Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Pentingnya Riset Sebelum Menulis, Gak Cuma Bikin Berobot

ilustrasi menulis (unsplash.com/Bench Accounting)

Karya apa pun yang ditulis, baik berupa karya fiksi atau nonfiksi semua membutuhkan riset. Penulis bisa melakukan riset dengan cara mengumpulkan, menganalisis, hingga menafsirkan informasi atau data pada topik tertentu untuk mendapatkan pemahaman dan juga fakta baru.

Riset yang dilakukan sebelum menulis memang biasanya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, tetapi hal itu dapat menjadi salah satu faktor yang membuat karya berkualitas dan menarik bagi pembaca. Maka, sebisa mungkin riset sebelum menulis tetap harus dilakukan. Berikut lima alasan mengapa riset sangat penting dilakukan sebelum menulis.

1. Memahami kebutuhan pasar

ilustrasi meriset target (unsplash.com/Firmbee.com)

Paham dengan kebutuhan pasar tentu sangat menguntungkan bagi penulis, karena tulisannya mempunyai peluang yang lebih besar untuk diterima publik dan lebih tepat sasaran.

Melalui riset sebelum menulis, penulis dapat mengetahui tren yang sedang berkembang, apa yang menarik minat pembaca, serta mengetahui bagaimana cara menyampaikannya.

2. Mendapatkan informasi akurat dan memahaminya

ilustrasi mencatat informasi (unsplash.com/Compare Fibre)

Riset membantu penulis memeroleh informasi yang akurat, hal ini akan meminimalkan terjadinya disinformasi. Jangan sampai tulisan yang dibuat malah menyesatkan orang lain, karena apa yang ditulis seharusnya dapat dipertanggung jawabkan, sehingga pastikan sumber informasi yang dipakai adalah sumber terpercaya.

Selain itu, riset dilakukan guna menggali informasi dan mendapatkan hal yang lebih rinci. Jadi,  penulis lebih memahami terkait topik atau tema yang sedang ditulis. 

3. Membuat tulisan menjadi logis

ilustrasi fantasi (unsplash.com/Artem Maltsev)

Setiap tulisan perlu dibuat secara logis atau masuk akal, guna menyampaikan pesan atau informasi secara jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Tulisan yang cacat logika tentu menyulitkan pemahaman, bahkan bisa menghilangkan minat pembaca.

Kecuali genre tulisan yang dibuat adalah fantasi, genre tersebut tidak selalu harus logis. Beberapa adegan atau kejadian mungkin bertentangan dengan kehidupan nyata dan tidak bisa dilakukan pada manusia biasa. Meskipun demikian, penulis harus tetap membuat semua hal berhubungan dengan alasan yang jelas, sehingga pembaca mampu memahaminya.

4. Meningkatkan kualitas tulisan menjadi lebih berbobot

ilustrasi naskah (unsplash.com/2H Media)

Tidak hanya mendapatkan informasi, riset juga mampu membuat kualitas tulisan meningkat menjadi lebih berbobot dan enak dibaca. Tulisan yang berbobot berdampak pula pada karier penulisnya, lho! 

Jika kamu terbiasa menulis dengan kualitas yang baik pasti penerbit akan menyukai karya-karyamu, juga disukai oleh pembaca. Selain itu, kamu pun bisa dikontrak untuk menulis kembali atau karyamu akan menjadi prioritas untuk diterbitkan.

5. Memperluas sudut pandang

ilustrasi ide (unsplash.com/Mark Fletcher-Brown)

Informasi yang didapatkan melalui riset juga dapat memberikan sudut pandang baru bagi penulis, dapat memperluas konteks sehingga memungkinkan munculnya ide-ide baru terkait tulisan yang dibuat. Luasnya sudut pandang yang dimiliki bisa membuat tulisanmu lebih menarik, unik, dan bermakna bagi pembaca.

Nah, sudah tahu kan alasan mengapa riset perlu dilakukan sebelum menulis? Jika kamu termasuk penulis yang selalu melakukan riset sebelum menulis, maka pertahankanlah kebiasaan tersebut. Tetapi jika yang terjadi adalah hal sebaliknya, maka mulai sekarang cobalah untuk melakukannya. Semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rani Rahayu
EditorRani Rahayu
Follow Us