Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[MADING] Sampahmu Hari Ini, Beban Bumi Esok Hari

IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak
IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak

Halo Teman Teman Sehat!!

‎Bumi kita lagi gak baik-baik aja lho, banyak sekali masalah yang terjadi di Bumi ini, terutama soal sampah yang masih jadi tantangan global. Coba bayangkan, kalau setiap hari kita buang sampah sembarangan, kira-kira mau jadi seperti apa lingkungan kita? Selain bikin bau dan kotor, tentu juga merusak pemandangan. Nah, selama ini kita sering fokus pada sampah anorganik seperti plastik, padahal ada juga jenis sampah lain yang sering sekali kita abaikan, yaitu sampah organik yang sebenarnya jumlahnya sangat besar di sekitar kita. Maka dari itu, kami dari tim Demanvaya SMAN 1 CIBADAK dengan penuh semangat mempersembahkan sebuah karya mading yang berjudul "Sampahmu Hari Ini, Beban Bumi Esok Hari".

‎Susunan Redaksi:

  • ‎Guru pendamping: Lia Desi Amelia
  • ‎Penulis: Humayra Putri Maharani, Khaisa Halwa Nazifa
  • ‎Desainer: Wafa Permata Zaqiyyah Dyce, Andika Pratama
  • ‎Fotografer: Despian Putra
  • ‎Videografer: Mesya Ramdhani

‎Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

Esai: Latar Belakang

IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak
IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang kaya akan sumber daya alam. Lautan yang terbentang luas, hutan hujan tropis yang tumbuh dengan subur, serta kekayaan flora dan fauna menjadikan Indonesia dikenal sebagai salah satu paru-paru dunia. Julukan tersebut bukan hanya sebuah kebanggaan, tapi juga sebuah amanah yang harus dijaga dan dipertahankan. Namun, sebutan itu perlahan mulai meredup dan tergantikan oleh fakta-fakta yang cukup memprihatinkan. Berdasarkan data, Indonesia termasuk kedalam lima besar penghasil sampah organik maupun anorganik terbanyak di dunia.

Hal ini tentu menjadi tantangan yang serius dan harus segera ditangani karena sampah akan menimbulkan dampak jangka panjang sehingga bisa membahayakan bagi kelestarian alam maupun kesehatan masyarakat. Walaupun Indonesia menyumbang sampah organik dan anorganik, kebanyakan masyarakat Indonesia masih lebih memperhatikan permasalahan sampah anorganik karena mengira bahwa jumlah sampah anorganik lebih banyak dari pada sampah organik. Padahal menurut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) banyaknya sampah organik mencapai sekitar 62%, dimana jauh lebih besar dari jumlah persentase sampah anorganik. Sedangkan sampah organik menyumbangkan gas metana yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan suhu bumi.

Tanpa disadari, sampah organik sering kita temukan di dalam kehidupan sehari-hari, antara lain: sampah sisa makanan, sisa sayur-sayuran, kulit telur, kulit buah, kayu, ranting, dedaunan dan masih banyak lagi. Umumnya sampah organik itu biasa ditemukan di pasar, di restoran, di cafe, bahkan sekitar 38,28% sampah organik berasal dari rumah tangga.

Sampah organik sering dianggap hal yang sepele, masih banyak masyarakat Indonesia yang acuh terhadap sampah organik. Faktanya sampah organik ini memberikan banyak dampak negatif bagi kehidupan kita. Sampah ini menimbulkan bau yang tak sedap, lingkungan menjadi kotor, timbulnya banyak penyakit, bahkan sampah organik menghasilkan cairan Ieachate yang berbahaya. Cairan Ieachate (air lindi) adalah cairan berwarna gelap yang sangat berbahaya dan beracun terbentuk dari air hujan atau kelembaban yang meresap ke dalam tumpukan sampah, cairan ini dapat mencemari lingkungan dan mengurangi kualitas air serta tanah yang berada di sekitar sampah.

Esai: Kesimpulan

IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak
IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, jangan sampai hal tersebut dirusak oleh kelalaian kita sebagai warga negara Indonesia yang kurang peduli terhadap sampah organik. Meskipun kenyataannya memang sulit bagi kita untuk menangani masalah tersebut padahal tidak sedikit organisasi-organisasi maupun warga masyarakat yang sudah menawarkan solusi. Maka dari itu, kami Tim Demanvaya hadir untuk menyelamatakan bumi melalui program S.E.H.A.T, dengan memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarluaskan program tersebut, kami harap program ini dapat menjadi solusi yang lebih efektif dan inovatif.

S - Sayangi Lingkungan

Menyayangi lingkungan menjadi langkah awal untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap alam. Contohnya dengan memilah sampah sesuai dengan jenisnya. Namun hal itu tidak akan terlaksana jika masyarakat masih kurang pengetahuan akan pentingnya memilah sampah organik. Maka dari itu, langkah kami selanjutnya adalah memberi

E - Edukasi Masyarakat

Edukasi masyarakat, agar masyarakat dapat tergerak untuk ikut berkontribusi dalam mengolah sampah organik. Namun, terkadang edukasi saja tidak cukup untuk mengajak masyarakat agar ikut berkontribusi, lalu kami

H - Hadirkan Bank Sampah

Agar masyarakat lebih antusias untuk mengumpulkan sampah organik, bank sampah bisa menjadi salah satu solusi agar masyarakat bisa mendapat benefit (keuntungan) berupa poin.

A - Antisipasi Pembuangan Sampah Liar

Bayangkan, ketika kita sudah melakukan banyak usaha untuk menjaga bumi, tetapi hal itu akan sia-sia jika masih banyak oknum yang membuang sampah sembarangan. Maka dari itu, kita perlu mengantisipasi pembuangan sampah liar dengan cara menerapkan aturan yang tegas

T - Terapkan Daur Ulang

Agar sampah organik tidak menumpuk, solusi yang bisa kita ambil adalah mengubahnya menjadi pupuk kompos, sehingga bisa bermanfaat bagi alam dan perekonomian masyarakat.

Kita semua memiliki peran penting untuk menjaga masa depan bumi. Dengan program S.E.H.A.T kita dapat mewujudkan “Bumi Sehat”. Jika bukan kita, lalu siapa? Jika bukan sekarang, lalu kapan? Mari kita buktikan bahwa gen z adalah generasi yang akan membawa perubahan besar bagi bumi. Bukan hanya pandai berkata-kata tetapi juga berani melangkah nyata. Bumi sehat, oleh kita, untuk kita!

Infografik

IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak
IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak

Tanpa kita sadari, sisa makanan, kulit buah, dan daun kering yang setiap hari kita buang menyimpan cerita lain. Sampah organik yang dibiarkan menumpuk akan membusuk, mengeluarkan cairan berbahaya, mencemari tanah dan air, serta menjadi sumber penyakit. Sayangnya, bahan organik yang harusnya menyuburkan tanah, justru kita buang begitu saja.

Maka dari itu, tim kami memberikan solusi untuk menangani permasalahan tersebut. Dengan program S.E.H.A.T, kami mengajak masyarakat untuk menyayangi lingkungan, memahami tentang pentingnya pengelolaan sampah dan me adirkan bank kompos, Antisipasi pembuangan liar, dan Terapkan daur ulang. Program ini tidak hanya sekadar ajakan, tetapi juga langkah nyata agar sampah organik tidak lagi dipandang sebagai beban, melainkan sebagai sumber daya baru yang bisa memberi manfaat bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat.

Rubrik Diskusi—Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak
IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak
IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak
IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak

Di tengah derasnya arus globalisasi, masalah lingkungan semakin nyata dirasakan. Polusi udara yang meluas dan limbah yang menumpuk menjadi tantangan besar bagi masyarakat. Kesadaran untuk menjaga bumi harus tumbuh sejak sekarang, karena apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan kondisi lingkungan di masa depan. Pertamina hadir bukan hanya sebagai penyedia energi, tetapi juga sebagai penggerak perubahan dengan mendorong pemanfaatan energi ramah lingkungan serta pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Langkah nyata ini menunjukkan bahwa limbah bukan sekadar sampah, melainkan bisa diubah menjadi sumber kehidupan baru. Energi bersih, penghijauan, hingga program zero waste menjadi bukti komitmen menjaga keseimbangan alam. Semua ini bukan hanya soal teknologi, melainkan tentang gaya hidup yang lebih peduli terhadap bumi. Dengan semangat hijau dan kolaborasi bersama masyarakat, Pertamina berkontribusi menciptakan masa depan berkelanjutan yang memberi manfaat bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi.

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak
IDN Times Xplore/Demanvaya_SMA Negeri 1 Cibadak

Dalam setiap momen yang terukir dalam bingkai ini, tersimpan banyak cerita tentang kebersamaan. Kami belajar berdiskusi, saling bertukar ide, dan melangkah bersama menuju satu tujuan yang sama. Setiap senyum, tawa, dan kerja sama menjadi bekal untuk menumbuhkan semangat menjaga bumi. Kebersamaan memotivasi kami untuk peduli terhadap lingkungan, mengurangi sampah, dan menolak polusi yang akan merusak alam. Langkah kecil yang kami lakukan hari ini adalah awal dari gerakan besar sebagai penjaga bumi. Kami percaya, menjadi warga bumi bukan hanya sekadar menghuni saja, melainkan sebuah tanggung jawab. Tanggung jawab untuk terus melindungi, merawat, dan menciptakan bumi yang lebih sehat bagi generasi mendatang. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us

Latest in Life

See More

Perbedaan SNPMB 2025 dan SNPMB 2026, Siswa Harus Mengikuti TKA

17 Sep 2025, 14:09 WIBLife