingga, hal ini dapat menjadi penyebab utama orang-orang mengalami burnout saat bekerja. Jadi, apakah kamu tertarik melakukan hustle culture?

Baca Juga: 5 Ciri Gaya Hidup Hustle Culture, Junjung Tinggi Kesuksesan

Naufal Azwari Photo Verified Writer Naufal Azwari

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ken Ameera

Berita Terkini Lainnya