Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Esensi dan Fakta Unik Studi Hubungan Internasional, Jurusanmu?

Unsplash/Eliott Reyna

Dewasa ini, eksistensi studi Hubungan Internasional di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal tersebut terbukti dengan tingginya angka peminat studi HI serta banyaknya perguruan tinggi yang membuka program studi ini.

Tercatat pada tahun 2017 sebanyak 72 universitas dan institut yang terdaftar dalam PDPT Kemristekdikti sekaligus sebagai anggota dari Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia atau AIHII. Nah, supaya makin tahu dan paham tentang studi HI, yuk kepoin esensi dan fakta unik studi ini!

1.Studi HI pertama kali didirikan di Universitas Wales, Inggris

walesonline.co.uk

Menurut Davetak, Burke, dan George dalam bukunya yang berjudul An Introduction to International Relations, peresmian studi HI sebagai suatu disiplin ilmu yang mandiri diawali dengan didirikannya Universitas Wales, di tepi laut kota Aberystwyth pada tahun 1919.

Kemudian, disusul dengan didirikannya Sekolah Ekonomi London pada tahun 1923 dan Universitas Oxford pada tahun 1930. Pada saat yang sama, di tahun 1919 studi Hubungan Internasional juga mulai dilembagakan di Amerika Serikat. Tepatnya di Sekolah Pelayanan Luar Negeri Universitas Edmund A. Walsh dan diikuti dengan pendirian Sekolah Hubungan Internasional Universitas California Selatan pada tahun 1924. Oleh sebab itu, pada awal perkembanggnya studi ini bersifat european centrist  dan american centrist.

2.Hubungan Internasional adalah ilmu yang bersifat interdisipliner

Pexels/Pixabay

Dalam sejarah dan perkembangan studi HI, terdapat disiplin ilmu lain yang turut berkontribusi dan berpengaruh di dalamnya. Disiplin ilmu tersebut antara lain ilmu politik, filsafat, hukum, ekonomi, dan lain-lain.

Oleh sebab itu, studi ini merupakan subjek akademik yang juga dipelajari oleh pakar sejarah, pakar ekonomi, pakar hukum, hingga seorang filsuf. Sejalan dengan hal tersebut, Hubungan Internasional adalah sebuah studi yang cakupannya luas dan berpengaruh terhadap pembangunan serta evolusi peradaban dunia.

Adalah fakta bahwa aspek-aspek Hubungan Internasional turut mempengaruhi cara hidup manusia.

3.Fokus kajian studi HI ternyata tidak hanya membahas mengenai interaksi antarnegara saja, lho!

Pexels/Saph Photography
Pexels/Saph Photography

Jackson dan Sorensen dalam bukunya yang berjudul Introduction to International Relations: Theories and Approaches memaparkan bahwasanya seiring dengan perkembangan zaman yang cepat dan ekstensif, konsentrasi studi Hubungan Internasional tidak terbatas pada negara saja.

Studi ini tak cuma mempelajari hal seperti perdamaian, konflik dan kerjasama, melainkan juga mempelajari mengenai isu-isu global seperti ketidaksetaraan gender, feminisme, HIV/AIDS, HAM, lingkungan, hingga terorisme. Jadi, studi HI juga bersifat komprehensif ya, guys!

4.Konsep aktor dalam Hubungan Internasional

Unsplash/History in HD

Dalam mempelajari studi HI, terdapat konsep aktor sebagai salah satu dasar kajiannya. Nah, aktor ini merupakan suatu entitas yang berperan penting terhadap subjek dan objek HI baik sebagai sebuah studi atau fenomena.

Aktor-aktor tersebut diklasifikasikan ke dalam dua bentuk, yaitu state actor dan non state actor. State actor adalah bangsa-negara yang berdaulat, sedangkan non state actor meliputi IGOs, INGOs, TNC/MNC/Global Corporations, ISGOs, ISNGOs, dan Individu.

Selain itu, dikenal juga konsep legitimate dan illegitimate actor seperti TNCOs, guerillas, dan kelompok teroris. Jadi, konsep aktor gak hanya di teater atau sinetron aja, ya!

5.Perdebatan studi Hubungan Internasional

Unsplash/Tori Nefores

Dalam mempelajari disiplin akademik HI, terdapat empat perdebatan besar utama yang mempengaruhi pokok kajian dari studi HI.

Pertama, perdebatan antara perspektif liberalisme dan realisme. Kedua, perdebatan antara pendekatan tradisional dan behavoiralisme. Ketiga, perdebatan antara neoralisme, neoliberalisme dan neomarxisme, serta perdebatan yang keempat antara alternatif positivisme dan pascapositivisme.

Perdebatan-perdebatan tersebut pada dasarnya menjelaskan apa itu HI dan bagaimana seharusnya HI dipelajari. Oleh sebab itu, perdebatan tersebut dianggap sebagai sebuah peta akademik yang memudahkan para cendekiawan dan mahasiswa untuk menganalisa dan memahami fenomena hubungan internasional yang bersifat dinamis dan terus berevolusi.

Jadi lebih paham dan mengerti, ya bahwa Hubungan Internasional merupakan sebuah studi yang pada dasarnya erat dengan kehidupan manusia bahkan peradaban dunia. Jadi, makin tertarik, ya untuk mempelajarinya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us