Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

17 Mei Memperingati Hari Apa? Ada Hari Hipertensi Sedunia!

ilustrasi mencatat (pexels.com/vladakarpovich)
ilustrasi mencatat (pexels.com/vladakarpovich)
Intinya sih...
  • Hari Buku Nasional: Memperingati pentingnya budaya membaca dan menulis di Indonesia sejak 2002.
  • Hari Masyarakat Telekomunikasi dan Informasi Sedunia: Menyoroti pentingnya teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan modern.
  • Hari Hipertensi Sedunia: Ajakan global untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga tekanan darah tetap stabil.

Tanggal 17 Mei menjadi salah satu hari yang sarat makna dalam kalender peringatan internasional. Di balik tanggal ini, tersimpan berbagai momentum penting yang dirayakan oleh masyarakat dunia untuk menumbuhkan kepedulian terhadap isu-isu tertentu.

Meski beragam, setiap peringatan yang jatuh pada tanggal ini memiliki benang merah, mengajak kita untuk lebih sadar, peduli, dan terlibat dalam perubahan positif. Peringatan-peringatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi bentuk edukasi publik yang bermakna. Jadi, apa saja yang diperingati setiap 17 Mei? Yuk, cari tahu lewat artikel berikut!

1. Hari Buku Nasional

ilustrasi mengambil buku di rak perpus (pexels.com/element5)
ilustrasi mengambil buku di rak perpus (pexels.com/element5)

Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei sebagai upaya untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya budaya membaca dan menulis di kalangan masyarakat Indonesia. Peringatan ini mulai diadakan pada tahun 2002 atas inisiatif Abdul Malik Fadjar yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional.

Latar belakang penetapan hari ini adalah kekhawatiran terhadap rendahnya tingkat literasi dan minat baca di Indonesia. Tanggal 17 Mei dipilih karena bertepatan dengan hari berdirinya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada tahun 1980. Momen ini menjadi simbol penting dalam penguatan budaya literasi nasional. 

2. Hari Masyarakat Telekomunikasi dan Informasi Sedunia

ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/vladakarpovich)
ilustrasi wanita menatap fokus ke laptop (pexels.com/vladakarpovich)

Hari Masyarakat Telekomunikasi dan Informasi Sedunia juga diperingati setiap 17 Mei merupakan momen global untuk menyoroti pentingnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kehidupan modern. Peringatan ini lahir dari kesadaran bahwa akses terhadap informasi digital berperan besar dalam membentuk masa depan masyarakat, terutama di tengah perkembangan pesat teknologi.

Sejak pertama kali ditetapkan oleh International Telecommunication Union (ITU), hari ini menjadi pengingat bahwa dunia digital harus dapat diakses secara merata tanpa kesenjangan. Di era transformasi digital yang terus berkembang, peringatan ini juga mengajak negara-negara untuk berkolaborasi dalam menjembatani ketimpangan akses teknologi dan memperkuat konektivitas global.

3. Hari Hipertensi Sedunia

ilustrasi sakit kepala (pexels.com/olly)
ilustrasi sakit kepala (pexels.com/olly)

Hari Hipertensi Sedunia yang jatuh setiap tanggal 17 Mei merupakan ajakan global untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga tekanan darah tetap stabil. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dikenal sebagai “The Silent Killer”, karena kerap tidak menunjukkan gejala namun berpotensi menyebabkan gangguan serius, seperti serangan jantung, stroke, dan kerusakan ginjal.

Peringatan ini mengingatkan masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat dengan membatasi asupan garam, rutin berolahraga, menjaga berat badan, dan memantau tekanan darah secara berkala. Setiap tahunnya, World Hypertension League (WHL) mengangkat tema khusus yang menekankan pentingnya edukasi dan deteksi dini hipertensi. 

4. Hari Kebebasan Budaya

ilustrasi makan bersama keluarga (pexels.com/rdne)
ilustrasi makan bersama keluarga (pexels.com/rdne)

Hari Kebebasan Budaya (Culture Freedom Day) dirayakan setiap Sabtu ketiga di bulan Mei dan jatuh pada 17 Mei 2025. Hari ini diperingati untuk menekankan pentingnya akses terbuka terhadap seni, pengetahuan, dan karya kreatif. Peringatan ini juga mengajak masyarakat untuk berbagi dan menggunakan karya secara bebas, mengedepankan kolaborasi dan inklusivitas, tanpa hambatan hak cipta yang ketat.

Gagasan utamanya adalah bahwa budaya tumbuh subur ketika orang dapat belajar, mencipta, dan berinovasi tanpa hambatan. Melalui berbagai kegiatan, seperti remiks karya domain publik, penggunaan sumber belajar terbuka, dan dukungan terhadap perangkat lunak bebas, Culture Freedom Day menjadi momentum untuk merayakan kreativitas yang terbuka bagi semua orang. 

5. Hari Kesadaran Neurofibromatosis Sedunia

ilustrasi dokter memeriksa pasien (pexels.com/thirdman)
ilustrasi dokter memeriksa pasien (pexels.com/thirdman)

Diperingati setiap tanggal 17 Mei, Hari Kesadaran Neurofibromatosis Sedunia hadir untuk meningkatkan pemahaman tentang neurofibromatosis. Penyakit ini merupakan kelainan genetik yang bisa menyebabkan munculnya tumor jinak di saraf tubuh. Meski tidak menular, gejalanya dapat memengaruhi penampilan fisik dan kondisi psikologis penderitanya.

Peringatan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat lebih mengenal gejalanya dan memberikan dukungan bagi para penyandangnya. Salah satu bentuk kampanye adalah pencahayaan bangunan dengan warna biru sebagai simbol solidaritas. Kegiatan ini juga mengajak publik menghapus stigma yang muncul akibat perubahan fisik penderita. 

Itulah tadi beberapa peringatan yang jatuh pada tanggal 17 Mei. Peringatan ini mengingatkan kita akan pentingnya kepedulian terhadap isu kesehatan, budaya, dan kemanusiaan. Momentum tersebut mendorong kita untuk tidak hanya mengenang, tetapi juga bertindak dan berkontribusi secara nyata demi perubahan positif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us