5 Fakta ASEAN Joint Scholarship, Belajar Bahasa Turki di Negaranya

Beasiswa ini dibuka bersamaan dengan program master dan riset untuk mereka yang ingin melanjutkan studi akademik. Meskipun disebutkan bahwa usia maksimal adalah 30 tahun, namun kenyataannya hanya mereka yang berusia 21 tahun atau lebih muda pada tahun ini yang memenuhi syarat.

Banyak calon pendaftar dengan usia di bawah 30 tahun mencoba mendaftar, tetapi sesuai dengan informasi yang akurat, hanya pemuda ASEAN ( yang berkewarganegaraan Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Brunei, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja ) berusia maksimal 21 tahun yang dapat mendaftar. Hal ini karena ketidaksesuaian informasi antara flyer dan portal pendaftaran beasiswa.

Program master mencakup semua universitas di Turki pada aplikasi beasiswa ini, sementara program riset mencakup seluruh universitas di Turki. Namun, untuk program belajar bahasa, hanya tersedia di 3 universitas, yaitu Ankara University, Ankara Hacı Bayram Veli University, dan Gazi University, semua berlokasi di Ankara.

Awalnya, Turkiye menyelenggarakan program kursus bahasa Turki melalui Turkish Language Programme for Public Officials and Academicians, sebagai bagian dari program beasiswa berdurasi 8–10 bulan. Program ini tidak hanya untuk tokoh internasional di ASEAN, tetapi juga untuk pejabat publik asing, diplomat, akademisi, dan peneliti internasional yang ingin memperdalam pemahaman tentang Turki.

Berbeda dengan ASEAN Joint Scholarship yang baru dibuka tahun 2024, beasiswa ini ditujukan untuk siswa umum dengan indeks prestasi akademik 70 persen, tetapi sayangnya hanya mencakup negara-negara ASEAN. 

Program beasiswa bahasa ini juga membuka peluang bagi mereka yang sedang bekerja untuk mengambil bagian. Dengan fleksibilitas ini, para pemuda yang sudah bekerja tetap dapat melanjutkan pendidikan mereka dan memperkaya pengalaman mereka.

Namun, selama periode 8–10 bulan, mereka harus mempertimbangkan apakah akan bekerja dari jarak jauh atau meninggalkan pekerjaan mereka. Setelah kembali, mereka dapat mencari pekerjaan baru yang lebih baik dengan kualifikasi tambahan dari belajar bahasa di Turki. 

Program ini menyediakan fasilitas lengkap bagi para penerima beasiswa, termasuk uang saku bulanan sebesar TL 3.500, kursus bahasa Turki selama 8-10 bulan, akomodasi, asuransi kesehatan, dan tiket pesawat pulang-pergi (yang diberikan saat awal dan akhir program studi).

Uang saku sebesar TL 3.500 setara dengan sekitar Rp1.700.000 (berdasarkan nilai tukar saat ini). Untuk kebutuhan hidup di Turki, biayanya tergantung pada gaya hidup individu. Rata-rata, biaya hidup bisa mencapai 2.000-4.000 TL bagi mereka yang tidak mendapatkan fasilitas seperti penerima beasiswa, karena mereka masih harus memikirkan tempat tinggal dan kebutuhan lainnya.

Dengan fasilitas ini, para penerima beasiswa dapat sepenuhnya fokus pada studi mereka tanpa perlu khawatir tentang kebutuhan dasar mereka.

Lengkapnya fasilitas dan adanya peluang yang ditawarkan oleh ASEAN Joint Scholarship Program untuk belajar bahasa Turki di Turki secara langsung adalah kesempatan berharga bagi para pemuda ASEAN yang berbakat dan bersemangat untuk mengembangkan diri mereka dalam lingkup pendidikan internasional.

Yuk, persiapkan diri kita untuk mendaftar di tahun depan dan jangan lewatkan kesempatan emas ini!