Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Bertahan ala Pekerja Lepas saat Harga BBM Naik

ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/Samson Katt)
ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/Samson Katt)

Kenaikan harga BBM biasanya akan diikuti dengan kenaikan berbagai harga kebutuhan lainnya. Bagi pekerja lepas, situasi seperti ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, mereka tidak bisa menuntut kenaikan upah. 

Pembayaran atas pekerjaan mereka biasanya hanya berdasarkan kesepakatan dengan klien. Atau ada tawaran mengerjakan proyek dengan bayaran sekian, tinggal seorang pekerja lepas mau mengambilnya atau tidak.

Maka dari itu, ada sejumlah tips bertahan ala pekerja lepas supaya dirimu mampu bertahan di tengah kenaikan harga BBM. Simak, yuk!

1. Menunda pembelian barang-barang yang tidak meningkatkan produktivitas

ilustrasi berbelanja (pexels.com/Mike Jones)
ilustrasi berbelanja (pexels.com/Mike Jones)

Belanja kebutuhan pokok pastinya tetap utama dan tidak bisa banyak diutak-atik lagi. Jika pun masih ada dana untuk berbelanja, gunakan uang itu buat membeli barang yang akan meningkatkan produktivitas. Misalnya, mengganti laptop yang rusak.

Bukan sekadar membeli barang yang diinginkan, tetapi tidak menaikkan produktivitas secara berarti. Apalagi kalau barang itu malah memerlukan biaya tambahan untuk perawatan atau pengoperasiannya, seperti kendaraan. Ini sangat tidak disarankan, kecuali pendapatan seorang pekerja lepas terbilang besar.

2. Stop berbelanja secara kredit

ilustrasi pembayaran (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pembayaran (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kredit yang telanjur diambil tentunya harus tetap diselesaikan. Misalnya, kredit rumah. Namun untuk ke depannya, hindari berbelanja dengan mencicil. Terutama untuk barang-barang yang tidak terlalu mahal.

Lebih baik menabung dulu beberapa bulan buat membeli sesuatu secara lunas daripada mengambil ini itu tapi semuanya dibayar secara kredit. Selisih total pembayaran antara beli lunas dengan kredit lumayan besar, lho. Itu bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya yang terdampak kenaikan harga BBM.

3. Mengurangi belanja online, termasuk makanan

ilustrasi belanja online (pexels.com/Anete Lusina)
ilustrasi belanja online (pexels.com/Anete Lusina)

Saat ini belanja online memang nyaris tak terpisahkan dari kehidupan milenial. Selain alasan praktis, harga yang ditawarkan di toko online juga biasanya lebih miring. Akan tetapi karena kenaikan harga BBM, kemungkinan besar ongkos kirim juga akan disesuaikan.

Padahal di luar itu masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi dan terpengaruh juga oleh kenaikan harga BBM. Supaya keuangan tetap aman, pekerja lepas perlu diet belanja online. Mengurangi frekuensi belanja online atau menetapkan bujet per bulannya dapat dilakukan.

4. Mencari lebih banyak pekerjaan

ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/cottonbro)

Walaupun sudah berusaha untuk berhemat sedemikian rupa, kadang tetap sulit menjaga kesehatan keuangan bila pendapatan tidak sebanding dengan kenaikan biaya hidup. Oleh sebab itu, pekerja lepas perlu putar otak tak cuma dalam berhemat, melainkan juga mendapatkan pekerjaan tambahan.

Jangan ragu untuk lebih gencar mempromosikan jasa dan contoh-contoh hasil kerja melalui media sosial. Cari informasi dari sesama pekerja lepas tentang proyek-proyek yang mungkin bisa diambil. Juga gak usah gengsi mengambil pekerjaan dengan bayaran kecil sejauh mudah juga pengerjaannya dan sesuai dengan tujuan menambah pemasukan.

5. Menaikkan biaya jasa atau justru menurunkannya demi dapat lebih banyak klien

ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/MayoFi)
ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/MayoFi)

Setiap pekerja lepas tentunya sudah punya sasaran kliennya. Jika mayoritas klien merupakan kalangan menengah ke atas dan memungkinkan untuk terjadinya tawar-menawar, tak ada salahnya mencoba menaikkan tarif. Bila hasil kerja selama ini memuaskan, biasanya klien juga tidak keberatan.

Namun, ada juga strategi sebaliknya. Alih-alih menaikkan tarif jasa, pekerja lepas bisa juga justru sedikit menurunkannya. Tujuannya untuk menjaring lebih banyak klien baru di samping mempertahankan klien lama yang juga sedang pusing dengan kenaikan harga BBM.

6. Optimalkan bekerja dari rumah daripada dari kafe atau co-working space

ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/RODNAE Productions)

Demi keamanan kantong, para pekerja lepas sebaiknya mulai membiasakan diri bekerja dari rumah atau kos-kosan. Kalaupun belum bisa setiap hari karena merasa bosan dan justru kehilangan semangat kerja, paling tidak jatah pergi ke kafe atau coworking space dikurangi.

Tata ulang rumah atau kamar kos supaya lebih nyaman untuk bekerja sehari-hari. Ini akan mengurangi tiga pengeluaran sekaligus. Yaitu pengeluaran buat makan dan minum di luar, transportasi, serta biaya sewa co-working space

7. Bijak menggunakan internet

ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/Los Muertos Crew)
ilustrasi pekerja lepas (pexels.com/Los Muertos Crew)

Saat ini hampir semua orang memerlukan sambungan internet. Namun pekerja lepas biasanya lebih membutuhkannya untuk menunjang pekerjaan. Sampai tanpa sadar, biaya internet per bulan cukup besar. 

Barangkali tidak masalah dalam kondisi harga BBM belum naik. Akan tetapi seiring dengan kenaikan harga BBM sedangkan penghasilan cenderung tetap, beradaptasi dengan cepat menjadi kunci survive untuk pekerja lepas. Kebiasaan baru sesimpel mematikan YouTube saat tidak benar-benar ditonton akan menghemat kuota internet.

Kenaikan harga BBM yang cukup besar memang perlu segera disikapi dengan tepat oleh masyarakat, tidak hanya pekerja lepas. Namun mengingat penghasilan yang tak menentu, pekerja lepas dituntut buat lebih waspada terhadap berbagai kemungkinan ke depannya. Yuk, kencangkan ikat pinggang sambil giat mencari sumber pendapatan baru. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us