7 Tips Mendukung Teman Kuliah yang Lagi Stres dengan Skripsi Tanpa Bikin Dia Tersinggung

Mengerjakan skripsi sering kali jadi masa paling penuh tekanan bagi mahasiswa. Bukan hanya karena banyak revisi dari dosen pembimbing, tapi juga karena rasa cemas, overthinking, dan kelelahan mental yang datang silih berganti. Dalam kondisi seperti ini, kehadiran teman kuliah bisa jadi penyemangat sekaligus penolong agar mereka gak merasa sendirian.
Namun, mendukung teman yang sedang stres karena skripsi butuh cara yang tepat. Niat baik kadang bisa disalahartikan kalau kita salah ucap atau salah sikap. Bukannya bikin tenang, komentar yang kurang bijak malah bisa membuat mereka merasa tersinggung atau semakin tertekan.
Supaya dukunganmu benar-benar terasa positif, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan. Berikut tujuh cara mendukung teman kuliah yang lagi stres dengan skripsi tanpa bikin dia tersinggung.
1. Dengarkan keluhannya tanpa menghakimi

Salah satu hal paling penting bagi orang yang sedang stres adalah merasa didengar. Ketika temanmu bercerita tentang kesulitan skripsinya, berikan telinga dan hati yang terbuka tanpa langsung menghakimi atau menggurui.
Kamu gak perlu buru-buru memberi solusi jika mereka hanya ingin meluapkan perasaan. Kadang, yang mereka butuhkan hanyalah seseorang yang bersedia mendengar tanpa komentar berlebihan. Sikap ini bisa membuat mereka merasa lebih lega dan diterima.
Dengan mendengarkan secara tulus, kamu menunjukkan bahwa mereka gak sendirian. Ini adalah bentuk dukungan sederhana yang sangat berarti untuk kondisi mental mereka.
2. Hindari membandingkan dengan orang lain

Kalimat seperti “si A cepat banget lulus, masa kamu lama?” terdengar sepele, tapi sangat bisa melukai perasaan teman yang sedang berjuang dengan skripsinya. Membandingkan hanya akan menambah beban dan bikin mereka merasa gagal.
Setiap orang punya ritme dan tantangannya masing-masing. Ada yang mudah menyelesaikan skripsi karena topiknya sederhana, ada juga yang harus menghadapi data yang lebih rumit. Jadi, membandingkan jelas gak membantu sama sekali.
Daripada membandingkan, lebih baik kamu fokus memberi semangat dengan kalimat positif. Tunjukkan bahwa kamu percaya mereka pasti bisa menyelesaikan skripsinya dengan baik.
3. Tawarkan bantuan praktis sesuai kebutuhan

Dukungan gak selalu harus berupa kata-kata. Kamu juga bisa memberikan bantuan nyata, misalnya menemani mencari referensi di perpustakaan, membantu mengetik data, atau sekadar menyediakan camilan ketika mereka lembur.
Namun, pastikan tawaran bantuanmu sesuai dengan yang mereka butuhkan. Jangan sampai kamu memaksakan diri untuk ikut campur terlalu jauh dalam proses skripsinya. Hal ini justru bisa membuat mereka merasa gak nyaman.
Dengan menawarkan bantuan praktis, kamu menunjukkan kepedulian yang tulus. Temanmu akan merasa terbantu tanpa harus merasa kehilangan kendali atas skripsinya.
4. Jaga perkataan agar gak menyinggung

Dalam situasi stres, seseorang bisa jadi lebih sensitif terhadap ucapan orang lain. Karena itu, penting untuk berhati-hati dalam memilih kata. Hindari komentar yang terkesan meremehkan, seperti “ah, skripsi gitu aja susah” atau “kamu terlalu lambat ngerjainnya.”
Alih-alih, gunakan kalimat yang memberi semangat dan empati, misalnya “aku ngerti ini berat, tapi aku yakin kamu bisa.” Kata-kata sederhana tapi positif bisa memberi energi baru bagi temanmu.
Kalau kamu ragu dengan ucapanmu, lebih baik pilih untuk diam dan mendukung lewat tindakan. Kadang, sikap hangat tanpa banyak bicara jauh lebih menenangkan.
5. Berikan ruang jika mereka ingin menyendiri

Gak semua orang menghadapi stres dengan cara yang sama. Ada yang ingin terus ditemani, ada juga yang lebih nyaman menyendiri untuk menenangkan diri. Kalau temanmu menunjukkan tanda ingin punya waktu sendiri, hormati keinginannya.
Memaksakan diri untuk terus ada di dekat mereka bisa membuat suasana jadi gak nyaman. Berikan ruang, tapi tetap tunjukkan kalau kamu selalu ada kalau mereka butuh teman bicara.
Dengan cara ini, kamu tetap memberikan dukungan tanpa membuat mereka merasa terganggu atau tertekan oleh kehadiranmu.
6. Ajak istirahat sejenak dengan aktivitas ringan

Skripsi memang penting, tapi tubuh dan pikiran juga butuh istirahat. Kamu bisa mengajak temanmu melakukan aktivitas ringan seperti jalan-jalan sebentar, menonton film, atau sekadar makan bersama. Aktivitas sederhana ini bisa membantu mereka melepaskan stres.
Namun, jangan sampai aktivitas ini malah mengganggu jadwal pengerjaan skripsi. Pilih waktu yang tepat, misalnya setelah mereka menyelesaikan target harian. Dengan begitu, mereka bisa tetap produktif sekaligus punya waktu untuk refreshing.
Meluangkan waktu untuk istirahat sejenak sering kali justru membuat pikiran jadi lebih segar. Setelah itu, mereka bisa kembali mengerjakan skripsi dengan energi baru.
7. Ingatkan bahwa skripsi bukan segalanya

Banyak mahasiswa yang merasa skripsi adalah ujian hidup terbesar, padahal ini hanya salah satu fase dalam perjalanan akademik. Kalau temanmu mulai terlalu stres, ingatkan mereka bahwa skripsi bukanlah penentu seluruh masa depan.
Dengan perspektif ini, mereka bisa lebih tenang dalam menghadapinya. Tekanan besar yang mereka rasakan bisa sedikit berkurang, dan mereka bisa fokus menyelesaikan skripsi tanpa rasa takut berlebihan.
Dukungan berupa pengingat ini sangat penting agar mereka tetap punya keseimbangan dalam menjalani kehidupan kuliah dan persiapan masa depan setelah lulus.
Mendukung teman kuliah yang sedang stres karena skripsi memang butuh kesabaran dan empati. Dengan mendengarkan, memberi bantuan praktis, menjaga ucapan, hingga mengingatkan mereka bahwa skripsi bukan segalanya, kamu bisa jadi support system yang berharga. Ingat, dukungan kecil darimu bisa jadi hal besar yang membantu mereka melewati fase sulit ini dengan lebih ringan.