Sejak pertama kali menginjak bangku sekolah, kita memang sudah bisa menulis, tapi tidak semua orang terbiasa menulis hingga dewasa. Karena tidak biasa inilah terkadang kita mendengar ada yang mengatakan, Aku gak bisa nulis.
Namun, sebenarnya menulis bahkan tetap menjadi tantangan bagi yang sudah sangat terbiasa sekalipun. Karena itu, ini dia 5 hal yang perlu kamu baca jika ingin menulis dengan lebih baik, apalagi jika menulis di IDN Times!
Informatif dan berpikiran terbuka saja sebetulnya tidaklah cukup untuk membuat tulisan yang baik. Untuk beberapa konteks tulisan, isi yang berempati pada pembaca juga sangat perlu karenanya kamu butuh kepekaan atau sensitifitas dalam menulis.
Sensitivitas apa yang dimaksud? Yang dimaksud sensitifitas adalah menghormati segmen-segmen dari pembaca di masyarakat, seperti perbedaan gender, kultur, kelas, agama, orientasi seksual, dan sebagainya.
Bahkan lebih dari itu, kamu juga perlu berusaha sensitif agar tulisanmu tidak memanaskan sentimen negatif terhadap kelompok tertentu atau mengunggulkan suatu budaya toksik, misalnya patriarki. Tanpa adanya sensitifitas seperti ini, kamu bisa terkesan sebagai penulis yang arogan atau tidak bijaksana.
Penting untuk memberikan nuansa pada tulisanmu agar pembaca tidak merasa tulisanmu hambar. Bahkan pada beberapa tipe tulisan yang bersifat informatif pun kamu bisa membuatnya bernuansa jika pilihan katamu tidak homogen dengan tulisan lain yang topiknya serupa.
Salah satu cara agar tulisanmu lebih bernuansa adalah dengan mengganti suatu kata-kata dengan kata-kata lain. Misalnya, kamu bisa mengganti 'keputusannya yang membuat orang lain kesal' menjadi 'keputusannya yang membuat hati orang lain mencak-mencak'.
Salah satu alasan menyenangkan menggunakan kata sinonim yang jarang digunakan adalah terciptanya kesan indie di dalam kalimat yang ditulis. Tapi penggunaan kata alternatif ini tidak selalu pas.
Kamu perlu memperhatikan tujuan dan konteks kenapa tulisan tersebut. Jika tujuanmu memberikan kesadaran atas sesuatu dan diberikan pada semua orang secara umum, jangan memakai kata-kata yang terkesan sangat indie. Dalam hal ini, gunakan kata-kata umum yang memudahkan siapapun menjadi paham.
Mencari ide yang unik untuk ditulis memang bukan hal mudah bagi penulis, namun itulah tantangannya. Sebisa mungkin, kamu mencari sesuatu yang berbeda untuk dibahas, baik itu topik utamanya maupun poin-poin turunannya.
Topik utama dan isi turunan yang terlalu umum bisa jadi membuat pembaca tidak membaca sampai tuntas isi dari tulisanmu. Terlebih lagi, isi yang unik dan berbobot juga meningkatkan potensi popularitas teks yang kamu tulis.
Pembaca tidak akan punya banyak alasan untuk menunggu tulisanmu jika yang kamu tulis terlampau dangkal dan tak berkesan. Diperparah lagi jika apa yang kamu tulis ini punya isi yang mudah ditemukan di sumber lain.
Contohnya, jika kamu menulis suatu artikel berisi foto, kamu bisa menyertakan fakta inspiratif dari sosok yang kamu tulis. Kamu juga bisa memuat kualitas dari sosok yang kamu tulis ini. Jika kamu hanya meninggalkan kalimat yang cenderung deskriptif terhadap foto, tulisanmu akan terasa hambar bagi pembaca.
Itulah beberapa tips yang barangkali bisa membantu. Tentu kamu tidak diwajibkan menerima semuanya, ambil yang bisa kamu manfaatkan ya.