Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Checklist Keuangan yang Harus Kamu Periksa di Akhir Tahun!

ilustrasi keuangan (pexels.com/RDNE Stock project)

Gak kerasa ya guys, tahun baru akan segera datang lagi. Namun, selama tahun ini berjalan, apa kondisi keuanganmu aman? Atau kamu malah terjebak dengan paylater dan masalah keuangan lain?

Padahal kesehatan finansial juga gak kalah penting dari kesehatan fisik ataupun mental. Dengan kesehatan finansial yang baik, goals dan wishlist mu pun akan mudah tercapai. Namun, jika kesehatan keuanganmu memprihatinkan, secara tidak langsung akan menghambat tujuan-tujuanmu. Nah, untuk mencari tahu bagaimana kondisi keuanganmu di akhir tahun, cek beberapa hal berikut ini ya, guys!

1. Cari tahu ke mana uangmu lari

ilustrasi keuangan (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Sebagian besar orang, kurang memperhatikan kemana uang mereka berakhir atau dibelanjakan. Terutama pada barang-barang kecil dengan harga murah. Meski kelihatannya remeh, tapi kalau menjadi kebiasaan maka jumlah harganya bisa jadi lebih besar dari yang diperkirakan.

Dengan mencari tahu apa saja dan berapa yang kita habiskan, kita bisa mengevaluasi kebiasaan kita. Apakah kebiasaan kita baik atau buruk untuk kesehatan finansial kita dan apa saja yang harus diperbaiki kedepannya. Lalu bagaimana cara untuk memperbaikinya?

U.S Bank memberikan rekomendasi tips yang bisa kita lakukan untuk mencari tahu kemana uang kita pergi dan memperbaikinya di tahun depan;

  • Lihat semua pengeluaranmu jika ada. Bisa riwayat belanja di e-commerce ataupun nota belanjamu. Dengan begitu kita jadi tahu apa saja yang sudah kita belanjakan
  • Buat tujuan jangka pendek hingga jangka panjang untuk keuangan kita setelah mengevaluasi dan memperbaiki kebiasaan boros yang kita lakukan
  • Buat rencana keuangan untuk tujuan-tujuan yang sudah dibuat dengan realistis berdasar riwayat pengeluaranmu yang sudah dievaluasi dan diperbaiki.
  • Jangan lupa untuk stick to the rules!

2. Apakah kamu besar pasak daripada tiang?

ilustrasi keuangan (pexels.com/Monstera Production)

Setelah pandemi datang, terdapat banyak sekali perubahan cara hidup di masyarakat. Masalah cara kita menggunakan uang yang kita miliki pun ikut terdampak. Dimana sekarang sudah tidak asing lagi adanya pembayaran dengan sistem paylater ataupun pinjaman online.

Sekilas akan terlihat menguntungkan, tapi nyatanya tidak selalu indah. Besarnya bunga cicilan dan juga ancaman ketergantungan menjadi momok bagi setiap penggunannya. Saat terbiasa menggunakan sistem ini, seseorang secara tidak langsung akan memupuk kebiasan berhutang. Hingga tak ayal, gaji akan habis digunakan untuk bayar cicilan tanpa ada sepeser pun yang tersisa.

Untuk mengetahui ini, kamu harus mulai jujur dan terbuka pada diri sendiri. Hitung apakah uang yang kamu hasilkan sesuai dengan pengeluaranmu, ataukah kurang. Dengan kamu jujur dan terbuka, maka kamu bisa mencari solusi dan juga memperbaiki kondisi keuanganmu supaya stabil.

3. Pastikan kamu terlindungi dengan asuransi

ilustrasi asuransi (pexels.com/Kindel Media)

Kita sudah tidak asing dengan pepatah, “sedia payung sebelum hujan.” Di mana ini berarti melakukan tindakan preventif terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa saja menimpa. Dalam keuangan, ini bisa kita lakukan dengan menyiapkan asuransi atau tabungan khusus.

Dengan menggunakan asuransi, kondisi keuangan kita tidak akan goyah saat hal buruk menimpa. Asuransi seperti, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, pendidikan, hingga barang-barang elektronik akan sangat membantu saat hal buruk terjadi. Kita tidak perlu untuk pusing membayar biaya tagihan yang diakibatkan karena sudah terlindungi dengan asuransi.

Sebelum memutuskan menggunakan asuransi, periksa beberapa aspek. Pertama, pastikan benefit apa saja yang diterima dan juga berapa yang harus dibayar. Pertimbangkan apakah asuransi tersebut sesuai dengan kebutuhan atau tidak. Cek juga produk asuransi serupa dari perusahaan lain dan analisa mana yang lebih menguntungkan. Dengan melakukan tindakan preventif, kita juga akan menjaga kesehatan keuangan kita.

4. Periksa apakah kamu memiliki aset likuid yang cukup

ilustrasi keuangan (pexels.com/Monstera Production)

Aset likuid merupakan uang tunai atau aset yang mudah terjual atau diuangkan saat dibutuhkan. Seperti emas, tabungan di bank, saham, deposito, reksadana, obligasi, dan lainnya. Aset ini akan membantu dikala terjadi kondisi yang emergency dan butuh banyak biaya. Seperti saat awal pandemi datang, di mana terjadi banyak orang kehilangan mata pencaharian.

Menurut Forbes Finance Council, seseorang harus setidaknya memiliki aset likuid sejumlah enam bulan penghasilan mereka. Dimana penyimpanannya harus mudah untuk diakses sewaktu-waktu. Sehingga aset ini akan membantu bertahan setidaknya hingga kondisi sudah kondusif.

Dengan memeriksa apakah aset likuid kita sudah cukup atau belum, tentu akan memberikan kita keleluasaan untuk melakukan tindakan preventif. Sehingga kita memiliki pegangan saat sesuatu terjadi.

5. Cek rencana pensiunmu!

Ilustrasi rencana keuangan (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Rencana pensiun kerap kali dikesampingkan saat membicarakan kondisi keuangan. Padahal rencana pensiun sangat penting untuk hidup seseorang. Dimana dengan pensiun yang terncana matang, maka kita dapat menua dengan tenang dan bisa berfokus pada keluarga ataupun ibadah.

Dengan melakukan perencanaan pensiun yang matang, kita memiliki kebebasan untuk memilih gaya hidup kita saat pensiun. Namun, bagaimana cara untuk melakukannya? Berikut tips dari U.S Bank;

  • Tentukan gaya hidup yang kamu inginkan saat pensiun. Hitung jumlahnya dan sesuaikan pula dengan inflasi yang mungkin terjadi,
  • Buat pos tabungan untuk dana pensiun, dan tingkatkan nominal tabunganmu saat pendapatan meningkat,
  • Jika memungkinkan, pertimbangkan kembali gaya hidup yang akan kamu pilih,
  • Buat sumber penghasilan lain, selain dari pekerjaan utama.

Dengan memeriksa poin-poin yang sudah disebutkan, maka kamu bisa menilai seberapa sehat keuanganmu hingga akhir tahun ini. Dan jika terjadi masalah atau kendala, kita bisa memperbaikinya. Tahun baru merupakan waktu yang tepat untuk berubah menjadi lebih baik lagi, termasuk dalam hal keuangan. So, jangan lupa untuk dicek, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Masrurotul Hikmah
EditorMasrurotul Hikmah
Follow Us