Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Mencegah Pertumbuhan Jamur dan Bakteri di Rumah Pascabanjir

ilustrasi rumah banjir (freepik.com/freepik)

Banjir bisa meninggalkan dampak yang serius bagi rumah, termasuk pertumbuhan jamur dan bakteri yang dapat membahayakan kesehatan. Lingkungan yang lembap dan basah setelah banjir menjadi tempat ideal bagi mikroorganisme ini untuk berkembang. Oleh karena itu, penting untuk segera mengambil langkah-langkah pencegahan agar rumah tetap bersih dan sehat.

Jika tidak segera ditangani, jamur dan bakteri dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti alergi, gangguan pernapasan, hingga infeksi kulit. Untuk menghindari risiko tersebut, berikut tujuh cara efektif untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri di rumah setelah banjir.

1. Segera keringkan area yang basah

ilustrasi seseorang membersihkan rumah (freepik.com/freepik)

Setelah banjir surut, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengeringkan seluruh area rumah. Gunakan alat seperti kipas angin, pengering udara (dehumidifier), atau bahkan membuka semua jendela agar sirkulasi udara lebih baik. Jika dibiarkan lembap terlalu lama, jamur dapat mulai tumbuh dalam waktu 24–48 jam.

Selain mengeringkan ruangan, perabotan yang terendam air juga harus segera dikeringkan atau dibuang jika sudah tidak bisa diselamatkan. Barang-barang berbahan kain, seperti karpet dan kasur, memiliki risiko tinggi menjadi sarang jamur jika tidak dikeringkan dengan benar.

2. Bersihkan dengan disinfektan

ilustrasi seseorang membersihkan rumah dengan disinfektan (pexels.com/Matilda Wormwood)

Setelah area kering, bersihkan semua permukaan dengan cairan disinfektan untuk membunuh bakteri dan spora jamur yang mungkin masih ada. Fokuskan pada area yang sering bersentuhan dengan air, seperti lantai, dinding, dan perabotan kayu. Gunakan campuran air dan pemutih atau cuka untuk hasil yang lebih efektif.

Pastikan juga untuk mengenakan sarung tangan dan masker saat membersihkan rumah agar tidak terpapar langsung oleh bakteri atau spora jamur yang bisa membahayakan kesehatan. Lakukan pembersihan secara menyeluruh untuk memastikan rumah benar-benar bebas dari kontaminasi.

3. Buang barang yang tidak bisa diselamatkan

ilustrasi bantal tidur (pexels.com/Castorly Stock)

Beberapa barang yang terkena air banjir mungkin tidak bisa diselamatkan lagi, terutama yang berbahan kain atau kayu. Kasur, karpet, dan bantal yang terendam dalam waktu lama sebaiknya dibuang karena sulit untuk dikeringkan sepenuhnya dan berpotensi menjadi sarang jamur.

Selain itu, perabotan kayu yang mulai lapuk atau membusuk juga sebaiknya segera dikeluarkan dari rumah. Jika dibiarkan, benda-benda ini tidak hanya menjadi tempat berkembangnya jamur, tetapi juga dapat menarik hama seperti rayap dan serangga lainnya.

4. Periksa dan perbaiki ventilasi rumah

ilustrasi seseorang memperbaiki ventilasi rumah (freepik.com/rawpixel.com)

Ventilasi yang buruk bisa memperburuk kelembapan di dalam rumah, yang menjadi faktor utama pertumbuhan jamur. Pastikan ventilasi di rumah cukup baik dengan membuka jendela secara rutin atau memasang kipas ventilasi di area yang rentan lembap, seperti kamar mandi dan dapur.

Jika memungkinkan, gunakan pengering udara untuk mengurangi kadar kelembapan dalam ruangan. Pastikan juga ada cukup sinar matahari yang masuk ke dalam rumah karena cahaya matahari bisa membantu membunuh bakteri dan mencegah pertumbuhan jamur.

5. Gunakan cat anti-jamur

ilustrasi cat anti jamur (pexels.com/Ivan Samkov)

Jika dinding rumah terkena air banjir dalam waktu lama, pertimbangkan untuk mengecat ulang dengan cat anti-jamur. Cat jenis ini mengandung bahan khusus yang dapat mencegah pertumbuhan jamur dan lebih tahan terhadap kelembapan.

Sebelum mengecat, pastikan dinding sudah benar-benar kering dan bersih dari sisa lumpur atau spora jamur. Gunakan juga primer anti-jamur sebelum mengaplikasikan cat utama agar perlindungan lebih maksimal.

6. Rutin membersihkan saluran air

ilustrasi seseorang membersihkan saluran air (freepik.com/wavebreakmedia_micro)

Saluran air yang tersumbat dapat menyebabkan genangan yang memicu pertumbuhan bakteri dan jamur. Pastikan untuk rutin membersihkan saluran air, baik di dalam maupun luar rumah, agar air tidak menggenang dalam waktu lama.

Gunakan bahan pembersih alami seperti campuran cuka dan baking soda untuk membersihkan pipa dari kotoran yang menumpuk. Dengan menjaga saluran air tetap bersih, risiko kelembapan berlebih di dalam rumah bisa dikurangi secara signifikan.

7. Gunakan penyerap kelembapan

ilustrasi silica gel (freepik.com/freepik)

Jika rumah masih terasa lembap setelah banjir, gunakan penyerap kelembapan seperti arang aktif atau silica gel yang dapat membantu mengurangi kadar air di udara. Letakkan di area yang rentan lembap, seperti lemari, sudut ruangan, atau di bawah perabotan.

Selain itu, tanaman hias seperti lidah mertua dan pakis juga bisa membantu menyerap kelembapan berlebih dan meningkatkan kualitas udara di dalam rumah. Dengan menjaga kelembapan tetap seimbang, risiko pertumbuhan jamur dan bakteri bisa diminimalisir secara efektif.

Menjaga rumah tetap bersih dan kering setelah banjir adalah langkah penting untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri. Dengan menerapkan cara-cara di atas, lingkungan rumah bisa tetap sehat dan nyaman bagi seluruh penghuni.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
RINA WATI
EditorRINA WATI
Follow Us