6 Kesalahan Desain Dapur yang Sering Terjadi di Rumah Baru, Hindari!

Banyak orang terpesona pada desain dapur di Pinterest atau Instagram tanpa memikirkan alur kerja saat memasak. Padahal, posisi kompor, wastafel, dan kulkas sebaiknya membentuk segitiga kerja agar semua pergerakan terasa efisien. Jika jaraknya terlalu jauh atau terlalu dekat, kamu bisa merasa lelah atau malah kesulitan bergerak. Hal ini terutama penting kalau kamu sering memasak setiap hari.

Bayangkan saja kalau untuk mengambil bahan dari kulkas, kamu harus berjalan jauh melewati area cuci piring yang sempit. Aktivitas sederhana pun jadi memakan waktu dan energi lebih banyak. Dengan tata letak yang pas, semua aktivitas terasa lebih mengalir dan menyenangkan. Jadi, pikirkan urutan kegiatanmu di dapur sebelum memutuskan penempatan furnitur dan peralatan utama.

Kesalahan umum lain adalah hanya mengandalkan satu lampu utama di plafon. Hasilnya, area kerja seperti meja potong atau kompor jadi tertutup bayangan saat kamu bekerja di dapur. Padahal, pencahayaan yang cukup akan membuat dapur terasa nyaman sekaligus aman saat memotong atau memasak.

Cobalah memadukan pencahayaan utama dengan lampu tambahan di bawah kabinet atau lampu sorot. Selain membuat aktivitas lebih aman, pencahayaan berlapis ini juga bisa mempercantik suasana dapur. Warna lampu yang hangat bisa memberi kesan cozy, sedangkan lampu putih terang lebih cocok untuk area kerja.

Banyak yang lupa kalau dapur membutuhkan sirkulasi udara yang baik. Tanpa ventilasi yang memadai, asap dan bau masakan bisa terperangkap dan membuat rumah tidak nyaman. Bahkan, dinding dan langit-langit bisa cepat kotor akibat uap minyak.

Memasang cooker hood atau membuat jendela yang bisa dibuka lebar adalah solusi sederhana. Ventilasi yang baik bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga kesehatan penghuni rumah. Udara yang bersih dan segar akan membuat kamu betah berlama-lama di dapur tanpa merasa pengap.fsala

Dapur yang rapi sangat bergantung pada sistem penyimpanan yang baik. Sayangnya, banyak orang hanya fokus pada meja dapur dan area masak, tapi lupa menambahkan cukup laci atau rak. Akibatnya, peralatan dan bahan makanan jadi menumpuk di meja, membuat dapur terlihat berantakan.

Gunakan setiap sudut dengan cerdas, termasuk area vertikal di dinding. Rak gantung, laci tarik, atau organizer dalam kabinet bisa membantu memaksimalkan ruang. Dengan penyimpanan yang cukup, kamu bisa menjaga dapur tetap rapi meskipun sering digunakan.

Memang menyenangkan punya dapur yang terlihat kekinian. Tapi, tren desain bisa cepat berubah dan tidak selalu cocok untuk kebutuhan harianmu. Misalnya, memilih material yang cantik tapi sulit dibersihkan hanya karena sedang populer.

Lebih baik memilih desain yang timeless dan tahan lama. Kamu bisa menambahkan sentuhan tren lewat aksesori yang mudah diganti, seperti warna cat atau peralatan kecil. Dengan begitu, dapur akan tetap relevan dan nyaman digunakan bertahun-tahun ke depan.

Orang terlalu fokus pada estetika sampai lupa mempertimbangkan kenyamanan saat menggunakan dapur. Meja yang terlalu tinggi atau rendah bisa membuat punggung cepat pegal. Begitu juga dengan posisi rak yang terlalu tinggi sehingga sulit dijangkau.

Pastikan semua elemen dapur sesuai dengan tinggi badan dan kebiasaanmu. Kalau kamu sering memasak lama, pilih material lantai yang nyaman dipijak dan tidak licin. Hal-hal kecil seperti ini akan membuat pengalaman memasak jauh lebih menyenangkan.

Mendesain dapur memang bukan sekadar urusan memilih warna dan peralatan. Setiap detail, mulai dari tata letak hingga pencahayaan, punya pengaruh besar terhadap kenyamanan sehari-hari. Kalau semua direncanakan matang, kamu akan punya dapur yang indah sekaligus fungsional.

Rumah baru seharusnya jadi tempat yang membuatmu betah, termasuk saat beraktivitas di dapur. Jadi, jangan sampai terjebak pada kesalahan desain yang sebetulnya bisa dihindari sejak awal. Dengan perencanaan yang tepat, dapur impianmu bisa jadi tempat yang bikin betah untuk bereksperimen dengan berbagai resep.