Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Punya Atasan yang Sangat Menuntut? Intip 6 Kiat Menghadapinya

ilustrasi atasan memberi instruksi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Setiap pekerjaan tentu memiliki tantangan tersendiri, dan sering kali atasan bertanggung jawab untuk memastikan timnya dapat mencapai tujuan yang ditetapkan. Namun, ada kalanya seorang atasan bisa menjadi terlalu menuntut dan memberi tekanan yang berlebihan pada karyawan.

Atasan yang terlalu menuntut mungkin akan meminta kamu untuk bekerja lebih dari jam kerja biasa, menuntut laporan ekstra yang mungkin tidak dibaca, atau ingin mengawasi setiap keputusan yang kamu buat. Dalam menghadapi situasi ini, penting sekali untuk memiliki strategi yang tepat agar kamu bisa tetap produktif dan sehat secara mental. Berikut ini adalah enam kiat yang bisa kamu coba.

1. Don't take it personally

ilustrasi wanita di depan laptop (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi wanita di depan laptop (pexels.com/Sora Shimazaki)

Saat berhadapan dengan atasan yang sangat menuntut, penting untuk tidak menganggap hal tersebut sebagai serangan pribadi. Terkadang, atasan menuntut hasil bukan karena tidak puas dengan kinerjamu, lho, tetapi karena mereka sendiri berada di bawah tekanan untuk mencapai target tertentu.

Cobalah untuk melihat bagaimana rekan kerja lain merespons dan kamu akan menyadari bahwa atasanmu konsisten dalam menuntut hasil dari seluruh tim. Ini bukan berarti kamu tidak dihargai, melainkan menunjukkan bahwa atasan tersebut memiliki standar tinggi yang ingin dicapai bersama-sama.

2. Pahami alasan di balik sikapnya

ilustrasi atasan dan staf (pexels.com/Sora Shimazaki)

Cobalah untuk memahami alasan mengapa atasanmu begitu menuntut. Apakah ada tekanan dari pimpinan yang lebih tinggi untuk mencapai target tertentu?

Mengetahui konteks ini dapat membantumu merencanakan pendekatan yang lebih efektif dalam komunikasi dengan atasan. Ketika kamu tahu bahwa atasan juga berusaha keras untuk mencapai tujuan, kamu bisa menunjukkan pengertian dan dukunganmu dalam situasi tersebut. Ini akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan kolaboratif.

3. Jangan cuma dipendam dalam hati

Ilustrasi marah (pexels.com/Philip Justin Mamelic)

Jangan biarkan dirimu menjadi sasaran empuk untuk segala tekanan dan tuntutan yang datang dari atasan. Jika ada masalah di luar kendalimu, jangan segan untuk berbicara dan memberikan masukan kepada atasan tentang dampak dari cara mereka memimpin.

Ingat, atasanmu telah menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk melatihmu, sehingga kamu memiliki posisi yang cukup kuat untuk membicarakan hal ini. Pastikan kamu mengungkapkan pendapatmu dengan cara yang konstruktif dan fokus pada solusi, ya.

4. Tetap profesional, dan hindari bersikap emosional

ilustrasi marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Menghadapi atasan yang menuntut memang tidak mudah, tetapi penting untuk tetap tenang dan profesional. Pilih waktu yang tepat untuk berbicara, dan sampaikan kekhawatiranmu dengan jelas dan rasional.

Hindari konfrontasi emosional yang dapat memperburuk situasi. Jika memungkinkan, sisipkan humor ringan untuk meredakan ketegangan.

5. Tetap positif

ilustrasi pria tersenyum (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Mempertahankan sikap positif di tengah tekanan adalah kunci untuk tetap produktif dan bersemangat. Sikap optimis dan komitmenmu terhadap hasil kerja yang baik akan membantu membangun hubungan yang lebih baik dengan atasan.

Dengan menunjukkan ketenangan jiwa dan dedikasi, kamu bisa membantu atasan memahami pentingnya pendekatan yang lebih manusiawi dan berorientasi pada solusi. Ini juga bisa membangun citra positifmu di mata atasan dan rekan kerja lainnya.

6. Menjadi problem solver

ilustrasi atasan (pexels.com/Sora Shimazaki)

Ketika menghadapi kendala dalam pekerjaan, usahakan untuk tidak hanya mengeluh, tetapi juga datang dengan solusi. Jika ada deadline yang tidak dapat kamu penuhi, beritahukan atasan lebih awal dan diskusikan alternatifnya.

Dengan menunjukkan bahwa kamu proaktif dalam mencari solusi, atasan akan lebih menghargai upayamu untuk menyelesaikan masalah. Sikap ini menunjukkan bahwa kamu memiliki inisiatif dan kepedulian terhadap keberhasilan tim dan perusahaan.

Menghadapi atasan yang menuntut memang menantang, tetapi dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa mengubah situasi tersebut menjadi peluang untuk belajar dan berkembang. Ingatlah untuk tidak terlalu memasukkan ke dalam hati tekanan yang ada, pahami alasan di balik tuntutan, dan selalu fokus pada solusi. Dengan cara ini, kamu tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga sukses dalam tempat kerja yang penuh tekanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
L A L A .
EditorL A L A .
Follow Us