5 Cara Menghindari Phishing yang Sering Menjebak Pengguna Medsos

- Tautan mencurigakan sering menjadi senjata utama dalam phishing
- Phishing sering memanfaatkan akun palsu yang tampak resmi
- Jangan pernah memberikan data pribadi melalui pesan biasa
Media sosial memang jadi ruang seru untuk berbagi cerita, mencari teman baru, hingga menyalurkan hobi. Namun, di balik segala keseruannya, ada ancaman yang cukup berbahaya dan sering tidak disadari, yaitu phishing. Modus ini biasanya berbentuk tautan atau pesan palsu yang tampak meyakinkan. Kalau tidak hati-hati, data pribadimu bisa dicuri dengan mudah.
Phishing semakin marak karena banyak orang masih lengah saat berselancar di dunia maya. Sering kali, pesan yang kelihatannya biasa saja ternyata menyimpan jebakan. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk tahu cara menghindarinya. Berikut ini lima cara yang bisa membantu kamu tetap aman dari jebakan phishing.
1. Waspadai tautan mencurigakan

Tautan mencurigakan sering menjadi senjata utama dalam phishing. Biasanya, peretas menyamarkan alamat situs agar mirip dengan yang asli, sehingga kamu tidak sadar saat membukanya. Misalnya, nama domain yang mirip tapi ada huruf tambahan kecil yang sulit diperhatikan. Kalau tidak teliti, kamu bisa saja masuk ke situs palsu.
Jangan langsung klik setiap tautan yang dikirim, apalagi dari akun yang tidak kamu kenal. Lebih baik periksa alamat lengkapnya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membuka. Kalau terasa janggal, abaikan saja dan jangan tergoda rasa penasaran. Ingat, satu klik ceroboh bisa membuka jalan bagi pencurian data.
2. Periksa alamat email atau akun pengirim

Phishing sering memanfaatkan akun yang kelihatan resmi padahal palsu. Misalnya, email yang seolah dari layanan terkenal tapi alamatnya aneh atau penuh angka. Kalau kamu tidak teliti, pesan ini bisa tampak sangat meyakinkan. Dari sinilah banyak orang terjebak.
Biasakan memeriksa detail pengirim sebelum mempercayai isi pesannya. Akun resmi biasanya punya tanda khusus, seperti centang biru di media sosial. Kalau tidak ada, kamu perlu lebih berhati-hati. Jangan mudah percaya hanya karena tampilannya rapi.
3. Jangan mudah memasukkan data pribadi

Trik paling umum dalam phishing adalah meminta kamu memasukkan data pribadi. Biasanya mereka berpura-pura sebagai pihak resmi yang membutuhkan konfirmasi informasi. Padahal, data tersebut justru digunakan untuk meretas akunmu. Kalau kamu lengah, bisa jadi identitasmu disalahgunakan.
Kalau ada pesan yang meminta kata sandi, kode OTP, atau informasi sensitif lainnya, jangan pernah memberikannya. Layanan resmi tidak akan meminta data pribadi melalui pesan biasa. Kalau ragu, hubungi langsung pihak terkait lewat saluran resmi. Dengan begitu, kamu bisa memastikan kebenarannya sebelum bertindak.
4. Aktifkan keamanan berlapis

Menghindari phishing tidak cukup hanya dengan waspada, kamu juga perlu sistem keamanan yang lebih kuat. Salah satunya dengan mengaktifkan two-factor authentication (2FA) di akun media sosialmu. Dengan cara ini, meskipun peretas berhasil tahu kata sandimu, mereka tetap butuh kode tambahan. Ini membuat akunmu lebih sulit ditembus.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan fitur notifikasi keamanan yang ada di banyak platform. Notifikasi ini akan memberitahumu jika ada aktivitas mencurigakan. Dengan begitu, kamu bisa segera mengambil tindakan sebelum akun benar-benar diambil alih. Semakin banyak lapisan keamanan, semakin aman pula akunmu dari phishing.
5. Selalu perbarui aplikasi dan perangkat

Banyak orang menganggap pembaruan aplikasi hanya soal fitur baru, padahal sering kali ada peningkatan keamanan. Kalau kamu menunda-nunda pembaruan, peretas bisa memanfaatkan celah lama yang belum ditutup. Hal ini membuat kamu lebih rentan terkena phishing. Jadi, jangan sepelekan update.
Biasakan memeriksa apakah aplikasi media sosial dan sistem perangkatmu sudah versi terbaru. Dengan begitu, kamu meminimalkan risiko dari celah keamanan lama. Perbaruan kecil bisa membuat perlindunganmu lebih kuat. Anggap saja ini sebagai cara sederhana untuk menjaga keamanan digitalmu.
Phishing memang bisa menipu siapa saja, apalagi jika kemasannya terlihat meyakinkan. Namun, dengan mengenali ciri-cirinya dan menerapkan langkah pencegahan, kamu bisa terhindar dari jebakan ini. Jangan mudah percaya pada pesan atau tautan yang mencurigakan, dan selalu jaga keamanan akunmu. Pada akhirnya, kehati-hatian kecil bisa menyelamatkan data pribadimu dari tangan jahil.