5 Buku Retelling dari Dongeng Terkenal, Ada Cinderella! 

Kisah Cinderella digunakan untuk menjaga perempuan dalam batasan patriarki kerajaan di mana gadis remaja diharuskan menghadiri pesta tahunan, dan mereka yang gagal menemukan jodoh akan segera menghilang. Sophia lebih suka menikahi sahabat masa kecilnya daripada diarak di depan ballroom yang penuh dengan pelamar, tapi dia tidak diperbolehkan membuat pilihan itu.

Ketika dia melarikan diri dan bertemu dengan seorang gadis di hutan yang mengaku sebagai salah satu keturunan terakhir Cinderella, dia menyadari bahwa cerita yang diceritakan kepadanya adalah sebuah kebohongan. Jika mereka bisa membuktikannya kepada orang lain, mungkin mereka bisa mengingat kembali kisah mereka dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik.

Setelah dipaksa menikah dan melahirkan monster, putri duyung melahap suaminya dan seluruh kerajaan mereka. Dalam pelariannya, sang putri duyung bertemu dengan seorang dokter wabah yang memiliki rahasia kelam mereka sendiri.

Ketika mereka berdua bertemu dengan sebuah desa yang dipenuhi anak-anak awet muda dan tiga orang suci yang mengendalikan mereka, mereka harus melepaskan naluri paling kejam. Hanya itu jalan keluar jika mereka berharap bisa melarikan diri dari orang-orang ini hidup-hidup.

Buku ini menceritakan ulang dari dari Sleeping Beauty. Gadis yang dikutuk oleh peri bukanlah seorang putri, dia seorang yang berubah-ubah dan peri yang mengutuknya hanya berusaha mencegahnya melakukan kejahatan apa pun.

Toadling, bayi yang keluar dari tempat tidurnya saat lahir dan dibesarkan di Faerieland, harus mencegah siapa pun membatalkan mantra yang dia ucapkan sejak lama dan membangunkan monster. Tapi, siapa yang akan percaya gadis jelek yang berubah menjadi katak ketika seorang putri menawan sedang menunggu?

Red riding hood dewasa telah bergabung dengan seorang pemanah bernama Hou Yi setelah melarikan diri dari masa lalunya yang bermasalah. Rosa tidak berbicara tentang hari-harinya berburu monster atau kesalahan yang membawanya ke sini, jauh dari rumah. Hou Yi memahami keinginannya untuk meninggalkan masa lalu.

Kedua perempuan tersebut mempunyai rahasia masing-masing. Namun, ketika bahaya lama kembali menimpa negeri yang telah mereka bersumpah untuk lindungi, mereka akhirnya harus menghadapi perbuatan kelam masa lalu mereka jika mereka bisa berharap untuk maju.

Buku ini terinspirasi dari The Red Shoes karya Hans Christian Anderson dan wabah tarian bersejarah. Menceritakan kisah seorang gadis yang hidup di masa-masa aneh. Di tengah teriknya musim panas di Strasbourg abad ke-16, para perempuan menari sampai mati. Desas-desus tentang ilmu sihir menyebar dan Lavinia serta keluarganya segera disalahkan karenanya.

Berabad-abad kemudian, sepasang sepatu merah menempel di kaki gadis lain, memaksanya menari. Bisakah keturunan terakhir Lavinia yang mengetahui kutukan menari lebih baik dari siapa pun dan membantu membebaskannya? Atau, apakah Rosella ditakdirkan untuk mengulangi nasib wabah menari itu?

Selain retelling dongeng terkenal dengan plot yang lebih fresh, kelima buku di atas juga menghadirkan dongeng dari sudut pandang lain. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera baca buku dari dongeng favoritmu!