Beberapa hari yang lalu majalah Time menerbitkan tulisan tentang A Day in the Life at Michaela, Britain’s Strictest School yang berisi cerita mengenai pengalaman mengunjungi sekolah tersebut.
Michaela Community School merupakan sekolah gratis yang didirikan oleh Birbalsingh pada tahun 2014 dan berlokasi di gedung kampus tua di dekat Wembley Stadium. Dari tulisan dapat diketahui seberapa ketat sekolah tersebut. Penasaran seketat apa? Simak ulasannya ini!
Kegiatan makan siang keluarga ini bertujuan untuk mengembangkan softskill siswa. Siswa diharapkan dapat membuat percakapan, menuangkan minum dan membersihkan piring tamu. Setelah selesai membersihkan piring, siswa akan dipanggil untuk memberikan ‘apresiasi’ kepada orangtua, tamu dan guru. Durasi apresiasi ini lebih lama daripada durasi makan siang itu sendiri.
Kesalahan-kesalahan ringan yang dibuat oleh siswa seperti melupakan alat tulis, bermalas-malasan, menengok keluar jendela saat pelajaran akan mengakibatkan siswa diberi nilai jelek.
Di koridor sekolah terdapat karpet yang mana di karpet tersebut ada bagian khusus untuk jalan yang dibatasi oleh garis berwarna hitam.
Di sekolah ini para siswinya dari kelas 7-11 tidak boleh menggunakan make up dan di toilet siswa tidak ada cermin. Cermin dianggap dapat mengalihkan perhatian siswa.
Semua kegiatan di sekolah diukur dengan waktu bahkan ada yang sampai per detik, mulai dari proses pembelajaran hingga makan siang. Contohnya yaitu “,10 detik keluarkan buku kalian dan buka halaman 32.” Selain itu transisi perpindahan kelas ke kelas berikutnya juga diberi waktu dan tidak boleh ada suara. Guru juga akan menegur siswa jika ada siswa yang berjalan terlalu lambat.
Bahkan tak cuma siswa, orangtua pun dikenai peraturan ketat dari sekolah ini sampai pada pakaian yang harus mereka kenakan ketika berkunjung ke sekolah. Hmm, kira-kira kamu tertarik gak sekolah di sini?