Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kekurangan Freelance Writer yang Harus Kamu Tahu, Apa Saja?

ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/Vlada Karpovich)

Menjadi seorang freelance writer yang bisa bekerja dari mana saja pastinya menjadi dambaan bagi mereka yang memiliki skill kepenulisan. Dengan bermodalkan HP/laptop, ide yang ada di kepala, dan skill menulis yang dimiliki kita bisa menghasilkan uang dari menulis tanpa harus keluar rumah di era modern ini. Pekerjaan semacam ini sangat cocok bagi mereka yang memiliki jiwa introvert dan tetap ingin menghasilkan uang dari rumah.

Namun, menjadi seorang freelance writer tentunya tak seindah dan semudah yang dibayangkan. Banyak hal yang juga harus dipertimbangkan oleh seseorang sebelum memutuskan untuk menjadi freelance writer. Sama seperti pekerjaan tetap lainnya yang memiliki kekurangan, freelance writer juga memiliki kekurangan yang harus kamu ketahui.

Apa saja kekurangannya? Simak baik-baik di bawah ini!

1. Penghasilannya dalam setiap bulan tidak tetap

ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/Vlada Karpovich)

Freelance writer alias penulis lepas adalah suatu pekerjaan tak tetap yang tak memiliki kontrak maupun penghasilan yang tetap di setiap bulannya. Penghasilan yang didapatkan oleh penulis lepas ini biasanya berasal dari project yang ia ambil maupun dari hasilnya menjadi kontributor di suatu media. Jadi, gaji yang dihasilkan dalam setiap bulan tidak sama. Semua tergantung dari tingkat ke-produktifan dan juga banyaknya job yang ia terima.

Apabila dalam sebulan seorang freelance writer memiliki job yang sangat banyak dan sangat produktif dalam menghasilkan tulisan. Maka, tidak menutup kemungkinan ia akan mendapatkan penghasilan yang lebih. Hal ini juga berlaku sebaliknya, jika dalam sebulan hanya sedikit job menulis yang ia dapat. Maka, penghasilannya juga akan sedikit.

2. Tidak bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan utama

ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)
ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Ada penulis lepas yang memiliki penghasilan yang cukup dari menulis. Bahkan, ia menjadikannya sebagai sumber penghasilan utama. Namun, yang perlu kita ketahui bahwa tidak semua penulis lepas bisa menjadikan pekerjaannya tersebut sebagai sumber penghasilan utama.

Mengingat job yang tidak pasti ada dan penghasilan yang tidak tetap dalam setiap bulannya membuat pekerjaan ini tidak bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan utama. Kita perlu jam terbang yang tinggi dan skill menulis serta branding diri yang baik untuk bisa jadikan pekerjaan sebagai penulis lepas untuk sumber penghasilan utama.

3. Memiliki persaingan yang ketat

ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/Vlada Karpovich)

Tak hanya di dunia kerja tetap saja yang memiliki persaingan. Dalam pekerjaan freelance juga memiliki persaingan semacam itu. Semakin hari semakin banyak orang-orang yang menjadi freelance writer. Selain karena hobi menulis yang dimiliki juga karena tergiur akan penghasilan yang akan didapatkan dari pekerjaan yang bisa dikerjakan dari mana saja tersebut.

Sehingga, semakin hari persaingan untuk menjadi seorang freelance writer semakin ketat. Sebagi contoh, jika dulu untuk menjadi kontributor di sebuah media yang membayar penulis tidak terlalu sulit. Kini untuk menembusnya dan membuat tulisan kita lolos menjadi sangat sulit lantaran banyaknya penulis lain. Bermodal hobi menulis saja tak cukup untuk mengikuti persaingan tersebut. Kita juga butuh meng-upgrade skill menulis yang dimiliki.

4. Sewaktu-waktu pekerjaan tersebut bisa saja menghilang

ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/Vlada Karpovich)

Banyak diidam-idamkan karena pekerjaan ini dianggap fleksibel. Namun, perlu diketahui jika pekerjaan sebagai freelance writer ini bisa terancam menghilang sewaktu-waktu. Penyebabnya adalah karena kecanggihan teknologi di zaman yang semakin berkembang ini.

Munculnya teknologi AI (Artificial Intelligence) yang merupakan kecerdasan buatan bisa mengancam pekerjaan para penulis lepas. Sebab, AI bisa saja menggantikan peran manusia di segala bidang, termasuk di bidang kepenulisan. Sehingga, posisi para penulis lepas bisa saja terancam sewaktu-waktu karena kecerdasan buatan ini.

Selain itu, banyak website tempat para penulis lepas mencari penghasilan yang mengubah peraturannya seiring berjalannya waktu. Peraturan yang terkadang tak hanya membuat penulis semakin sulit mendapatkan penghasilan dari sana, tetapi juga menghentikan pendapatan penulis. Sebagai contoh, website yang tiba-tiba mengeluarkan peraturan baru bahwa kontributornya tidak akan mendapatkan honor dari tulisan yang dimuat.

5. Harus bekerja lebih ekstra jika inginkan penghasilan yang lebih

ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi seorang freelance writer (pexels.com/Vlada Karpovich)

Jika pekerja kantoran atau karyawan mendapatkan gaji yang tetap dengan jumlah yang sama seperti telah disepakati di setiap bulannya, penulis lepas memiliki penghasilan yang tidak pasti setiap bulannya. Maka dari itu, ia harus bekerja dengan ekstra jika menginginkan hasil yang lebih banyak atau sesuai dengan target.

Hal ini tentu tidaklah mudah. Butuh project yang banyak untuk menghasilkan penghasilan yang lebih. Tentunya perlu menguras otak serta membutuhkan waktu kerja lebih lama lagi untuk bisa mencapainya.

Tidak mudah memang untuk menjadi seorang freelance writer. Selain memiliki kekurangan ada banyak tantangan yang harus dihadapi ketika terjun ke dunia tersebut. Jadi, setelah membaca penjelasan di atas masihkah kamu tertarik untuk jadi seorang freelance writer?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nimatus Sholihah
EditorNimatus Sholihah
Follow Us