Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Munculnya Black Mold di Dinding Meski Rumah Bersih

Black mold
ilustrasi black mold (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Kelembapan udara tinggi menjadi penyebab utama munculnya black mold di dinding, terutama di area yang jarang terkena sinar matahari.
  • Ventilasi udara yang kurang optimal dan penggunaan cat dinding yang tidak tahan lembap juga memicu pertumbuhan jamur hitam.
  • Rembesan air dari dinding atau atap serta furnitur yang menempel terlalu rapat ke dinding juga dapat menjadi sumber munculnya black mold.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Meski rumah terlihat rapi, bersih, lantai kinclong, kadang dinding masih saja suka berjamur. Bercak hitam atau black mold di sudut atau permukaan dinding lama-lama bisa melebar dan makin jelas. Jamur hitam di dinding memang sering bikin heran, apalagi kalau kamu merasa sudah rajin bersih-bersih.

Selain bikin tampilan rumah jadi jelek, black mold juga bisa bikin udara terasa lembap dan gak nyaman. Kalau dibiarkan, jamur ini bisa terus muncul meski sudah dibersihkan berkali-kali. Supaya kamu gak terus-terusan beresin masalah yang sama, penting buat tahu lima penyebabnya sebagai berikut!

1. Kelembapan udara di dalam rumah terlalu tinggi

Air humidifier
ilustrasi humidifier (pexels.com/cottonbro)

Penyebab paling umum dinding berjamur hitam adalah kelembapan udara yang tinggi. Rumah yang lembap jadi tempat favorit jamur untuk tumbuh. Terutama di area yang jarang terkena sinar matahari. Kamar mandi, dapur, kamar tidur tanpa ventilasi, atau dinding yang berbatasan langsung dengan luar rumah sering jadi sasaran.

Meski rumah terlihat bersih, kelembapan tetap bisa datang dari aktivitas sehari-hari. Misalnya, kamu sering mandi air panas, memasak, mencuci, atau bahkan menjemur pakaian di dalam ruangan. Kalau udara lembap ini gak bisa keluar, uap air akan menempel di dinding dan jadi “makanan” buat jamur hitam.

2. Ventilasi udara yang kurang optimal

ilustrasi ventilasi ruangan (pexels.com/Curtis Adams)
ilustrasi ventilasi ruangan (pexels.com/Curtis Adams)

Ventilasi bukan cuma soal ada jendela atau lubang angin saja, tapi soal seberapa efektif udara bisa keluar dan masuk. Banyak rumah modern yang desainnya minimalis tapi kurang memikirkan aliran udara. Akibatnya, udara lembap terjebak di dalam ruangan dan bikin dinding jadi tempat tumbuh jamur.

Kalau kamu jarang membuka jendela atau rumahmu hanya mengandalkan AC hampir sepanjang hari, sirkulasi udara alami bisa terganggu. AC memang bikin ruangan dingin, tapi tanpa pengaturan yang tepat, justru bisa memperparah kelembapan di beberapa titik dinding. Jadi, menjaga sirkulasi udara yang baik tetap penting dilakukan.

3. Rembesan air dari dinding atau atap

ilustrasi atap (pexels.com/Adrien Olichon)
ilustrasi atap (pexels.com/Adrien Olichon)

Black mold sering muncul karena ada air yang merembes secara perlahan dan terus-menerus. Bisa dari atap yang bocor, retakan kecil di dinding, atau pipa air yang posisinya tersembunyi. Masalahnya, rembesan ini sering gak langsung terlihat, jadi kamu baru sadar saat jamur sudah muncul.

Dinding yang terlihat kering di permukaan belum tentu kering di dalam. Air yang terperangkap di lapisan dinding akan bikin kondisi lembap yang ideal untuk jamur. Kalau kamu sering melihat jamur muncul di titik yang sama meski sudah dibersihkan, kemungkinan besar ada sumber air tersembunyi di baliknya.

4. Cat dinding tidak tahan lembap

ilustrasi cat dinding (pexels.com/blue-bird)
ilustrasi cat dinding (pexels.com/blue-bird)

Jenis cat yang digunakan juga punya pengaruh besar. Banyak orang memilih cat hanya berdasarkan warna atau harga, tanpa mempertimbangkan fungsinya. Padahal, cat dinding biasa yang tidak punya fitur anti-jamur atau anti-lembap lebih mudah menyerap air.

Di ruangan tertentu seperti kamar mandi, dapur, atau dinding yang menghadap luar rumah, penggunaan cat yang salah bikin jamur lebih cepat muncul. Meski rumah bersih, cat yang tidak “bernapas” dengan baik akan menahan uap air di permukaan dinding. Akibatnya ini bisa memicu pertumbuhan jamur hitam.

5. Furnitur yang menempel terlalu rapat ke dinding

Furnitur kayu
ilustrasi furnitur kayu (pexels.com/Andrea Davis)

Penyebab ini sering luput dari perhatian. Lemari, rak buku, atau kasur yang ditempel terlalu rapat ke dinding bisa menghambat sirkulasi udara. Area di balik furnitur jadi lembap, gelap, dan jarang tersentuh, kondisi yang sempurna buat jamur berkembang.

Karena posisinya tersembunyi, jamur baru kelihatan saat kamu memindahkan furnitur tersebut. Padahal, di baliknya jamur sudah tumbuh cukup lama. Ini sering terjadi di kamar tidur atau ruang penyimpanan yang jarang dibuka dan jarang terkena cahaya matahari.

Mulai sekarang, coba perhatikan kondisi rumah secara menyeluruh. Pastikan kamu mengecek lima hal di atas. Dengan begitu, rumah bukan cuma terlihat bersih, tapi juga benar-benar sehat dan bebas dari black mold yang bandel.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Tren Model Rambut Pendek Perempuan 2026, Simple dan Chic!

15 Des 2025, 15:05 WIBLife