Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

24 Oktober 2023 Hari Dokter Indonesia: Begini Sejarahnya

ilustrasi dokter (freepik.com/8photo)

Hari Dokter Indonesia diperingati setiap tanggal 24 Oktober. Perayaan ini erat kaitannya dengan pembentukan himpunan dokter se-Indonesia, yakni IDI (Ikatan Dokter Indonesia).

Lantas, bagaimana Hari Dokter Indonesia bisa sampai dicetuskan sebagai perayaan tahunan? Berikut IDN Times sajikan ulasannya untukmu!

1. VIG, cikal bakal berdirinya IDI

logo Ikatan Dokter Indonesia (IDI) (commons.wikimedia.org/IDI)

Sejarah Hari Dokter Indonesia tidak terlepas dari pembentukan Ikatan Dokter Indonesia atau IDI. Perkumpulan dokter senusantara ini sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni tepatnya pada tahun 1911.

Pada saat itu, namanya bukanlah IDI, melainkan Vereniging van Indische Artsen atau 'Asosiasi Dokter Hindia Belanda'. Namun, 15 tahun kemudian, pada tahun 1926, asosiasi tersebut berganti nama menjadi Vereniging van Indonesische Genesjkundigen (VIG) atau 'Asosiasi Dokter Indonesia', mengikuti rasa nasionalis para dokter pribumi kala itu.

Sebagai perhimpunan dokter Indonesia terdahulu, VIG berjuang agar dokter pribumi mendapat kedudukan yang sama dengan dokter Belanda. Salah satu usaha VIG yang berhasil adalah menaikkan gaji dokter pribumi menjadi 70 persen—sebelumnya hanya 50 persen—dari gaji dokter Belanda.

Pada masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan dan diganti namanya menjadi Jawa izi Hooko-Kai. Meskipun sempat bubar, perjuangan dokter Indonesia kembali hidup pascakemerdekaan.

2. Peresmian IDI dan peringatan Hari Dokter Indonesia

dokter spesialis anak dan perawat RSUD RAPB PPU (IDN Times/Istimewa)

Lima tahun setelah proklamasi kemerdekaan, tepatnya pada 30 Juli 1950, diadakanlah pertemuan antara PB Perthabin (Persatuan Thabib Indonesia) dan DP-PDI (Perkumpulan Dokter Indonesia). Dari pertemuan tersebut, terbentuklah panitia penyelenggara Muktamar Dokter Warganegara Indonesia (PMDWNI) yang diketuai oleh Bahder Djohan.

Pembentukan PMDWNI dilatarbelakangi satu misi penting, yakni menyelenggarakan muktamar (konferensi) untuk segera mendirikan perkumpulan dokter baru yang hanya dipimipin dan beranggotakan WNI saja. Alhasil, Muktamar I Ikatan Dokter Indonesia (MIDI) digelar pada 22–25 September 1950 di Deca Park yang dihadiri oleh 181 dokter WNI.

Dari muktamar ini, lahirlah IDI sebagai perhimpunan dokter Indonesia yang baru dengan Sarwono Prawiroharjono sebagai Ketua Umumnya. Akan tetapi, pada masa ini, IDI belum secara resmi berdiri.

Peresmiannya baru terjadi pada 24 Oktober 1950, setelah R. Soeharto, selaku Panitia Dewan Pusat IDI pada masa itu, menghadap notaris R. Kadiman untuk memperoleh dasar hukum pendirian IDI. Nah, tanggal peresmiannya tersebut, 24 Oktober, selanjutnya menjadi peringatan tahunan Hari Dokter Indonesia.

3. Perayaannya baru ada pada tahun 1994

HUT IDI ke-71 pada 24 Oktober 2021. (instagram.com/ikatandokterindonesia)

Laman Kompas Pedia menyebutkan bahwa perayaan Hari Dokter Indonesia ternyata baru dimulai pada 1994, sekitar 4 dekade setelah peresmian IDI. Perayaannya diinisiasi oleh tulisan Agus Purwadianto, Ketua IDI Jakarta Pusat pada saat itu, dengan judul "Hari Dokter, Mungkinkah?" yang terbit pada 22 Oktober 1994 di Harian Kompas.

Lewat tulisan tersebut, Agus mendorong IDI agar memperjuangkan Hari Dokter Indonesia. Baginya, peringatan ini dapat menjadi pengingat kepada para dokter Indonesia supaya senantiasa meneruskan tradisi mulia (dalam upaya membantu menyembuhkan orang) yang telah bermula sejak masa pergerakan nasional.

Setelah adanya tulisan tersebut, peringatan Hari Dokter Indonesia yang pertama diadakan bertepatan dengan penyelenggaraan Muktamar XXII IDI di Ujungpandang, Makassar, pada 22–27 Oktober 1994.

Nah, itulah tadi sejarah perayaan Hari Dokter Indonesia yang diperingati setiap tanggal 24 Oktober. Semoga menambah pengetahuanmu, ya!

Penulis: Fria Sumitro

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Stella Azasya
Febriyanti Revitasari
3+
Stella Azasya
EditorStella Azasya
Follow Us