Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pikirkan Dengan Matang Dulu Sebelum Kamu Mempekerjakan Teman Sendiri

Sumber Gambar: myoptimind.com

Biasanya, saat kamu sudah mempunyai pekerjaan yang layak dengan gaji yang lumayan besar, akan ada beberapa temanmu yang bakal meminta bantuan pekerjaan. Tentu saja, karena dia teman baikmu, kamu tidak akan banyak berpikir lagi dan langsung memberikannya sebuah pekerjaan, atau merekomendasikan dia kepada bos. Hmm... tetapi yakin nih, nggak mau pikir-pikir lagi?

1. Awalnya memang terasa menyenangkan, tetapi tak semuanya berakhir menyenangkan.

Default Image IDN

Tak semua teman baikmu merupakan seorang partner kerja yang baik. Ada beberapa teman yang cocok untuk kamu ajak bersenang-senang, namun dia tak terlalu nyaman saat bekerja di pekerjaan yang serius. Jadi, ketahuilah karakteristik temanmu dengan baik. 

2. Mungkin, kamu menilai kemampuan temanmu secara subjektif dan tidak objektif.

Default Image IDN

Bisa saja, meskipun kamu tahu bahwa performa kerjanya kurang baik namun dia teman baikmu, kamu menjadi "menutup mata" dan tetap mempekerjakannya. Alhasil, bukannya menambah efektifitas dalam pekerjaanmu, dia malah membebani seluruh orang dalam kantor.

3. Tak menutup kemungkinan, kamu selalu membela temanmu meskipun dia bersalah, dihadapan pegawai lainnya.

Default Image IDN

Hanya karena dia teman baik, kamu selalu menganggap dia yang paling benar diantara lainnya. Tentu saja, ini akan menimbulkan kecurigaan serta gosip diantara pegawai lainnya.

4. Bahkan, kamu merasa tidak enak hati kalau ingin menyuruh temanmu.

Default Image IDN

"Eh.. sorry banget, aku ada perlu sore ini nih..."

Entah itu disengaja ataupun tidak, tetapi kamu tidak ada pilihan lain untuk mempercayainya. Bahkan, kamu menjadi tidak enak hati kalau mau menyuruh temanmu.

5. Saat temanmu meminta izin, kamu pun tak enak hati kalau mau melarangnya.

Default Image IDN

Terkadang, melalui alasan tidak jelas, temanmu meminta izin untuk tidak masuk kantor atau pulang lebih cepat. Waduh, kalau begini terus, kamu juga yang repot lho!

6. Pegawai lain bisa iri hati dengannya, dan mulai terjadi perselisihan dalam perusahaan.

Default Image IDN

Di saat para pegawai lain sudah mulai iri hati, mereka pun akan semena-mena. Lebih buruk lagi, bisa saja mereka memojokkan temanmu, ataupun ikut bertingkah seperti temanmu tersebut. Saat kamu memarahi mereka, mereka akan berkata "Lah, dia kok boleh Pak?"

7. Ada saat dimana pendapat kalian satu dengan lainnya berbeda dan mungkin menimbulkan konflik. 

Default Image IDN

Saudara saja bisa ribut satu sama lain, apalagi sahabat? Tak selamanya kalian satu pikiran dan pendapat. Ada saat dimana pendapatmu dan pendapatnya berbeda. 

8. Tak menutup kemungkinan, temanmu merasa bermalas-malasan tidak masalah, karena kamu adalah bosnya dan dia temanmu. 

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150813/Sahabat8_projectbubblecom.jpg

Ini adalah hal yang sangat manusiawi, dimana ada kekuasaan, setiap orang menjadi terlalu percaya diri dan menjadi sombong. Sehingga, dia meremehkan kewajibannya sendiri. 

9. Sudah malas, bisa saja temanmu tidak melakukan pekerjaannya dengan baik.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150813/Sahabat9_dentalproductsreportcom.jpg

Kalau sombong saja sih nggak masalah. Namun, lama kelamaan kemampuannya bisa berkurang dan tidak melakukan performa dengan baik. Lantas, siapa yang akan menggantikan seluruh kewajibannya sebagai pegawai?

10. Lebih buruknya, kamu sampai memecat dia!    

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20150813/Sahabat10_under30mediacom.jpg

Sudah tidak tahan lagi dengan performanya, kamu terpaksa memecat dia. Kalau sampai seperti ini, apakah kamu yakin hubungan kalian masih terjaga dengan baik? Tidak mau hilang teman hanya karena masalah pekerjaan, kan?

Namun, jangan berpikir setiap kali kamu mempekerjakan temanmu akan terjadi hal-hal ini, ya! Tidak semua temanmu akan berakhir buruk kok. Ada juga yang benar-benar membantu performa kerja di kantor. Pikirkan dengan matang saja apakah dia benar-benar seorang kriteria pegawai yang kamu cari, oke?

Share
Topics
Editorial Team
Megan Faustine
EditorMegan Faustine
Follow Us