Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bosan dan Tidak Suka Membaca? Ini 5 Manfaat Mempelajari Sastra 

pexels.com/@zun1412

Terdapat anggapan bahwa mempelajari sastra itu tidak penting. Selain itu mempelajari sastra tidak akan sesukses orang yang mempelajari matematika atau sains. Coba pikirkan kembali 5 manfaat mempelajari sastra berikut ini. Siapa tahu membuatmu tertarik dengan sastra dan sebenarnya ada potensi atau bakat sastra yang terpendam dalam dirimu.

1. Membuka sudut pandang dan pikiran dengan wawasan yang luas

pexels.com

Mempelajari sastra membuat kita membuka mata dan menyadari dunia di luar lingkup yang dapat kita jelajahi. Seseorang yang mempelajari sastra akan mulai bertanya dan membangun wawasan serta intuisinya berkenaan dengan banyak hal yang berkaitan dengan peradaban manusia. Melalui sastra, kita pun dapat mempelajari banyak sudut pandang setiap orang.

2. Serasa hidup di setiap zaman

pexels.com/Suzy Hazelwood

Sepanjang peradaban manusia sejak mengenal tulisan, maka sepanjang itulah seseorang yang belajar sastra dapat mempelajari peradaban manusia. Dinamika kehidupan manusia bergerak dalam lintas waktu yang unik dengan hasil peradabannya masing-masing. Karya sastra akan terus lahir di setiap zaman dan setiap tempat.

3. Membangun kemampuan berpikir kritis dan menghargai perbedaan

pexels.com/Francesco Ungaro

Ketika seseorang mempelajari sastra, ia akan belajar pula untuk melihat dan membaca apa yang tersirat dari bacaannya. Selain itu, ia akan belajar menemukan simbol, menghubung-hubungkan suatu hal, menemukan tema atau ide, mempelajari karakter. Setidaknya beberapa hal tersebut menjadi dasar seseorang mengembangkan kemampuan kritisnya. Berpikir kritis pun belajar menerima perbedaan tanpa membohongi identitas diri sendiri. Sehingga melalui pemikiran yang terbuka, sastra dapat membuat seseorang menghargai perbedaan.

4. Meningkatkan kemampuan membaca sekaligus menulis

pexels.com

Pernah berpikir mengapa tulisan seseorang begitu bagus dan mengena? Sedikit banyaknya mereka juga membaca karya-karya sastra. Sehingga tulisan mereka juga terpengaruh dari bacaannya. Sama dengan ungkapan "kita adalah apa yang kita makan", maka "apa yang kita tulis adalah apa yang kita baca"

5. Lebih peka dengan persoalan kemanusiaan

pexels.com

Walaupun pada setiap masa manusia mengejar kesempurnaan, seringkali kelemahan manusia adalah salah satu bentuk kekuatan tersendiri. Manusia sempurna berarti juga menjadi utuh dengan kelemahannya. Kepekaan ini terasah dengan mempelajari sastra, sehingga ketika melihat berbagai permasalahan kemanusiaan, sastrawan atau orang yang mempelajari sastra akan ikut merasakannya pula.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us