Apa Itu Tuguran Kamis Putih? Ini Penjelasannya!

Kamis Putih atau dalam bahasa lain disebut juga dengan Maundy Thursday atau Holy Thursday, merupakan salah satu hari penting dalam kalender liturgi gereja Katolik. Peringatan ini menjadi salah satu bagian dari Tri Hari Suci atau Hari Raya Pekan Suci, yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Paskah.
Dalam perayaan Kamis Putih, ada prosesi yang dikenal dengan nama Tuguran. Tentunya ini memiliki makna tersendiri yang mewakili kisah Yesus Kristus. Lalu apa itu tuguran Kamis Putih?
1. Perayaan Kamis Putih

Sebelum membahas mengenai Tuguran, ada baiknya kamu mengetahui apa itu Kamis Putih. Mengutip laman Kemenag Bali, Kamis Putih adalah tradisi yang dirayakan oleh umat gereja Kristen dan Katolik yang juga disebut Perjamuan Malam Terakhir Yesus bersama para murid-Nya.
Pada malam itu, Yesus memimpin perjamuan dan membagikan roti dan anggur yang melambang tubuh dan darah-Nya kepada para murid. Yesus mengatakan bahwa roti itu adalah tubuh-Nya yang dikurbankan untuk menebus dosa umat manusia, dan anggur itu darah-Nya yang dicurahkan untuk pengampunan dosa.
2. Yesus membasuh kaki para murid-Nya

Dalam Perjamuan Malam Terakhir, Yesus juga membasuh kaki para murid-Nya. Sebelum perjamuan adalah tradisi khas Yahudi, yang melakukan tindakan membasuh kaki biasanya adalah tuan rumah atau mereka yang berpredikat hamba.
Tapi, kali ini yang membasuh kaki bukanlah tuan rumah atau hamba, melainkan Yesus, sebagai Tuhan dan guru. Dalam kutipan injil Yohanes dikatakan dengan tagas maksud peristiwa pembasuhan kaki para murid oleh Yesus.
... Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu. (Yohanes 13:12-15)
3. Apa itu Tuguran Kamis Putih?

Mengutip Mirifica Konferensi Waligereja Indonesia, Tuguran merupakan kisah Yesus berdoa di Taman Getzemani bersama tiga muridnya, namun para muridnya tertidur. Dijelaskan juga dalam laman OMK Paroki Hati Kudus Yesus Tegal, istilah Tuguran berasal dari Bahasa Jawa yang artinya kurang lebih berjaga-jaga, yakni maksudnya berjaga-jaga bersama Yesus.
Tuguran merupakan bentuk doa hening (selain Adorasi) untuk ‘berjaga-jaga’ bersama Yesus melalui ‘media’ Sakramen Maha Kudus yang tertahta. Tuguran sesekali dilakukan dengan selingan nyanyian mengiringi doa.
Tuguran dilakukan dengan cara duduk, berlutut, duduk sila di depan Sarkramen Maha Kudus yang disimpan di Tabernakel atau Monstran. Sikap hormat, dan merendahkan ego di depan Sakramen Maha Kudus, yang juga dilakukan Yesus sendiri.
Jadi, apa itu Tuguran Kamis Putih? Adalah doa hening yang dilakukan di depan Sakramen Maha Kudus. Umat akan menunjukkan sikap hormat dan merendahkan ego saat melakukan prosesi ini.