Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Polymath dan Kenapa Penting di Masa Depan?

ilustrasi sukses (pexels.com/Sora Shimazaki)
ilustrasi sukses (pexels.com/Sora Shimazaki)
Intinya sih...
  • Pemahaman tentang Polymath
  • Polymath adalah seseorang yang menguasai berbagai bidang pengetahuan dan keterampilan, seperti Leonardo da Vinci.
  • Relevansi menjadi Polymath di era modern

Pernahkah kamu mendengar istilah polymath? Istilah ini mungkin belum begitu umum di Indonesia, tetapi konsepnya sudah ada sejak lama.

Polymath merujuk pada seseorang yang menguasai berbagai bidang pengetahuan dan keterampilan. Leonardo da Vinci adalah contoh klasik polymath. Ia bukan hanya seniman, tetapi juga seorang insinyur, penemu, dan matematikawan.

Di era modern, menjadi polymath ternyata semakin relevan untuk menghadapi tantangan zaman yang serba kompleks dan dinamis. Nah, berikut adalah alasan kenapa menjadi polymath penting untuk meraih sukses di masa depan.

1. Meningkatkan kreativitas melalui kombinasi disiplin ilmu

ilustrasi restoran Michelin Star (pexels.com/Sora K)
ilustrasi restoran Michelin Star (pexels.com/Sora K)

Tahukah kamu bahwa ide-ide kreatif sering muncul dari kombinasi berbagai bidang pengetahuan? Misalnya, ilmuwan pemenang Nobel lebih mungkin untuk memiliki hobi seni seperti melukis, menulis puisi, atau bermain musik dibandingkan dengan ilmuwan biasa. Hal ini menunjukkan bahwa eksplorasi lintas disiplin dapat memicu kreativitas.

Menurut penelitian, ide-ide dari satu bidang dapat memberikan inspirasi di bidang lain. Contohnya, koki ternama Massimo Bottura sering terinspirasi oleh seni untuk menciptakan masakan Michelin star-nya. Jadi, dengan mempelajari berbagai bidang, kamu bisa menemukan solusi inovatif yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya.

2. Mempermudah adaptasi di dunia kerja yang terus berubah

ilustrasi suasana kerja (unsplash.com/Ant Rozetsky)
ilustrasi suasana kerja (unsplash.com/Ant Rozetsky)

Dunia kerja saat ini sangat cepat berubah, terutama dengan hadirnya teknologi seperti AI dan otomatisasi. Banyak pekerjaan yang dulunya hanya membutuhkan keterampilan teknis kini menuntut kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan empati. Menjadi polymath memberikanmu fleksibilitas untuk beradaptasi dengan perubahan ini.

Misalnya, seorang pengusaha yang menguasai teknologi, pemasaran, dan psikologi memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan mereka yang hanya ahli di satu bidang. Dengan memiliki pengetahuan luas, kamu juga bisa lebih mudah beralih karier jika dibutuhkan.

3. Membantu memecahkan masalah kompleks

ilustrasi meeting (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi meeting (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Tantangan global seperti perubahan iklim, ketimpangan sosial, atau perkembangan teknologi memerlukan solusi yang melibatkan berbagai perspektif. Polymath, dengan pengetahuannya yang luas, cenderung lebih mampu memahami masalah dari berbagai sudut pandang.

Misalnya, seorang insinyur dengan latar belakang seni dapat merancang produk yang bukan hanya fungsional tetapi juga estetis. Dengan pendekatan yang multidisiplin, kamu bisa lebih efektif dalam memberikan kontribusi untuk masalah-masalah besar dunia.

4. Menyeimbangkan kerja otak dan mengurangi kejenuhan

ilustrasi alat musik biola (pexels.com/Clem Onojeghuo)
ilustrasi alat musik biola (pexels.com/Clem Onojeghuo)

Mempelajari berbagai bidang gak hanya menambah wawasan, tapi juga membantu otakmu untuk tetap segar. Ketika kamu merasa buntu dalam satu pekerjaan, berpindah ke bidang lain dapat memberikan perspektif baru dan menyegarkan pikiran. Bahkan Albert Einstein sering memainkan biola saat menemui kebuntuan dalam pekerjaannya, dan ia kerap menemukan solusi setelah sesi musik tersebut.

Namun, penting untuk tetap fokus dan menghindari apa yang disebut Leonardo syndrome, yaitu terlalu banyak mencoba tanpa menyelesaikan satu pun. Sebaiknya, ikuti prinsip ‘deep work’ seperti yang disarankan Cal Newport, dengan fokus mendalam pada satu tugas sebelum berpindah ke tugas lain.

5. Mengembangkan kepribadian yang lebih kaya

ilustrasi jabat tangan (pexels.com/fauxels)
ilustrasi jabat tangan (pexels.com/fauxels)

Ketika mempelajari berbagai bidang, kamu gak hanya menambah pengetahuan tetapi juga memperkaya pengalaman hidup. Kamu menjadi pribadi yang lebih menarik, mudah bergaul, dan mampu berkomunikasi dengan berbagai jenis orang. Ini adalah kualitas penting untuk membangun jaringan profesional dan personal yang kuat.

Menjadi polymath bukan berarti kamu harus ahli di segalanya, lho. Namun, dengan mengeksplorasi berbagai bidang dan mengintegrasikan pengetahuan tersebut, kamu bisa menjadi pribadi yang lebih kreatif, adaptif, dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.

Dunia yang serba cepat ini membutuhkan orang-orang dengan pemikiran lintas disiplin, dan menjadi polymath adalah langkah yang tepat untuk meraih sukses di masa depan. Jadi, sudah siap untuk memulai perjalananmu sebagai polymath?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us