Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Kesalahan Tata Letak Home Office yang Bikin Kurang Produktif

ilustrasi home office (freepik.com/freepik)
ilustrasi home office (freepik.com/freepik)

Bekerja dari rumah kini menjadi pilihan umum bagi banyak orang, tetapi tak semua ruang kerja di rumah mampu mendukung produktivitas secara maksimal. Terkadang, masalah bukan terletak pada pekerjaan atau perangkat yang digunakan, melainkan pada penataan ruang yang kurang tepat.

Tanpa disadari, detail kecil dalam tata letak home office bisa berdampak besar terhadap fokus, kenyamanan, dan hasil kerja setiap hari. Agar home office nyaman untuk dipakai, kamu perlu menghindari kesalahan-kesalahan tata letak home office berikut ini. Langsung cek, yuk!

1. Meja menghadap dinding

ilustrasi home office (freepik.com/pressfoto)
ilustrasi home office (freepik.com/pressfoto)

Meletakkan meja menghadap dinding memang terlihat rapi dan memberikan kesan ruang yang lebih luas. Namun, pandangan ke arah dinding kosong setiap hari dapat membuat kamu merasa jenuh dan terkungkung. Fokus utama dari masalah ini adalah arah pandangan yang terbatas dan memicu rasa monoton saat bekerja.

“Melihat dinding kosong saat bekerja bisa membuat kamu merasa seperti berada di dalam bilik kantor yang sempit, sehingga kreativitas menjadi terhambat dan kamu merasa terkekang. Pemandangan seperti ini tidak membantu saat sedang membutuhkan ide-ide baru,” jelas Heather Goerzen, direktur desain di Havenly, seperti dilaporkan oleh Better Homes & Gardens.

Lebih baik posisikan meja menghadap jendela atau area terbuka jika memungkinkan. Pandangan yang menyegarkan, seperti ke luar ruangan, dapat meningkatkan suasana hati dan fokus. Jika tak ada jendela, kamu bisa menambahkan elemen visual menarik seperti vision board, karya seni, atau foto inspiratif.

2. Permukaan meja berantakan

ilustrasi meja kerja (freepik.com/tara-winstead)
ilustrasi meja kerja (freepik.com/tara-winstead)

Meja kerja yang dipenuhi tumpukan kertas, alat tulis, atau barang pribadi bisa menciptakan gangguan visual yang menyulitkan konsentrasi. Ketika meja terlihat kacau, pikiran pun ikut terasa penuh dan tidak tertata. Akibatnya, produktivitas menurun karena sulit menentukan prioritas kerja.

Untuk mengatasinya, kamu bisa menggunakan organizer, laci, atau kotak penyimpanan yang mudah diakses. Luangkan waktu setiap hari atau setidaknya seminggu sekali untuk merapikan meja. Kebiasaan ini akan membantu kamu bekerja dengan lebih tenang dan fokus sejak awal hari.

“Terlalu banyak barang di atas meja atau di sekitar ruang kerja dapat menyebabkan ketidakefisienan,” jelas Amy Switzer, desainer interior, dilansir Real Simple.“ Simpan hanya barang-barang esensial di atas meja dan gunakan pengatur serta solusi penyimpanan untuk menjaga kerapihan,” tambahnya.

3. Kurang penyimpanan

ilustrasi home office (freepik.com/freepik)
ilustrasi home office (freepik.com/freepik)

Kurangnya tempat penyimpanan membuat barang mudah berserakan dan menciptakan kesan ruangan yang sempit serta tidak tertata. Akibatnya, waktu terbuang hanya untuk mencari dokumen atau perlengkapan kerja yang tidak disimpan dengan rapi. Hal ini juga memicu stres kecil yang bisa menumpuk seiring waktu.

Solusinya adalah menambahkan rak, lemari, atau meja berlaci yang sesuai dengan kebutuhan. Kamu juga bisa memanfaatkan dinding sebagai ruang penyimpanan vertikal agar tetap hemat tempat. Dengan sistem penyimpanan yang baik, area kerja akan lebih teratur dan efisien.

4. Kursi tidak nyaman

ilustrasi pria bermain laptop (freepik.com/timamiroshnichenko)
ilustrasi pria bermain laptop (freepik.com/timamiroshnichenko)

Kursi kerja yang tidak menopang tubuh dengan baik bisa menyebabkan nyeri punggung, bahu tegang, hingga postur tubuh yang memburuk. Ketidaknyamanan ini membuat kamu sering berganti posisi atau berdiri tanpa alasan, yang mengganggu alur kerja. Fokus utama dari kesalahan ini adalah kenyamanan tubuh dan kesehatan jangka panjang.

“Berinvestasilah pada kursi dan meja ergonomis yang mendukung postur tubuh yang benar,” kata Switzer.

Pilihlah kursi ergonomis yang bisa disesuaikan dengan tinggi badan dan posisi duduk. Pastikan sandaran, bantalan, serta penopang pinggang mendukung kenyamanan jangka panjang. Kursi yang tepat akan membuat kamu lebih fokus dan tahan lama dalam menyelesaikan pekerjaan.

5. Meja terlalu kecil

ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/georgemilton)
ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/georgemilton)

Meja kerja yang terlalu kecil membuat kamu kesulitan mengatur perangkat, dokumen, dan perlengkapan lainnya secara rapi. Area kerja yang sempit dapat menimbulkan rasa tertekan dan membatasi ruang gerak. Bahkan hal sederhana seperti mencatat atau meletakkan gelas pun bisa jadi merepotkan.

Investasikan meja yang memiliki permukaan lebih luas agar kamu bisa bekerja lebih nyaman. Meja yang lapang memberi ruang untuk multitasking tanpa membuat area tampak berantakan. Dengan begitu, kamu bisa mengatur workflow dengan lebih efisien dan produktif.

6. Pencahayaan buruk

ilustrasi home office (freepik.com/sander)
ilustrasi home office (freepik.com/sander)

Pencahayaan yang kurang terang atau terlalu silau dapat menyebabkan ketegangan mata, sakit kepala, dan kelelahan. Cahaya yang tidak merata juga menciptakan bayangan yang mengganggu aktivitas seperti menulis atau membaca. Akibatnya, kamu menjadi cepat lelah dan kurang fokus selama bekerja.

Upayakan untuk memaksimalkan cahaya alami dengan menempatkan meja dekat jendela. Tambahkan juga lampu kerja atau task lighting untuk menerangi area yang penting. Kombinasi pencahayaan alami dan buatan akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan mendukung produktivitas.

7. Ruangan terlalu polos atau tidak personal

ilustrasi wanita sedang menulis (pexels.com/georgemilton)
ilustrasi wanita sedang menulis (pexels.com/georgemilton)

Ruang kerja yang terlalu steril dan polos bisa terasa membosankan, bahkan menurunkan semangat bekerja. Tanpa sentuhan personal, ruangan terasa kaku dan kurang memberi rasa memiliki. Padahal, elemen visual yang menyenangkan dapat meningkatkan mood saat bekerja.

Tambahkan sentuhan pribadi seperti foto keluarga, tanaman, atau karya seni favorit. Hiasan-hiasan ini tidak harus banyak, yang penting bisa menciptakan kenyamanan dan kehangatan. Ruang kerja yang terasa "milik sendiri" akan membuat kamu lebih betah dan termotivasi.

8. Tidak ada sistem pengelolaan kabel

ilustrasi meja kerja  (pexels.com/huy-phan)
ilustrasi meja kerja (pexels.com/huy-phan)

Kabel yang berserakan di atas atau bawah meja membuat ruang kerja terlihat berantakan dan tidak profesional. Selain mengganggu estetika, kabel yang tidak tertata rapi juga menyulitkan mobilitas dan berisiko tersangkut atau terinjak. Masalah kecil ini bisa berdampak besar terhadap kenyamanan kerja sehari-hari.

Gunakan klip kabel, selongsong, atau jalur kabel tersembunyi untuk mengatur kabel dengan rapi. Menyatukan kabel dalam satu jalur juga mempermudah pengelolaan dan perawatan perangkat elektronik. Area kerja yang bersih dari kabel berantakan memberikan kesan lebih lega dan tertib.

Tata letak home office yang tepat bukan cuma soal tampilan, tapi juga berpengaruh besar pada fokus dan kenyamanan saat bekerja. Dengan menghindari kesalahan kecil, kamu bisa menciptakan ruang kerja yang lebih mendukung. Ruang yang nyaman akan bantu kamu bekerja lebih semangat dan efisien setiap hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us