8 Hal ini Pasti Dirasakan Kalau Lulusan Kampus Top Tapi Nganggur

Tiap ada lowongan kerja, ternyata jurusan yang kamu ambil nggak memenuhi kualifikasi. Sebaliknya, ada jurusan tertentu yang sering banget dibutuhkan perusahaan. Kamu langsung merasa dulu ambil jurusan asal-asalan yang penting bisa diterima di kampus itu. Setelah lulus kamu punya keyakinan bahwa jurusan sama pentingnya dengan almamater.

Pasti pernah ada perasaan walaupun IPK kamu tinggi kamu sulit dapat kerja karena kurang pengalaman organisasi atau jadi volunteer. Sebaliknya, kamu yang aktif organisasi tapi dapat IPK pas-pasan juga sadar kalau dengan begitu malah kamu dipandang nggak bisa memanajemen waktu dengan baik oleh HRD. Kamu baru sadar pentingnya IPK waktu perusahaan yang kamu lamar mensyaratkan IPK tertentu yang nggak bisa kamu raih.

Setelah pertanyaan 'kapan lulus?' berhasil kamu lewati, giliran pertanyaan 'kerja dimana?' jadi momok menakutkan buatmu. Rasanya capek dapat pertanyaan gitu-gitu aja tiap ketemu. Padahal nggak perlu ditanya kamu juga udah berusaha mencari info dan melamar pekerjaan.

Banyaknya alumni yang menjadi orang penting bahkan punya jabatan strategis di suatu perusahaan besar lantas membuat orang-orang berpikir kalau setelah lulus hidup kamu akan terjamin. Masuk BUMN, pegang jabatan strategis, gaji besar, bahkan sebelum lulus sudah mendapat tawaran pekerjaan, itu mungkin hal-hal yang dipikirkan orang-orang tentang alumni kampus mu.

Padahal nggak peduli siapapun kamu, entah alumni PTN bagus atau nggak terkenal sekalipun, kamu tetap harus bersaing dan berusaha keras untuk mendapat pekerjaan. Jarang sekali mereka memahami alumni yang saat ini punya jabatan tinggi, dulunya juga pernah memulai dari bawah dan berusaha keras sampai akhirnya bisa menjadi seperti apa yang orang-orang lihat.

Kalau dulu waktu maba kamu sering bilang 'pengen nikah aja' pas capek ngerjain tugas kuliah, setelah lulus kamu bisa bilang 'pengen nikah aja' dengan lebih mantap.
Saking capeknya kirim CV, ikut seleksi dari psikotes, interview, sampai medical checkup, tapi nggak lolos lolos akhirnya kamu para cewek mikir nikah kayaknya asyik karena kamu nggak perlu pusing cari nafkah buat diri sendiri.

Kalau dulu kamu sering kasihan melihat teman kamu yang harus kuliah sambil kerja untuk membiayai uang kuliahnya. Pas lulus kamu baru sadar kalau kuliah sambil kerja adalah ide yang bagus, bahkan jadi nilai plus buat CV.

Walaupun kamu beratatus fresh graduate kamu pasti tetap disuruh menceritakan pengalaman kerja kamu waktu interview. Akhirnya kamu kewalahan menjawabnya karena belum punya pengalaman kerja sama sekali.

Bosan karena nggak ada pekerjaan akhirnya kamu mulai berpikir untuk ambil S2 dengan harapan setelah lulus kamu langsung dapat kerjaan. Tapi buat ambil S2 pun kamu galau, mau ambil jurusan yang linear dengan jurusan S1 atau enggak, mau cari beasiswa dimana, kalau nggak dapat beasiswa mau pakai uang orang tua tapi takut ngerepotin.

Saking capeknya ditolak kerja di perusahaan tujuanmu dan uang mulai menipis, akhirnya kamu merasa pengen ambil kerjaan apa aja, sekedar pengen lepas dari status pengangguran dan yang penting pegang uang. Tapi kadang kamu dibuat galau juga karena pekerjaan itu nggak membutuhkan ilmu yang kamu dapat selama kuliah, nggak ada jenjang karir yang jelas, bahkan perkataan dari orang-orang tedekatmu yang bilang 'nggak sayang apa sama ijazahnya?' atau 'lulusan kampus favorit harusnya kerja di BUMN atau multinational'.

Buat adik adik yang sekarang sedang kuliah di atau akan kuliah. Kuliah di kampus bagus memang memberi kebanggan, tapi jangan sampai kamu jadi terlena dan menganggap usahamu telah berakhir. Jadi, mulai sekarang berusahalah sebaik mungkin dan isi masa masa kuliah kamu dengan hal-hal positif.