Mengenal Rumah Pasif, Solusi Hunian Hemat Listrik hingga 95 Persen!

- Rumah pasif memaksimalkan penggunaan energi alam
- Rumah pasif menggunakan material lokal dan alami
- Rumah pasif hemat biaya operasional
Setiap orang tentunya ingin punya hunian rumah yang gak hanya nyaman, tetapi juga hemat biaya listrik. Namun hal tersebut dinilai cukup sulit, apalagi jika kamu tinggal di kota besar dengan cuaca panas yang membutuhkan AC. Impian tersebut seolah seperti mimpi yang tak mungkin terjadi.
Menjawab permasalahan tersebut, Gravel sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, membantu kamu untuk bisa mewujudkannya dengan rumah pasif. Lantas, apa itu rumah pasif dan bagaimana karakteristiknya? Yuk, simak pemaparan lebih lanjut di bawah!
1. Apa itu rumah pasif?

Konsep rumah pasif mungkin masih asing untuk sebagian orang, karena memang belum banyak diterapkan. Rumah pasif adalah jenis bangunan yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan energi alam, seperti angin dan cahaya matahari. Rumah ini merupakan sebuah inovasi yang sangat relevan di era modern, di mana efisiensi energi dan keberlanjutan menjadi prioritas.
Konsep ini pertama muncul di akhir tahun 1980-an dengan tujuan untuk menciptakan bangunan yang dapat mempertahankan kenyamanan termal sepanjang tahun dengan menggunakan sedikit energi. Rumah ini didesain dengan mengedepankan prinsip dasar isolasi yang sangat baik, penataan cermat untuk menangkap sinar matahari, dan sistem ventilasi yang canggih.
Rumah pasif telah terbukti efektif untuk mengurangi penggunaan energi hingga 95 persen dibandingkan dengan rumah konvensional. Bahkan, bangunan ini telah diakui secara global dengan standar ketat yang ditetapkan oleh Passive House Institute (PHI) di Jerman.
2. Ciri utama rumah pasif

Rumah pasif memiliki ciri khas desain yang memungkinkan pemanfaatan energi alami secara optimal. Bangunannya dirancang memiliki banyak jendela yang menghadap ke arah selatan guna memaksimalkan sinar matahari masuk ke dalam rumah.
Kemudian, untuk material bangunannya menggunakan bahan ramah lingkungan dan alami. Termasuk juga pemanfaatan ruang luar dan bukaan untuk mengoptimalkan sirkulasi udara, sehingga rumah bisa terasa lebih sejuk tanpa harus menggunakan banyak pendingin udara.
3. Karakteristik rumah pasif

Rumah pasif memiliki sejumlah karakteristik yang membedakannya dari bangunan konvensional, di antaranya:
- Efisiensi energi tinggi
Rumah ini dirancang untuk meminimalkan penggunaan energi aktif, terutama dalam hal pemanas atau pendingin ruangan. Pada rumah pasif, penggunaan panel surya dan sistem ventilasi yang cerdas dapat memastikan bahwa kebutuhan energi bangunan cenderung sangat rendah.
- Pemanfaatan sinar matahari
Dalam pembangunannya, lokasi dan orientasi rumah sangat penting. Rumah pasif biasanya dibangun di lokasi yang mendapatkan sinar matahari yang cukup dengan jendela besar di sisi selatan guna mengoptimalkan pemanasan alami.
- Penggunaan material lokal dan alami
Rumah pasif menggunakan material lokal dan alami guna mengurangi jejak karbon. Material seperti kayu dan batu lebih disukai dan cenderung menghindari penggunaan material plastik serta bahan sintetis lainnya.
- Sistem pengolahan air efisien
Gak hanya hemat energi, rumah pasif juga dirancang untuk bisa menghemat air dengan penggunaan yang lebih efisien. Caranya, dengan sistem pemanenan air hujan maupun penggunakan teknologi sanitasi yang ramah lingkungan.
Rumah pasif punya keunggulan dalam hal efisiensi energi dan kenyamanan termal. Selain itu, biaya operasionalnya pun lebih rendah dibandingkan rumah konvensional. Jadi, apakah kamu tertarik untuk memilikinya?