Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Buku yang Wajib Dibaca biar Tetap Kritis dengan Kondisi Negara saat Ini

cover-26.png
Rekomendasiku buku. (Goodreads | gramedia.com)

Buku menjadi catatan sejarah untuk memahami apa yang terjadi di masa lalu. Meski kisah yang ditulis adalah fiksi, namun sudut pandang setiap karakternya membuat kita lebih memahami dan kritis akan situasi yang terjadi pada bangsa Indonesia saat ini.

Melalui sejumlah bacaan di bawah ini, kesadaran pembaca diharapkan meningkat untuk lebih peduli pada kondisi politik, sejarah, dan sosial yang mungkin tak tertulis di buku pelajaran. Selain itu, melalui karya sastra, generasi muda diharapkan tak melupakan kondisi kelam di masa lalu

1. 1984 karya George Orwell

ilustrasi buku 1984 (pexels.com/Edward Eyer)
ilustrasi buku 1984 (pexels.com/Edward Eyer)

Novel klasik 1984 digadang-gadang menjadi karya terbaik George Orwell. Dalam 1984, Orwell mengangkat isu politik dan menawarkan cerita masa depan dengan gambaran kehidupan yang mengerikan karena menyoroti penguasa politik.

Meski terbit pada 1949, novel ini dinilai masih relevan dengan kehidupan masa kini terlebih bagi kondisi politik Indonesia. Sebab, ia menyoroti ancaman terhadap kebebasan individu, manipulasi pemerintah, dan totaliterisme.

2. Animal Farm karya George Orwell

Sampul buku Animal Farm. (Dok. Goodreads)
Sampul buku Animal Farm. (Dok. Goodreads)

George Orwell, dalam karya Animal Farm menggambarkan situasi politik dan pemerintahan melalui kisah para hewan secara simbolis. Kisah satir yang ditulis oleh Orwell menggambarkan sifat asli manusia yang haus akan kekuasaan dan ketidakadilan.

Karya ini ditujukan untuk mengkritisi pemerintahan yang bersifat otoriter dan diktator. Animal Farm meski telah ditulis sejak 1945 atau sekitar 80 tahun lalu, kisahnya terus dibaca oleh masyarakat di berbagai negara sebab dinilai relevant dengan kondisi bangsa saat ini.

3. Laut Bercerita karya Leila S. Chudori

WhatsApp Image 2025-07-15 at 17.38.59.jpeg
Media gathering dan peluncuran Laut Bercerita sampul baru spesial cetakan ke-100 pada Selasa (15/7/2025) di Kopi Aloo, Gramedia Jalma Melawai, Blok M (IDN Times/Nisa Zarawaki)

Laut Bercerita menjadi novel fiksi sejarah yang ditulis oleh Leila S. Chudori yang pertama terbit pasa 2017 lalu. Buku ini menggambarkan karakter Laut yang merupakan seorang aktivis. Laut sebagai sosok sentral dalam novel ini terpaksa harus berpindah-pindah, melakukan pelarian dan menyusun rencana agar dirinya dan keluarga tetap aman selama pergolakan negara terjadi.

Buku fiksi ini menjadi penggambaran bahwa Indonesia pernah melalui masa pemerintahan yang kelam. Melalui perjalanan Laut, pembaca diajak untuk tidak melupakan sejarah, bagaimana aktivis diculik, tak kembali pada keluarga, disiksa, bahkan ditenggelamkan dalam lautan.

3. Pulang dan Namaku Alam karya Leila S Chudori

cover-25.png
Buku Pulang dan Namaku Alam (gramedia.com)

Namaku Alam merupakan spin off book buku Pulang karya Leila s Chudori. Jika novel Pulang menyoroti perjalanan Dimas Suryo sebagai eksil yang dipersulit untuk kembali masuk ke Indonesia, Namaku Alam menyoroti kisah hidup Alam mengambil latar kisah 1965 hingga 1982.

Kedua novel ini akan membawa pembaca memahami lebih dalam bagaimana situasi politik dapat membawa dampak yang besar bagi para korban. Trauma, luka, serta kesulitan yang didapat oleh para tokoh, agaknya membuka empati pembaca serta membuka pandangan mengenai kemelut negara kala itu.

4. Amba karya Laksmi Pamuntjak

Cover novel Amba karya Laksmi Pamuntjak. (gramedia.com)
Cover novel Amba karya Laksmi Pamuntjak. (gramedia.com)

Novel Amba karya Laksmi Pamuntjak mengangkat kisah berlatar tahun 1965. Laksmi menuliskan ketegangan yang terjadi pada pemerintah Orde Baru di Yogyakarta hingga ke daerah Jawa Timur. Amba kehilangan kekasihnya, Bisma yang ditangkap karena diduga memiliki keterlibatan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Karya ini memenangkan sejumlah penghargaan sastra khususnya untuk penulis perempuan. Membaca buku ini akan membuka pandangan baru tentang stereotip tahanan politik, peristiwa yang tak diceritakan dalam buku pelajaran sekolah dan kemelut politik-pemerintahan di masa lalu.

5. Notasi karya Morra Quatro

notasi_ZDIDshZ.jpg
Notasi karya Morra Quatro. (gramedia.com)

Morra Quatro menuliskan kisah sejarah tahun 1998 di mana mahasiswa berjuang untuk menentang pemerintah orde baru yang dianggap otoriter. Novel berjudul Notasi menggambarkan sejarah kelam masa lalu, dimana setiap orang yang hidup pada masa itu berpotensi dibunuh oleh pihak penguasa.

Kisah dalam novel Notasi menyoroti perjalanan Nino bersama dengan teman-teman BEM UGM. Kisah cinta yang unik dengan latar peristiwa reformasi Mei 1998 memberi gambaran pembaca bagaimana kerusuhan yang terjadi begitu mencekam.

Selamat membaca! Semoga rekomendasi berikut bermanfaat untuk membuka prespektif secara lebih luas!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pinka Wima Wima
EditorPinka Wima Wima
Follow Us