“Apa yang kita pakai adalah sikap,” ujar Ayaan, Director EDCL, saat diwawancarai IDN Times di acara JF3 in Korea Fashion & Culture Industry Networking Event, Jumat (31/10/2025).
“Mode adalah bahasa yang menghubungkan kita dan melambangkan ekspresi paling jujur tentang siapa diri kita,” imbuhnya.
Brand EDCL Asal Korea Unjuk Gigi Lewat Aksesori Hoodie Mini, Cute!

- Hoodie mini EDCL adalah aksesori fungsional dan fashion statement
- Manifesto kecil tentang ekspresi diri dan filosofi Seoul dalam satu genggaman
- Terinspirasi dari masa kecil, eksplorasi material, dan simbolisme seni sebagai sikap
Seoul, IDN Times - Di dunia ketika mode semakin mengecilkan batas antara fungsi dan fantasi, hadir sebuah benda mungil yang membuat kita berhenti, tersenyum, dan berkata: "Ini kok genius, ya?". Di pojok estetika urban Korea, di mana street-style bertemu seni kontemporer, lahirlah EDCL, brand yang menjadikan hoodie mini bukan sekadar aksesori, tetapi bahasa mikro-fashion yang memancarkan karakter besar.
Keychain hoodie mereka bukan hanya gimmick. Jika dilihat lebih mendalam, itu adalah manifesto kecil tentang ekspresi diri, tempat earphone dan benda kecil berlindung dalam pelukan kain mungil, sekaligus penanda gaya yang whisper-cool. Hoodie mini kecil tersebut seolah berkata, “aku fashionable tanpa perlu berteriak”.
1. Ketika hoodie jadi puisi mini untuk kantong dan kunci

Hoodie mini EDCL tidak diciptakan untuk sekadar digantung. Ia hidup di antara jari pemiliknya, menempel pada tas, pinggang, kantong celana, dan headphone case seperti talisman mode urban.
Dibuat sebagai keychain fungsional yang bisa menyimpan earphone atau barang mungil lain, hoodie kecil ini bisa dianggap sebagai urban companion. Sebutan lainnya, ialah benda yang menegaskan bahwa estetika dan fungsi bisa tinggal harmonis dalam ruang sekecil kepalan tangan.
2. Filosofi Seoul dalam satu genggaman

Di tengah kehebohan label yang berlomba mencuri perhatian, EDCL memilih jalur halus dengan menghadirkan statement kecil yang besar maknanya. Hoodie mini ini bukan sedang mencoba menjadi lucu, ia sedang menyampaikan ide bahwa style tidak harus ribut, cukup tepat.
3. Terinspirasi dari masa kecil, yang dibuat untuk masa kini

EDCL merangkai konsep dari nostalgia yang lembut, menyatakan gagasan bahwa diri kita di masa kecil selalu punya kemungkinan menjadi apa pun. Hoodie mini ini adalah representasi inner child yang tumbuh di tubuh dewasa, kecil dalam bentuk, besar dalam rasa. Setiap hoodie seakan berkata: "ingat masa kecilmu, tapi bawa dengan elegan ke masa kini".
“Ilustrasi yang ada di hoodie ini terinspirasi dari lukisan yang saya buat. Ini wujud diri kecil dan besar yang bisa menjadi apa pun,” kata Ayaan.
4. Eksplorasi material yang seperti lukisan hidup

“Representasi material yang digunakan ini seperti lukisan dengan beragam bahan. Setelahnya, bisa juga dibingkai untuk menjadi penghias kamar yang menarik,” tuturnya.
Dari tekstur fleece hingga knit lembut, EDCL memeluk material dengan sentuhan artistik. Setiap kain dipilih seperti kuas yang menyentuh kanvas, menciptakan sensasi tactile yang membuat benda kecil ini terasa mewah. Di sini, material bukan hanya medium, tetapu juga emosi yang dipahat lembut.
5. “Kepala Matahari” yang menggambarkan bahwa attitude adalah seni

EDCL percaya seni adalah sikap. Dalam filosofi desain mereka, kepala orang dewasa yang ada pada lukisan, sumber inspirasi ilustrasi hoodie mini tersebut, digambarkan sebagai matahari — simbol cahaya, komunikasi, dan keterhubungan.
“Kepala ini merupakan sumber komunikasi dan fashion itu sendiri adalah sebuah bahasa yang bisa membentuk hubungan,” pungkas Ayaan, menjelaskan simbol itu sebagai pancaran hubungan manusia.
Di era digital yang dingin, EDCL mengingatkan bahwa benda mini pun bisa membawa pesan besar, seperti style, warmth, dan humanity. Lalu, ketika hoodie kecil ini bergoyang di tasmu, ia bersinar bukan keras, tapi hangat seperti matahari pagi Seoul.
EDCL menegaskan satu hal indah, yakni gaya tidak ditentukan oleh ukuran. Dari hoodie selembut telapak tangan, lahir narasi besar tentang identitas, nostalgia, seni, dan komunikasi antarmanusia. Di dunia penuh teriakan branding, EDCL memilih berbisik dan justru di situlah pesonanya paling terdengar.



















