5 Tips Merawat Pagar Hidup di Rumah, Tampak Asri!

Pagar hidup menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin menciptakan suasana rumah yang lebih hijau dan alami. Selain memberikan kesan asri, pagar hidup juga berfungsi sebagai penyaring debu, peredam suara, hingga pelindung privasi. Keuntungan lainnya, pagar hidup lebih ramah lingkungan dibandingkan pagar beton atau besi karena membantu menyerap polusi udara dan memberikan oksigen lebih banyak di sekitar rumah.
Namun demikian, agar tetap rimbun dan indah, pagar hidup perlu dirawat dengan baik. Jika tidak dirawat secara rutin, pagar hidup bisa tumbuh tak beraturan, kering, atau bahkan mati. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara perawatannya agar tetap hijau dan terawat. Berikut lima tips merawat pagar hidup yang bisa kamu coba!
1. Pilih tanaman yang sesuai

Tidak semua tanaman cocok dijadikan pagar hidup. Pilihlah tanaman yang mudah tumbuh, memiliki daun rimbun, dan tahan terhadap kondisi lingkungan di sekitar rumahmu. Beberapa pilihan populer adalah teh-tehan, bambu hias, pucuk merah, dan sambung nyawa. Selain itu, pertimbangkan juga tinggi tanaman agar tetap sesuai dengan kebutuhan privasi rumahmu.
Beberapa tanaman mungkin memerlukan lebih banyak sinar matahari, sementara yang lain bisa tumbuh di area teduh. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan jenis tanaman dengan kondisi lingkungan rumahmu. Jika rumahmu berada di daerah panas, pilih tanaman yang tahan terhadap cuaca kering. Sebaliknya, jika tinggal di daerah yang cenderung lembap, pilih tanaman yang tidak mudah berjamur.
2. Rajin memangkas untuk menjaga kerapian pagar

Tantangan dalam merawat pagar hidup adalah menjaganya tetap rapi dan proporsional. Pemangkasan rutin perlu dilakukan agar tanaman tidak tumbuh liar dan tetap berbentuk sesuai yang diinginkan. Lakukan pemangkasan setidaknya sekali dalam sebulan, terutama jika tanaman sudah mulai tumbuh terlalu lebat. Selain menjaga bentuk, pemangkasan juga membantu merangsang pertumbuhan tunas baru sehingga pagar hidup semakin subur.
Teknik pemangkasan juga perlu diperhatikan. Gunakan gunting tanaman yang tajam agar hasil potongan lebih rapi dan tidak merusak batang tanaman. Jangan memangkas terlalu banyak dalam satu waktu karena ini bisa membuat tanaman stres dan memperlambat pertumbuhannya. Jika ingin membentuk pola tertentu pada pagar hidup, lakukan pemangkasan sedikit demi sedikit hingga mencapai bentuk yang diinginkan.
3. Pastikan tanaman mendapat air yang cukup

Penyiraman yang cukup adalah kunci agar pagar hidup tetap segar dan tidak mengering. Frekuensi penyiraman tergantung pada jenis tanaman dan cuaca di daerah tempat tinggalmu. Pada musim kemarau, siramlah pagar hidup setiap pagi dan sore untuk menjaga kelembapan tanah.
Sementara di musim hujan, kurangi frekuensi penyiraman agar tanaman tidak tergenang air dan mengalami pembusukan akar. Jika memiliki waktu terbatas, kamu bisa menggunakan sistem irigasi tetes atau selang otomatis agar penyiraman lebih praktis. Selain itu, pastikan tanah memiliki drainase yang baik agar air tidak menggenang, karena kondisi ini dapat menyebabkan akar membusuk dan tanaman mati.
4. Berikan pupuk secara teratur

Tanaman pagar hidup membutuhkan nutrisi agar tetap tumbuh sehat. Berikan pupuk secara berkala. Kamu dapat menggunaka pupuk organik, seperti kompos dan pupuk kandang, maupun pupuk kimia yang mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. Pemupukan dapat dilakukan setiap satu hingga dua bulan sekali agar daun tetap hijau dan tanaman tumbuh lebih cepat.
Selain pupuk, kamu juga bisa menambahkan humus atau sekam bakar ke dalam tanah untuk meningkatkan kesuburan. Jika ingin menggunakan pupuk alami, kamu bisa memanfaatkan sisa dapur seperti kulit pisang, ampas kopi, atau air cucian beras. Hal ini dilakukan agar pagar hidup mendapatkan tambahan nutrisi alami.
5. Cegah hama dan penyakit

Pagar hidup juga rentan terhadap serangan hama seperti ulat, kutu daun, atau jamur. Periksa tanaman secara rutin dan segera ambil tindakan jika menemukan tanda-tanda hama atau penyakit. Gunakan pestisida alami seperti air bawang putih atau larutan sabun cair untuk mengusir hama tanpa merusak tanaman.
Jika serangan hama cukup parah, kamu bisa menggunakan pestisida kimia dengan dosis yang sesuai. Selain itu, pastikan tanaman mendapatkan sirkulasi udara yang baik dan tidak terlalu lembap karena kondisi lembap dapat memicu pertumbuhan jamur. Jika ada daun yang tampak menguning atau berlubang akibat hama, segera potong dan buang agar tidak menyebar ke bagian lain dari pagar hidup.
Merawat pagar hidup memang membutuhkan perhatian, tetapi hasilnya sepadan dengan usaha yang dilakukan. Dengan memilih tanaman yang tepat, memangkas secara rutin, memastikan kebutuhan air dan nutrisi terpenuhi, serta mencegah hama dan penyakit, pagar hidup di rumahmu akan tetap asri dan indah. Yuk, mulai rawat pagar hidup di rumahmu!