5 Fakta Unik di Balik Tradisi Pengantin Membawa Buket Bunga saat Nikah

- Tradisi membawa buket bunga sudah ada sejak zaman Romawi kuno sebagai simbol awal baru, kesetiaan, dan kesuburan.
- Pada Abad Pertengahan, buket pengantin berisi rempah-rempah untuk mengusir roh jahat dan dihidangkan sebagai afrodisiak.
- Pada era Victoria, bunga dalam buket menjadi pesan rahasia dari pengantin wanita kepada pasangannya dan memperkuat tema pernikahan.
Kamu pasti sering melihat pengantin wanita membawa buket bunga saat berjalan menuju pelaminan. Tampilan ini memang menambah keindahan momen pernikahan. Tapi, pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa sih pengantin harus membawa bunga? Apakah hanya untuk hiasan? Atau sebenarnya ada makna tertentu di balik tradisi ini?
Faktanya, tradisi membawa buket bunga bukan sekadar tren modern atau aksesori pemanis, lho. Ada sejarah panjang dan filosofi menarik di baliknya, mulai dari zaman Romawi kuno sampai era Victoria. Bahkan, beberapa elemen di dalam buket punya makna simbolis dan kepercayaan tersendiri.
Daripada penasaran terus, yuk simak lima fakta unik di balik tradisi pengantin membawa buket bunga saat nikah berikut ini. Siapa tahu setelah tahu maknanya, kamu jadi makin menghargai detail kecil yang ada di hari spesial itu.
1. Simbol awal baru dari zaman Romawi kuno

Tradisi ini sebenarnya sudah ada sejak zaman Romawi kuno, lho. Pada masa itu, bunga menjadi simbol dari awal yang baru, kesetiaan, dan kesuburan. Karena itulah, bunga digunakan dalam berbagai perayaan, termasuk pernikahan.
Di era tersebut, bunga bukan hanya pemanis suasana, tapi dipercaya membawa energi positif untuk kehidupan rumah tangga yang baru dimulai. Jadi, kalau kamu melihat pengantin membawa buket, itu bukan cuma untuk tampilan cantik, tapi juga sebagai harapan agar pernikahan langgeng dan penuh berkah.
2. Dulunya lebih banyak pakai rempah dan herba

Sebelum buket bunga didominasi oleh bunga segar seperti sekarang, dulunya justru rempah-rempah dan herba yang jadi bahan utama. Pada Abad Pertengahan, buket pengantin sering berisi dill dan bawang putih.
Kedua bahan ini dipercaya bisa mengusir roh jahat dan menghindari nasib buruk di hari pernikahan. Menariknya lagi, dill yang dibawa di buket kemudian dihidangkan saat pesta pernikahan sebagai makanan afrodisiak, supaya malam pertama makin “berkesan”. Unik banget, ya?
3. Buket bunga jadi simbol cinta di era Victoria

Masuk ke era Victoria, tren buket bunga berubah total. Pada masa ini, orang-orang suka mengungkapkan perasaan lewat bunga karena mereka percaya setiap jenis bunga punya arti tertentu. Di sinilah bunga mulai benar-benar dikaitkan dengan cinta dan romansa.
Tradisi ini akhirnya terbawa ke pernikahan. Bunga dalam buket menjadi semacam “pesan rahasia” dari pengantin wanita kepada pasangannya. Misalnya, mawar merah untuk cinta sejati atau lili putih untuk kemurnian. Jadi, saat kamu memilih buket, kamu sebenarnya sedang menyampaikan pesan tersendiri.
4. Buket bunga mempercantik sekaligus memperkuat tema pernikahan

Sekarang, buket bukan hanya punya makna simbolis, tapi juga jadi bagian penting dalam estetika acara. Banyak pasangan memilih bunga yang sesuai dengan tema warna atau gaya dekorasi pernikahan mereka.
Bunga yang dipilih bisa mencerminkan kepribadian pengantin atau menggambarkan nuansa pernikahan. Misalnya, bunga rustic untuk konsep outdoor yang kasual, atau bunga pastel untuk pernikahan yang lebih romantis. Jadi, buket bunga juga berperan sebagai elemen visual yang memperkuat keseluruhan konsep pernikahan kamu.
5. Mitos soal bau badan ternyata cuma hoaks

Mungkin kamu pernah dengar rumor bahwa pengantin zaman dulu membawa bunga karena mereka jarang mandi (katanya hanya mandi sekali setahun), jadi bunga digunakan untuk menutupi bau badan. Tapi tenang, kabar ini ternyata salah besar.
Menurut klarifikasi dari situs Snopes, cerita ini hanyalah mitos belaka. Gak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa alasan utama pengantin membawa bunga adalah karena bau badan. Jadi, kamu gak perlu khawatir bahwa tradisi ini punya asal-usul yang “bau”. Faktanya jauh lebih romantis dan simbolis dari yang kamu kira.
Tradisi membawa buket bunga ternyata punya sejarah dan makna yang jauh lebih dalam dari sekadar hiasan. Mulai dari simbol kesuburan, penolak bala, sampai cara menyampaikan cinta tanpa kata, semuanya ada dalam satu genggaman buket.
Kalau kamu sedang merencanakan pernikahan, sekarang kamu tahu bahwa memilih bunga bukan cuma soal warna atau jenis, tapi juga soal makna. Jadi, jangan asal pilih, ya. Siapa tahu, bunga yang kamu bawa bisa jadi simbol harapan terbaik untuk masa depanmu bersama pasangan.