Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
blankon-ku.com

Setiap orang pasti memiliki kenangan yang tidak terlupakan mengenai lembaga pendidikannya masing-masing, termasuk saya. Saya juga memiliki banyak sekali kenangan mengenai kampus saya dulu, semuanya komplit, dari yang seru, asyik, tegang, sedih, bete sampe yang mau-maluin, semunya pernah saya alami selama beralmamater UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Berhubung saat ini banyak banget adik-adik saya yang lagi pada bingung buat nentuin kampus mereka, jadi saya ceritain nih tentang UIN, siapa tau ada yang penasaran dengan UIN dan mudah-mudahan bisa berjodoh dengan UIN, amiin. Berikut saya lampirkan beberapa pengalaman saya mengenai kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung, siapa tau dengan adanya tulisan ini, bisa mengurangi kegalauan adek-adek yang lagi nyari kampus nih. Check this out!

1. Dididik Langsung oleh Guru Besar (Prof. Ahmad Tafsir)

hidayatullah.com

Tidak mudah menemukan kampus yang memfasilitasi mahasiswanya untuk dididik langsung oleh seorang profesor, mungkin karena keterbatasan profesor di kampus itu atau bisa juga karena disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa sendiri yang kadang tidak mudah untuk mencerna penjelasan seorang profesor secara langsung. Lalu bagaimana rasanya jika kita dididik langsung oleh seorang profesor? Inilah yang saya rasakan ketika belajar di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Hal yang paling sulit dilupakan dari UIN SGD Bandung yaitu keikutsertaan guru besar untuk mendidik langsung mahasiswa sarjananya.

Pada saat itu, saya dididik langsung oleh seorang Profesor, yaitu Prof. Dr. Ahmad Tafsir, seorang guru besar filsafat di UIN SGD Bandung. Penjelasan Beliau yang paling berkesan yaitu ketika menjelaskan mengenai filsafat. Beliau menjelasakan filsafat dengan sangat menarik dan dengan kalimat yang mudah dicerna oleh kami calon mahasiswa sarjana (padahal gap pendidikan kami terlalu jauh dengan Beliau, logisnya keilmuan kami pun jauh, sehingga butuh pemahaman lebih untuk sekedar memahami apa yang Beliau ucapkan).

2. Gaya Belajar SerSan

Editorial Team

Tonton lebih seru di