Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Duh, 5 Tanda Peribahasa 'Dikasih Hati Minta Jantung' Ini Kamu Lakukan

Unsplash/Pete Bellis

Pasti kamu pernah mendengar peribahasa 'dikasih hati minta jantung' bukan? Nah, peribahasa ini punya arti kira-kira ditujukan untuk orang yang gak tahu berterima kasih, sudah diberi atau ditolong malah meminta lebih.

Semoga kamu tidak seperti ini ya, sebab tindakan ini sangat tidak terpuji dan pastinya menyebalkan banget. Terus, apa sih tanda-tanda kalau seseorang sudah seperti dengan makna peribahasa di atas? Penasaran? Yuk simak!

1. Tidak pernah mengucapkan terima kasih saat menerima pertolongan

Unsplash.com/rawpixel

Mengucapkan kata terima kasih adalah hal yang sehari-hari kita lakukan dalam kehidupan kita. Nah, kata 'terima kasih' ini paling wajib kita ucapkan saat menerima pertolongan dari orang lain, iya bukan? Namun, orang yang sesuai peribahasa di atas enggan mengucapkan kata terima kasih meski sudah dibantu, bahkan masih mengeluh.

Hmm, untuk sekadar basa-basi saja kita sering mengucapkan kata terima kasih kan? Padahal, tidak diminta untuk balas budi lho. Nah, kalau sudah seperti itu tentu sudah kelewatan banget ya! Jadi, hendaknya kita terbiasa untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah berbaik hati untuk membantu kita.

2. Membicarakan hal-hal buruk tentang orang yang pernah menolongmu kepada orang lain

Unsplash.com/Ben White

Setiap orang punya kelebihan dan kekurangannya tersendiri termasuk sisi baik dan buruk. Nah, bila seseorang itu sudah sesuai dengan peribahasa di atas, maka bisa-bisa ia membicarakan hal-hal buruk tentang orang yang pernah membantunya baik di depan ataupun di belakang orang tersebut. Waduh, kalau sudah gini perilakunya sudah gak pantas banget ya!

Bukan berarti kamu harus membela kesalahan dari orang yang pernah menolongmu. Tapi, setidaknya janganlah menyebarkan keburukan orang lain. Dan, bila kamu merasa hal itu gak baik buat orang tersebut maka tegurlah secara baik-baik ya. Tentu, cara ini lebih baik bukan?

3. Ingat persis dengan semua keburukan orang lain tapi seakan-akan lupa dengan kebaikan orang lain

pexels.com/burst

Ungkapan bahwa gak ada orang yang luput dari kesalahan itu benar adanya. Ingatlah selalu kebaikan dengan kebaikan yang orang lain lakukan padamu. Dan, lupakanlah kebaikan yang kamu lakukan terhadap orang lain. Dengan begitu, kamu mampu berbuat baik dengan tulus dan tidak selalu mengingat keburukan orang lain.

Jangan ketika melihat orang lain melakukan sedikit kesalahan saja kamu menjelek-jelekkan orang tersebut dan lupa dengan kebaikan yang pernah ia lakukan untukmu. Bila perlu, tegurlah orang yang kamu anggap salah dengan lembut dan jangan sekali-kali menyakiti hati orang lain terutama mereka yang pernah menolongmu. Kalau tidak, kamu malah hanya akan di cap 'dikasih hati minta jantung'.

4. Maunya ditolong terus tapi gak pernah mau menolong

pexels.com/Nikolay Draganov

Nah, kalau perilaku yang satu ini kayaknya sering bikin orang yang menolong teringat dengan peribahasa 'dikasih hati minta jantung'. Ya, menolong orang lain yang kesusahan adalah suatu perbuatan yang baik dan mulia. Tapi, kalau ditolong terus-terusan karena kesalahan sendiri orang yang ditolong malah bikin malas bukan?

Parahnya lagi kalau orang yang sudah pernah ditolong, tidak mau menolong kembali saat orang tersebut kesusahan. Padahal, balas budi adalah hal yang sepatutnya kita lakukan bila kita mampu. Karena dengan begitu 'siklus' tolong-menolong antar setiap orang dapat terjaga dengan baik.

5. Orang lain sudah merasa geram dan menegurmu

pexels.com/rawpixel.com

Waduh, kalau hal ini terjadi maka kamu harus segera introspeksi diri ya. Harusnya, orang lain gak akan sembarangan menegurmu dan merasa geram bila tidak melakukan kesalahan. Tapi, kalau kamu melakukan hal tidak baik sesuai peribahasa di atas maka gak heran kalau orang lain menegurmu ataupun merasa marah atau geram.

Akhir kata, sudah sepatutnya kita sebagai manusia untuk saling tolong menolong. Nah, supaya hal ini terjaga salah satu cara yang dapat kita lakukan adalah dengan tidak melakukan hal yang dimaksud peribahasa di atas ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us