“Literasi keuangan dan kemampuan mengatur anggaran merupakan keterampilan hidup yang berdampak besar terhadap kesejahteraan psikologis dan kualitas hidup seseorang,” tulis Mark Travers, psikolog, dikutip dari Forbes.
5 Tren Gaya Parenting yang Populer 2025, Pola Asuh Viral!

- Literasi keuangan sejak dini
- Orangtua mulai mengenalkan konsep keuangan pada anak
- Tujuannya adalah membangun kebiasaan bertanggung jawab sejak dini
- Membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak dalam mengelola uang di masa depan
- Parenting dengan bantuan teknologi dan AI
- Orangtua memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat bantu parenting
- Bertujuan memberikan informasi dan pengingat yang lebih akurat
- Mengambil keputusan yang lebih tepat dan terencana
Sepanjang tahun 2025, topik seputar gaya parenting menjadi salah satu pembahasan yang paling ramai diperbincangkan. Banyak orangtua menyadari bahwa pola asuh tidak bisa lagi disamakan dengan generasi sebelumnya. Apalagi karakter anak sekarang yang dijuluki Generasi Alpha, tumbuh di lingkungan yang sangat berbeda.
Perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta meningkatnya kesadaran akan kesehatan mental membuat orangtua mulai menyesuaikan cara mendidik anak. Tak hanya fokus pada akademik, parenting 2025 juga menekankan keseimbangan emosi, nilai hidup, dan kesiapan anak menghadapi masa depan. Nah, berikut ini beberapa tren parenting yang menonjol sepanjang 2025.
1. Literasi keuangan sejak dini

Banyak orangtua kini mulai mengenalkan konsep keuangan sejak anak masih kecil. Anak diajak memahami hal sederhana, seperti menabung, mengenal uang, dan membedakan kebutuhan serta keinginan melalui aktivitas sehari-hari.
Pendekatan ini dilakukan secara ringan dan tidak memaksa, misalnya dengan memberi uang saku terkontrol atau mengajak anak menabung untuk membeli barang yang diinginkan. Tujuannya adalah membangun kebiasaan bertanggung jawab sejak dini. Literasi keuangan sejak kecil diharapkan membantu anak tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak dalam mengelola uang di masa depan.
Ia juga menekankan, bahwa pengenalan pendidikan keuangan sejak usia anak berperan penting dalam membentuk kebiasaan finansial sehat serta rasa aman secara emosional hingga dewasa.
2. Parenting dengan bantuan teknologi dan AI

Di era digital, banyak orangtua mulai memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) sebagai alat bantu parenting. Mulai dari aplikasi pemantau tumbuh kembang, jadwal tidur, hingga rekomendasi aktivitas edukatif sesuai usia anak.
AI bukan untuk menggantikan peran orangtua, melainkan membantu memberikan informasi dan pengingat yang lebih akurat. Dengan bantuan teknologi, orangtua dapat mengambil keputusan yang lebih tepat dan terencana. Tren ini menunjukkan, bahwa parenting modern di 2025 semakin terbuka terhadap teknologi, selama tetap digunakan secara bijak dan seimbang.
3. Kecerdasan emosional menjadi prioritas

Banyak orangtua kini menyadari bahwa kecerdasan emosional sama pentingnya dengan prestasi akademik. Mengajarkan anak mengenali perasaan, berempati, dan mengelola emosi menjadi fondasi utama dalam pola asuh 2025.
Berbagai cara dilakukan, seperti membaca buku bertema emosi, melakukan obrolan keluarga secara rutin, hingga mengenalkan latihan mindfulness sederhana. Semua ini membantu anak merasa lebih aman dan dipahami. Anak yang emosinya lebih stabil cenderung lebih mudah beradaptasi dengan perubahan, termasuk saat menghadapi pengalaman baru dalam kehidupan sehari-hari.
4. Eco-Conscious and Minimalist Parenting

Gaya parenting ramah lingkungan dan minimalis semakin diminati di 2025. Orangtua mulai memilih mainan yang lebih sedikit tetapi berkualitas, serta pengalaman yang bermakna dibandingkan barang berlebihan.
Kebiasaan ramah lingkungan seperti menggunakan popok kain, pakaian preloved, dan bekal minim sampah juga semakin umum diterapkan. Selain baik untuk bumi, pendekatan ini juga mengajarkan anak tentang tanggung jawab terhadap lingkungan. Konsep “lebih sedikit tapi bernilai” membantu anak terhindar dari overstimulasi dan menumbuhkan rasa cukup sejak dini.
5. Melek teknologi, tapi tetap sadar screen time

Teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan anak, tetapi orangtua di 2025 semakin sadar pentingnya pengaturan waktu layar. Screen time tidak lagi dibiarkan tanpa batas, melainkan diatur secara konsisten dan seimbang.
Orangtua mengajak anak tetap aktif secara fisik, bermain tanpa gawai, dan menjaga interaksi langsung dengan keluarga. Teknologi tetap digunakan, tetapi dengan tujuan yang jelas dan edukatif. Pendekatan ini membantu anak tumbuh sehat secara digital tanpa mengabaikan perkembangan sosial dan emosional.
“Minimalkan waktu layar untuk anak di bawah 18 bulan (kecuali video chat) dan buat rencana media bagi anak yang lebih tua sesuai usia dan perkembangan mereka,” dikutip dari American Academy of Pediatrics (AAP).
Tren parenting 2025 menekankan keseimbangan antara teknologi, emosi, dan nilai kehidupan. Orangtua kini menyesuaikan pola asuh sesuai kebutuhan anak dan perkembangan zaman, sehingga anak tumbuh cerdas, tangguh, dan siap menghadapi masa depan. Parenting menjadi proses belajar bersama antara anak dan orangtua!


















