Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Catat! Ini 5 Kesalahan Menyiram Tanaman Anggrek 

ilustrasi bunga anggrek (pexels.com/magdaehlerspexels)
ilustrasi bunga anggrek (pexels.com/magdaehlerspexels)
Intinya sih...
  • Menyiram anggrek terlalu sering dapat menyebabkan akar lembap berlebihan, yang memicu pembusukan akar.
  • Menyiram anggrek pada malam hari menciptakan lingkungan ideal bagi bakteri dan jamur, sehingga siram anggrek pada pagi hari.
  • Air keran mengandung klorin dan mineral yang merusak akar anggrek, gunakan air hujan atau didiamkan semalaman agar klorin menguap.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjaga tanaman anggrek tetap sehat bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama saat harus memperhatikan kebutuhan airnya. Meskipun terlihat sederhana, banyak pecinta anggrek yang masih sering membuat kesalahan dalam hal ini.

Memahami cara yang tepat untuk menyiram anggrek adalah kunci agar tanaman ini tumbuh subur dan terus berbunga indah. Ketahui beberapa kesalahan dalam menyiram anggrek berikut ini agar anggrek bisa tumbuh dengan baik. Cek, yuk!

1. Menyiram terlalu sering

ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/rocketmannprod)
ilustrasi merawat tanaman (pexels.com/rocketmannprod)

Salah satu kesalahan umum dalam merawat anggrek adalah menyiram terlalu sering. Tanaman anggrek sebenarnya lebih menyukai kondisi yang cenderung kering dibandingkan tergenang air. Menyiram terlalu sering dapat menyebabkan akar anggrek menjadi lembap berlebihan, yang akhirnya dapat memicu pembusukan akar.

Idealnya, anggrek harus dibiarkan benar-benar kering sebelum disiram lagi, sehingga akar dapat bernapas dan terhindar dari penyakit. Memahami kebutuhan air yang tepat adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan tanaman anggrek.

2. Menyiram di malam hari

ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/rocketmannprod)
ilustrasi menyiram tanaman (pexels.com/rocketmannprod)

Menyiram anggrek pada malam hari adalah kesalahan yang sering dilakukan dan dapat berakibat buruk pada kesehatan tanaman. Air yang tertinggal di akar dan daun anggrek saat malam hari cenderung mengendap lebih lama, terutama karena suhu yang lebih rendah dan kurangnya cahaya matahari untuk membantu penguapan.

Kondisi ini menciptakan lingkungan yang ideal bagi perkembangan bakteri dan jamur, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada anggrek. Untuk mencegah masalah ini, sebaiknya siram anggrek pada pagi hari agar tanaman memiliki cukup waktu untuk mengering sebelum malam tiba.

3. Menggunakan air keran

ilustrasi perabotan kamar mandi (pexels.com/heyho)
ilustrasi perabotan kamar mandi (pexels.com/heyho)

Air keran sering mengandung klorin dan mineral lainnya yang dapat merusak akar anggrek dan mengganggu penyerapan nutrisi. Kandungan klorin dalam air, khususnya, dapat merusak struktur seluler tanaman dan menyebabkan daun menjadi kuning atau bahkan terbakar.

Untuk menjaga anggrek tetap sehat, sebaiknya gunakan air yang telah didiamkan semalaman agar klorin menguap. Atau lebih baik lagi, gunakan air hujan atau air suling yang lebih lembut dan aman bagi tanaman.

4. Menyiram tanpa memastikan tanah sudah kering

ilustrasi bunga anggrek (pexels.com/ameliacui)
ilustrasi bunga anggrek (pexels.com/ameliacui)

Anggrek memerlukan kondisi tanah yang hampir kering antara penyiraman untuk menghindari pembusukan akar. Jika tanah tetap lembap atau basah, terutama di pot yang tidak memiliki drainase yang baik, risiko terjadinya pembusukan akar meningkat, yang dapat menyebabkan tanaman menjadi layu atau mati.

Untuk mencegah masalah ini, penting untuk memeriksa kelembapan tanah sebelum menyiram dengan memasukkan jari ke dalam tanah atau menggunakan alat pengukur kelembapan. Hanya setelah tanah benar-benar kering, anggrek sebaiknya disiram lagi untuk memastikan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan dan kesehatan tanaman.

5. Mengabaikan isyarat dari tanaman

ilustrasi bunga anggrek (pexels.com/halidenurk)
ilustrasi bunga anggrek (pexels.com/halidenurk)

Mengabaikan isyarat dari tanaman dapat berdampak negatif pada kesehatannya. Anggrek memiliki cara-cara tertentu untuk memberi tahu pemiliknya jika mereka membutuhkan perawatan khusus. Misalnya, daun yang menguning atau menggulung dapat menunjukkan bahwa tanaman terlalu banyak disiram atau kekurangan air.

Sebaliknya, daun yang kering dan rapuh bisa menandakan bahwa anggrek memerlukan lebih banyak kelembapan. Memperhatikan dan merespons tanda-tanda ini sangat penting untuk menjaga anggrek tetap sehat. Dengan memahami dan mengikuti isyarat dari tanaman, kamu  dapat menyesuaikan frekuensi penyiraman dan memastikan anggrek mendapatkan perawatan yang tepat sesuai kebutuhannya.

Menangani kesalahan dalam menyiram tanaman anggrek memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan spesifik tanaman ini. Memperhatikan tanda-tanda dari tanaman juga membantu menyesuaikan perawatan yang dibutuhkan, memastikan anggrek tumbuh sehat dan berkembang dengan baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us