8 Buku Fiksi Gratis dari SIBI, Bacaan Seru untuk Remaja!

Membaca adalah salah satu cara terbaik untuk memperluas wawasan dan memahami dunia dari pelbagai sudut pandang. Bacaan yang menarik sekaligus memberikan nilai edukatif sangat penting bagi pertumbuhan anak dan remaja. Untungnya, saat ini banyak pilihan buku berkualitas yang dapat diakses secara gratis. Hal ini memungkinkan generasi muda di Indonesia untuk meningkatkan kemampuan literasi mereka tanpa hambatan.
Pusat Perbukuan Kemendikdasmen melalui Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) telah menyediakan 56 buku nonteks yang dapat diunduh secara legal. Dengan berbagai pilihan bacaan yang disesuaikan dengan jenjang usia, SIBI berkomitmen untuk memastikan bahwa remaja memperoleh akses ke buku yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka.
Bahan bacaan dalam sistem perjenjangan buku dikategorikan berdasarkan usia dan tingkat pemahaman pembaca sehingga sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Untuk buku nonteks, jenjang E ditujukan bagi pembaca mahir, yakni remaja berusia di atas 16 tahun yang sudah mampu memahami teks dengan analisis yang lebih kompleks.
Pada artikel berikut, IDN Times akan mengulas beberapa buku nonteks jenjang E yang cocok untuk menemani waktu luangmu, termasuk saat menunggu kumandang azan magrib.
1. Begitu Saja Kok Repot!

Begitu Saja Kok Repot! mengisahkan perjuangan Maul, siswa kelas XI SMK yang berambisi masuk PTN melalui jalur ketua OSIS. Bersama tim suksesnya, ia menghadapi konflik internal, persaingan, serta dilema moral yang menguji jiwa kepemimpinannya. Novel yang terdiri atas 22 bab ini menggambarkan tantangan kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang harus dihadapi remaja dalam organisasi sekolah.
Buku ini menekankan bahwa menjadi pemimpin bukan hanya persoalan jabatan, tetapi juga tanggung jawab dan kemampuan memecahkan masalah. Dengan dinamika persahabatan yang kuat, pembaca diajak untuk memahami pentingnya kerja sama tim dan komunikasi efektif. Gaya penulisannya yang ringan dan mengalir membuatnya cocok bagi remaja yang ingin belajar manajemen organisasi secara menyenangkan.
2. Gadis Rempah

Gadis Rempah menceritakan tentang Arumi yang tumbuh di tengah bisnis rempah keluarganya, tetapi tidak pernah merasa memiliki keterikatan dengan dunia tersebut. Ibunya, Naning, sibuk menjalankan usaha rempah yang telah diwariskan turun-temurun, sementara Arumi lebih tertarik pada dunia seni dan desain. Tatkala sang ibu merencanakan perjodohan untuk Arumi, gadis ini menjadi kian mempertanyakan kendali atas masa depannya dan mencari cara supaya dapat menentukan jalannya sendiri.
Melalui perjalanan menemukan jati diri, Arumi menyadari bahwa rempah bukan sekadar warisan keluarga, melainkan juga bagian dari identitasnya. Dengan pendekatan berbeda, ia menemukan cara untuk tetap menghargai rempah tanpa harus mengikuti jejak ibunya di pasar. Novel Gadis Rempah menyajikan kisah coming-of-age yang kuat, mengangkat tema keluarga, ekspektasi sosial, serta perjuangan seorang anak muda dalam meraih kebebasan dan renjana.
3. Kika dan Dominika: Kala Remaja Ingin Berbisnis

Kika, siswi kelas X SMA, ingin mengikuti jalan-jalan perpisahan kelas XII dua tahun lagi. Dalam rangka mengumpulkan dana sendiri tanpa membebani orang tua, ia memulai bisnis donat mini karakter (dominika), bekerja sama dengan ibunya yang sudah memiliki resep. Dari merancang produk hingga strategi pemasaran, Kika menghadapi berbagai tantangan dalam membangun usahanya sembari tetap menyeimbangkan waktu belajar dan berbisnis.
Cerita ini mengajarkan dasar-dasar kewirausahaan dengan cara yang ringan dan mudah dipahami. Melalui perjalanan bisnis Kika, pembaca diperkenalkan pada perencanaan usaha, analisis pasar, serta strategi pemasaran yang efektif. Tak hanya itu, kisah ini juga menyoroti pentingnya adaptasi teknologi dalam bisnis, seperti pemanfaatan medsos untuk promosi serta penggunaan pembayaran digital. Dengan pendekatan yang praktis dan inspiratif, buku berjudul Kika dan Dominika ini cocok dibaca generasi muda yang ingin memulai usaha sejak dini.
4. Komik Rampai Tema Lingkungan Hidup Kesatria Bumantara dan Apa Yang Ada

Kesatria Bumantara berlatar di masa depan (206X), tempat Alfa, seorang ilmuwan, kembali ke tahun 202X untuk memulihkan kondisi bumi yang kian tercemar. Dengan bantuan tim kesatria terpilih dan teknologi seperti kacamata pemindai polusi udara, kapsul luncur, serta kantong penyimpan gelembung, mereka berusaha mengurangi konsentrasi polutan di udara. Komik ini menyajikan aksi heroik yang dikemas dengan seru, sekaligus menyampaikan pesan tentang pentingnya penghijauan dan kerja sama dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, Apa Yang Ada mengangkat isu ketahanan pangan melalui kisah Tomi, Dito, dan Indra yang berusaha mengumpulkan uang untuk liburan ke Wulala Park. Mereka mencoba berjualan makanan sambil belajar tentang pangan ramban dari Ria, teman sekelas yang menjadi inspirasi mereka. Di tengah perjalanan, mereka menghadapi tantangan seperti sulitnya mencari bahan ramban yang makin langka akibat alih fungsi lahan, yang mengajarkan mereka tentang hubungan erat antara manusia dan alam.
Melalui dua kisah ini, Komik Rampai menyajikan perspektif berbeda terhadap isu lingkungan—polusi udara dan ketahanan pangan—dengan cara yang ringan, tetapi bermakna. Ilustrasi yang menarik dan alur cerita yang dinamis membuat pesan lingkungan tersampaikan dengan cara yang menyenangkan. Bacaan ini cocok untuk remaja yang ingin lebih memahami bagaimana tindakan kecil dapat berkontribusi dalam menjaga keseimbangan ekosistem bumi.
5. Komik Rampai Tema Lingkungan Hidup 5 Pandawa dan Penglipuran

Bagian pertama, 5 Pandawa, mengisahkan lima remaja yang awalnya hendak memancing di sungai, tetapi malah menemukan banyak sampah plastik. Dari kejadian itu, mereka menyadari betapa tercemarnya lingkungan sekitar dan memulai inisiatif untuk membersihkan sungai. Rintangan muncul saat mereka mencoba mengubah kebiasaan masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, yang memberi pengajaran bagi 5 Pandawa bahwasanya perubahan membutuhkan usaha dan kerja sama.
Di sisi lain, Penglipuran menceritakan tentang empat pemuda dari Mars yang datang ke Bumi untuk memulihkan lingkungan yang rusak akibat polusi dan limbah industri. Krisis oksigen di Mars memaksa mereka untuk mencari solusi dengan cara membangkitkan kembali ekosistem Bumi. Berbekal bantuan teknologi canggih, mereka berusaha untuk menemukan sumber air, menanam kembali tumbuhan, dan meningkatkan produksi oksigen di Desa Penglipuran, Bali.
Pembaca diajak memahami bahwa menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama melalui kedua komik yang dikemas secara menarik. Baik melalui langkah sederhana seperti mengurangi sampah plastik maupun dengan inovasi teknologi, setiap upaya memiliki peran penting dalam keberlanjutan ekosistem. Ilustrasi yang menarik dan narasi yang dinamis menjadikan Komik Rampai sebagai bacaan edukatif yang menginspirasi remaja untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan.
6. Layur Tetaplah Berlayar

Layur, remaja dari Dusun Prau, harus menghadapi kenyataan pahit setelah ledakan bom ikan merusak rumah dan melukai kakinya. Sejak saat itu, ia bergantung pada kruk untuk berjalan, tetapi semangatnya tidak pernah surut. Insiden ini juga mengguncang desanya, membuat masyarakat mulai mempertimbangkan untuk meninggalkan praktik penangkapan ikan dengan bom. Kendati terbatas secara fisik, Layur tetap mencintai laut yang telah menjadi bagian dari hidupnya. Ia sering menunggu ayahnya pulang melaut di Pantai Tambaksegaran sambil membuat sketsa bawah laut yang ia kagumi.
Novel Layur Tetaplah Berlayar menggambarkan dampak destruktif bom ikan terhadap lingkungan dan kehidupan masyarakat Dusun Prau. Perubahan cara hidup nelayan menjadi tantangan besar yang harus mereka hadapi demi masa depan yang lebih baik. Layur sendiri bergulat dengan dilema antara harapan akan perubahan dan realitas sulit yang menghambat desanya. Dengan latar kehidupan nelayan yang kuat serta pesan inspiratif tentang keberanian dalam menghadapi rintangan, novel ini menghadirkan kisah yang menyentuh, relevan, dan penuh makna bagi pembaca remaja.
7. Misi Penyelamatan Artha: Panduan Sederhana Pengelolaan Keuangan Remaja

Artha sering menghadapi masalah keuangan karena kesulitan mengatur uang sakunya. Ia ingin membeli ponsel baru, tetapi tabungannya selalu habis untuk pengeluaran yang tidak terencana. Dalam buku ini, pembaca diajak mengikuti perjalanan Artha dalam memahami cara mengelola uang dengan bijak, mulai dari membuat anggaran, menabung, hingga menentukan prioritas dalam berbelanja. Buku ini juga membahas jebakan finansial yang sering dialami remaja, seperti pembelian impulsif dan fear of missing out (FOMO), serta bagaimana cara menghindarinya.
Dengan gaya bahasa yang ringan disertai ilustrasi yang menarik, Misi Penyelamatan Artha membagi konsep finansial menjadi langkah-langkah sederhana yang mudah dipahami. Selain itu, buku ini dilengkapi dengan tabel perencanaan keuangan dan contoh kasus nyata sehingga pembaca dapat belajar cara mencatat pemasukan, pengeluaran, serta menetapkan target tabungan. Bacaan ini sangat cocok bagi remaja yang ingin memahami dasar-dasar pengelolaan keuangan agar tidak boros dan lebih siap menghadapi tantangan finansial pada masa depan.
8. Piring Bahagia Si dan Bi

Piring Bahagia Si dan Bi mengisahkan tokoh Si (Arsila Sinta) dan Bi (Bian Bimanto), dua siswa SMA yang mulanya bersaing, tetapi akhirnya bekerja sama dalam lomba masak makanan Nusantara. Si terbiasa mendapatkan apa yang diinginkan dari orang tuanya, termasuk makanan lezat, sementara Bi tumbuh dalam keadaan yang lebih sederhana dan berusaha keras untuk meraih prestasi. Melalui perjalanan mereka, pembaca diajak memahami pentingnya kerja sama, persahabatan, dan ketekunan dalam mencapai tujuan.
Dengan bahasa yang ringan dan cerita yang menarik, novel ini mengangkat tema keluarga, persaingan, dan impian, dengan latar dunia kuliner yang kaya akan nilai budaya. Kendati terdapat elemen edukasi tentang makanan tradisional Indonesia, kisah ini lebih berfokus pada perjalanan emosional para tokohnya dan bagaimana mereka menghadapi tantangan hidup.
Kedelapan buku di atas menghadirkan aneka ragam kisah inspiratif yang dapat memperluas wawasan remaja. Baik itu cerita mengenai kepemimpinan, pelestarian budaya, kewirausahaan, hingga kepedulian lingkungan, setiap buku memiliki nilai moral tersendiri yang bisa diambil dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya menghibur, buku-buku itu juga mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerja sama, kreativitas, dan kepedulian sosial.
Nah, seluruh buku yang telah diulas bisa kamu unduh secara gratis melalui situs resmi Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI), lho. Dengan akses yang mudah dan legal, remaja bisa menikmati berbagai bacaan berkualitas tanpa biaya. Yuk, manfaatkan fasilitas ini untuk menambah wawasan dan menggali inspirasi dari bacaan berkualitas!