6 Peribahasa Indonesia Ini Pakai Kata 'Ayam', Maknanya Dalam!

Saat sebuah kelompok atau organisasi ditinggal oleh sosok penting seperti ketua atau wakilnya maka akan timbul 'guncangan'. Ini disebabkan karena adanya kekosongan pada posisi penting yang biasanya mengatur jalannya organisasi.

Untuk itu, orang-orang yang ada di dalam organisasi perlu bergerak cepat mencari pengganti agar kondisi bisa terkendali. Sebaliknya, jika tak bergerak cepat kondisi organisasi bisa kacau balau dan hilang haluan.

Situasi seperti ini bisa disamakan dengan peribahasa seperti anak ayam kehilangan induk. Peribahasa ini punya arti sebuah kelompok kehilangan pemimpinnya sehingga bingung dan tidak tahu harus melakukan apa. 

Setiap orang punya kelebihan serta ciri khas masing-masing. Tak terkecuali seorang idol KPop. Mereka punya kelebihan dan keunikan sifat yang membedakan satu dengan lainnya. Salah satu keunikan sifat dari seorang idol ialah suka berbicara atau talkative.

Suka bicara mungkin dirasa mengganggu untuk sebagian orang. Tapi, jika dikembangkan ke arah yang baik maka akan membantu untuk meningkatkan karier lho. Seungkwan Seventeen adalah salah satu contohnya. Ia bisa menjadi bintang tamu yang menghibur karena kelebihannya itu.

Nah, keunikan yang dimiliki Seungkwan ini dapat digambarkan dalam peribahasa lho yaitu mulut bagai ekor ayam diembus yang berarti seseorang yang mulutnya tidak bisa diam dan suka berkata-kata.

The World of the Married begitu sukses memukau pencinta drama Korea. Ketenaran drama ini pun membuat salah satu stasiun televisi Indonesia menyiarkannya demi memanjakan para penggemar dan penonton secara luas di tanah air.

Dibintangi oleh Kim Hee-Ae, Park Hae-Joon serta Han So-Hee, drama ini menceritakan prahara  Ji Seon-Woo dan Lee Tae-Oh karena kehadiran Yeo Da-Kyeong dalam biduk rumah tangga keduanya. Hal ini menyebabkan pasangan suami istri tersebut mengalami pertengkaran dan akhirnya berpisah.

Pertengkaran yang terjadi dalam keluarga Ji Seon-Woo dan Lee Tae-Oh adalah gambaran dari 'ayam laga sekandang', sebuah peribahasa yang mengandung makna berkelahi atau bertengkar dengan keluarga sendiri. Semoga kita bisa terhindar dari kejadian serupa ya.

Hari saat gajian adalah sebuah waktu yang begitu ditunggu. Setelah satu bulan bergelut dengan pekerjaan kita bisa mendapat pundi uang dari apa yang telah kita hasilkan sebelumnya. Namun, selalu ada masalah klasik saat datangnya gaji.

Salah satu masalah itu ialah kurang baik dalam mengatur pengeluaran. Kita terjebak pada keinginan sesaat membeli sebuah barang. Padahal, kita perlu mementingkan kebutuhan terlebih dahulu seperti makan, minum serta tagihan-tagihan rumah tangga.

Jika tidak pintar mengatur uang kita akan selalu merasa kekurangan walau gaji atau pendapatan yang diperoleh tergolong besar. Peribahasa ayam bertelur di atas padi mati kelaparan adalah perumpamaan yang tepat dalam mencerminkan situasi semacam itu.

Dalam sebuah hubungan dibutuhkan sebuah komitmen bersama. Tanpa adanya komitmen maka hubungan bisa saja kandas di tengah jalan. Untuk itu, perlu adanya diskusi bersama mengenai tujuan-tujuan yang ingin dicapai agar bisa dikerjakan dan diwujudkan antara kamu dan si dia.

Melakukan bersama-sama demi impian dan cita-cita ini tergambar dalam peribahasa seciap bak ayam, sedencing bak besi yang bermakna melakukan sesuatu yang dilakukan secara bersama-sama. Kalau kamu sendiri apakah sudah sering berdiskusi dengan si dia perihal hubungan kalian?

Terkadang kita susah membedakan mana yang benar tulus membantu dan menjadi teman kita dengan yang hanya mencari kesempatan lalu menusuk kita dari belakang. Hal itu terasa samar walau bisa kita antisipasi bila lebih hati-hati.

Sebaliknya, jika kita tak jeli menyaring orang-orang yang ternyata punya niat tidak baik maka kita bisa kena batunya. Secara tidak langsung kita membuka peluang lebar bagi mereka bertindak dengan cara-cara jahat dan kamu pun bisa jadi korbannya.

Hal ini mencerminkan peribahasa memperlapang kandang musang, mempersempit kandang ayam yang berarti memberi kesempatan baik kepada orang yang bermaksud jahat. Jadi, hati-hati dalam berteman atau berhubungan dengan orang baru ya!

Dari peribahasa ini kita tahu bahwa ayam tak hanya sekedar unggas. Dari kata 'ayam' kita belajar banyak tentang realita kehidupan yang tertuang dalam untaian peribahasa. Semoga kita makin mawas diri dan melakukan hal-hal baik bagi diri sendiri mau pun orang lain.