5 Buku yang Bantu Kamu Berdamai dengan Diri Sendiri & Masa Lalu

Buku karya Fiersa Besari satu ini bisa menjadi obat untuk dirimu ketika kamu merasa gagal baik dalam urusan cinta dan pekerjaan. Buku yang ditulis berdasarkan kisah nyata ini berisi catatan perjalanan seorang Fiersa Besari yang menyusuri berbagai daerah di Indonesia.

Dengan berbagai pengalaman yang ia dapat dari perjalanan tersebut akan membuka matamu bahwa masih banyak hal-hal lainnya di dunia yang harus kita temui dan sapa. Tidak hanya terus-terusan hidup di bawah kesedihan dan ketakutan akan kegagalan.

Ditulis langsung oleh seorang mantan tahanan Nazi. Viktor E. Frankl yang juga seorang psikiater dan neurolog lewat bukunya Man's Search For Meaning menceritakan bagaimana kehidupannya di kamp Nazi yang hampir tanpa harapan telah mengubah berbagai bentuk pola pikirnya mengenai kehidupan.

Lewat metode Logoterapi yang ia kenalkan pada dunia, Viktor E. Frankl menjelaskan bahwa dorongan utama kita dalam hidup bukanlah kesenangan, tetapi penemuan dan pencarian dari apa yang secara pribadi kita temukan bermakna. Lewat buku ini tentu kamu akan belajar banyak bagaimana cara berdamai dengan dirimu sendiri dan masa lalu.

Buku karya Muthia Sayekti ini mengajak pembacanya untuk lebih memahami arti bersyukur dari apapun yang telah diberikan Tuhan. Buku ini akan memberimu pelajaran soal bagaimana memaksimalkan kelebihan yang kamu miliki dimulai dengan berdamai dengan dirimu sendiri. Cocok untuk kamu yang masih merasa galau akan potensi dirimu dan meragukan kemampuanmu sendiri.

Buku yang bertemakan psikologi yang akan menjembatani pemikiran-pemikiran negatifmu terhadap diri sendiri dengan berbagai dimensi baru mengenai potensi yang dimiliki setiap manusia. Lewat buku Manusia Mencari Dirinya, Rollo May seorang Psikolog eksistensi menjabarkan suatu cara yang memungkinkan kita bertahan ketika menghadapi suatu masalah yang pelik baik itu di masa lalu atau masa kini. Dari berbagai permasalahan yang ada itulah sebenarnya kita bisa membangun potensi diri kita yang konstruktif. Buku yang menarik.

“Kita semua pernah terserang perasaan tak menentu atau siklus naik turun. Kita merasa bahagia, giat, dan penuh keyakinan di satu hari, lalu merasa depresi dan tak bersemangat di hari berikutnya. Secara logika, kita menyimpulkan bahwa hidup penuh dengan liku-liku."

Kutipan dari buku Coping With Depression di atas menjadi gambaran bahwa buku ini akan menemanimu mengenal lebih jauh soal bentuk-bentuk depresi yang sering dirasakan manusia.

Buku yang terbilang tipis ini punya isi yang menarik menyoal bentuk-bentuk respon apa yang harus dilakukan ketika hati dan jiwa kita sedang bermasalah. Entah itu perasaan sedih, kecewa atau merasa gagal. Buku ini punya jawaban menarik soal berdamai dengan diri sendiri dan masa lalu.

Kamu sudah baca yang mana?