Binus University Luncurkan Program Studi Baru, Jawab Tantangan Digital

Uni Lubis, Editor in Chief IDN Times menyampaikan kunci transformasi dan digitalisasi media adalah beradaptasi terhadap perubahan serta berupaya untuk tetap relevan bagi audiens. Oleh karenanya, program studi DMC menjadi langkah untuk mencetak lulusan yang memiliki pemahaman strategis terhadap komunikasi digital.

“Di era ketika semua orang bisa jadi pembuat konten, kuncinya adalah bagaimana konten itu bisa relevan dan menyentuh emosi. Storytelling yang kuat bukan hanya soal teknis produksi, tetapi tentang kepekaan membaca audiens dan konteks sosial. Inilah keterampilan yang harus dimiliki talenta komunikasi masa depan," ujar Uni.

Perubahan perilaku individu yang didasari oleh kehadiran teknologi, juga terjadi di sektor pariwisata dan event. Hal ini tentu memengaruhi perancangan suatu acara dan experience design dalam sektor tourism. Menjawab tantangan serupa, BINUS University turut meluncurkan program studi Event & Travel Business. Peluncuran bidang studi tersebut menjadi bagian dari rebranding program studi tourism dengan pendekatan yang lebih relevan bagi kebutuhan masa kini.

Bunga Swastika Putri, General Manager PT. Dyandra Promosindo yang turut hadir menyampaikan pemaparan, membagikan perspektif dan pengalamannya, “Hari ini, orang tidak hanya ingin hadir di sebuah acara atau pergi ke tempat baru. Mereka mencari makna, pengalaman yang relevan, dan cerita yang bisa dikenang. Di sinilah pentingnya merancang perjalanan dan event yang tidak hanya menarik, tapi juga menyentuh sisi emosional audiens.”

Program Digital Media Communication dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa untuk menguasai komunikasi dan interaksi digital. Tujuannya adalah mencetak mahasiswa yang ingin menjadi konten kreator, digital strategist, media planner, serta komunikator publik. Kurikulum yang diterapkan menggabungkan pendekatan kreatif, strategis, serta penggunaan teknologi digital.

“Program Digital Media Communication hadir sebagai respons atas perubahan besar dalam cara kita berkomunikasi, menciptakan konten, dan menjalin interaksi. Melalui program ini, kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya kreatif secara teknis, tapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang strategi komunikasi digital,” ujar Dr. Muslikhin, S.Pd., M.I.Kom., Head of Program Digital Media Communication BINUS University.

Uni membenarkan bahwa saat ini, industri media mengalami disrupsi atau pergeseran perilaku audiens. Oleh karenanya, dibutuhkan individu yang menguasai serangkaian keterampilan teknis dan kemampuan memahami audiens untuk tetap relevan di masa kini.

Program Event & Travel Business menghadirkan kurikulum yang telah diperbaharui agar dapat memperluas perencanaan event serta integrasi teknologi. Bidang studi ini akan mengajak mahasiswa untuk memahami industri pariwisata secara lebih mendalam serta menguatkan keterampilan untuk merancang event dengan pengalaman interaktif.

“Program ini bukan sekadar perubahan nama, tapi refleksi dari kebutuhan industri yang terus berkembang. Kami ingin mahasiswa tidak hanya memahami dunia pariwisata, tapi juga mampu merancang event dan pengalaman yang menyentuh, tak terlupakan, relevan, dan didukung oleh pemahaman teknologi digital,” ujarnya.

Mahasiswa yang bergabung dengan program Event & Travel Business diproyeksikan memiliki bekal pengetahuan praktis, eksplorasi, dan kolaborasi lintas sektor. Selain itu, program ini juga mempersiapkan mahasiswanya untuk mengikuti internship, study abroad, dan keterlibatan dalam event berskala internasional.