Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[MADING] SEKOLAHKU, AKSIKU, UNTUK BUMIKU

IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta
IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta

𝗞𝗮𝗺𝗶 𝙏𝙞𝙢 𝙎𝙖𝙣𝙪𝙮𝙖 dari 𝗦𝗠𝗞𝗡 𝟮𝟴 𝗝𝗮𝗸𝗮𝗿𝘁𝗮 mempersembahkan sebuah karya dengan 𝘁𝗲𝗺𝗮 “𝗦𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵𝗸𝘂, 𝗔𝗸𝘀𝗶𝗸𝘂, 𝗨𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗕𝘂𝗺𝗶𝗸𝘂” sebagai 𝙬𝙪𝙟𝙪𝙙 𝙣𝙮𝙖𝙩𝙖 𝙎𝙚𝙢𝙖𝙣𝙜𝙖𝙩 𝘼𝙙𝙞𝙬𝙞𝙮𝙖𝙩𝙖 di sekolah kami.

Dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, seluruh warga sekolah dituntut untuk ikut serta menjaga bumi. Melalui program Adiwiyata, kami belajar bahwa langkah kecil seperti memilah sampah, menanam pohon, hemat energi, dan menjaga kebersihan lingkungan dapat membawa perubahan besar.

Dengan aksi sederhana namun bermakna, 𝙎𝙈𝙆𝙉 𝟮𝟴 𝙅𝙖𝙠𝙖𝙧𝙩𝙖 berkomitmen menciptakan lingkungan sekolah yang hijau, sehat, dan berbudaya lingkungan. Harapannya, apa yang kami lakukan hari ini bisa menjadi warisan indah bagi generasi mendatang—lingkungan yang lestari, nyaman, dan berkelanjutan. Gerakan peduli lingkungan sekolah melalui 𝙋𝙧𝙤𝙜𝙧𝙖𝙢 𝘼𝙙𝙞𝙬𝙞𝙮𝙖𝙩𝙖 dan ditampilkan sebagaimana adanya sebagai 𝐖𝐮𝐣𝐮𝐝 𝐤𝐞𝐩𝐞𝐝𝐮𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐦𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐡𝐚𝐝𝐚𝐩 𝐛𝐮𝐦𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚. 🌍🌱

𝐓𝐢𝐦 𝐒𝐚𝐧𝐮𝐲𝐚_𝐒𝐌𝐊 𝐍𝐞𝐠𝐞𝐫𝐢 28 𝐉𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚

𝐏𝐞𝐦𝐛𝐢𝐦𝐛𝐢𝐧𝐠: 𝐂𝐢𝐧𝐝𝐲 𝐀𝐩𝐫𝐢𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚, 𝐒.𝐏𝐝.

𝐊𝐞𝐭𝐮𝐚: 𝐍𝐮𝐫𝐮𝐥𝐥𝐚𝐡 𝐅𝐚𝐢𝐫𝐮𝐳 𝐇𝐚𝐥𝐢𝐦𝐚𝐡

𝐀𝐧𝐠𝐠𝐨𝐭𝐚:

𝟏. 𝐀𝐛𝐝𝐮𝐥 𝐅𝐚𝐭𝐚𝐡 𝐀𝐫'𝐑𝐚𝐬𝐲𝐢𝐝

𝟐. 𝐍𝐚𝐞𝐥𝐥𝐢 𝐅𝐚𝐮𝐳𝐢𝐚𝐡

𝟑. 𝐍𝐮𝐫𝐢𝐧𝐚 𝐍𝐚𝐲𝐥𝐚 𝐒𝐚𝐯𝐢𝐭𝐫𝐢

𝟒. 𝐒𝐚𝐛𝐢𝐥𝐚 𝐀𝐥𝐯𝐢𝐚𝐥𝐞𝐫𝐚

Karya ini dibuat untuk keperluan kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

Esai: Latar Belakang

IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta
IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta

Lingkungan sekolah merupakan tempat yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat pembelajaran akademik, tetapi juga sebagai arena pembentukan karakter dan kesadaran sosial siswa. Namun, dalam kenyataannya, banyak sekolah di Indonesia saat ini menghadapi permasalahan serius terkait kebersihan lingkungan. Sampah plastik yang menumpuk, saluran air tersumbat, dan pengelolaan limbah yang belum optimal menjadi masalah yang kerap ditemukan. Kondisi ini turut mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan siswa serta menghambat proses pembelajaran yang ideal. Oleh karena itu, penting untuk menanamkan kesadaran menjaga kebersihan sebagai langkah awal untuk melindungi lingkungan sekolah dan bumi secara keseluruhan. 

Konsep menjaga lingkungan sekolah dapat dipermudah dan dipahami melalui akronim BERSIH, yang mengandung nilai-nilai konkret dan mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan rumah. 

𝐁: 𝐁𝐮𝐚𝐧𝐠 𝐒𝐚𝐦𝐩𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐓𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭𝐧𝐲𝐚 

Mengajarkan siswa disiplin membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan adalah fondasi utama menjaga kebersihan lingkungan. Kebiasaan ini mencegah penumpukan sampah liar yang dapat menyebabkan pencemaran dan penyakit. Dengan menerapkan buang sampah pada tempatnya, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.  

𝐄: 𝐄𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐋𝐢𝐬𝐭𝐫𝐢𝐤 

Menghemat listrik dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik ketika tidak digunakan adalah bentuk kepedulian lingkungan yang mudah dilakukan. Penggunaan listrik secara efisien tidak hanya mengurangi tagihan listrik, tetapi juga mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim. 

𝐑: 𝐑𝐚𝐰𝐚𝐭 𝐏𝐨𝐡𝐨𝐧 

Menjaga dan merawat pohon yang ada di lingkungan sekolah membantu memperbaiki kualitas udara dan memberikan keteduhan. Pohon juga berfungsi mengurangi polusi dan menjadi habitat bagi berbagai makhluk hidup. Dengan merawat pohon, siswa belajar menghargai alam dan pentingnya ekosistem yang seimbang.  

𝐒: 𝐒𝐭𝐨𝐩 𝐏𝐥𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤

Penggunaan plastik sekali pakai sangat berkontribusi terhadap masalah sampah dan pencemaran lingkungan. Kampanye untuk mengurangi plastik, mengganti dengan botol minum dan tas kain yang dapat dipakai ulang, menjadi aksi nyata dalam mengurangi limbah plastik di sekolah dan lingkungan sekitar. 

𝐈: 𝐈𝐫𝐢𝐭 𝐀𝐢𝐫

Penghematan air sangat penting dalam menjaga kelestarian sumber daya alam. Sikap irit air, seperti menutup kran dengan benar dan tidak membuang air sembarangan, mengajarkan siswa untuk menjaga kelangsungan sumber air demi kehidupan yang berkelanjutan. 

𝐇: 𝐇𝐢𝐣𝐚𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐋𝐢𝐧𝐠𝐤𝐮𝐧𝐠𝐚𝐧 

Melakukan penanaman pohon, tanaman obat, dan taman bunga di lingkungan sekolah tidak hanya memperindah pemandangan, tetapi juga meningkatkan kesehatan dan kualitas udara. Hijaukan lingkungan juga menanamkan rasa cinta dan tanggung jawab terhadap alam. 

Program Adiwiyata menjadi wadah penting untuk mengimplementasikan nilai-nilai BERSIH ini secara sistematis dan menyeluruh. Salah satunya sekolah SMKN 28 Jakarta yang menerapkan pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle), penghijauan, dan kampanye hemat energi serta air, Adiwiyata juga memberikan pelatihan kepada guru dan siswa mengenai pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Program ini mengintegrasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam kurikulum pembelajaran, memfasilitasi pengembangan laboratorium lingkungan, serta mendorong pembuatan kebijakan sekolah terkait lingkungan hidup. Dengan dukungan pembinaan reguler dari pemerintah dan lembaga terkait, Adiwiyata membantu sekolah menciptakan budaya ramah lingkungan yang melibatkan seluruh civitas akademika dan masyarakat sekitar secara aktif. 

Sebagai contoh nyata, sekolah-sekolah peserta Adiwiyata sering mengadakan kegiatan pemilahan sampah secara terstruktur dengan menyediakan tempat sampah khusus untuk organik, anorganik, dan sampah plastik, yang kemudian didaur ulang atau dimanfaatkan kembali. Kegiatan penghijauan secara rutin dilakukan dengan penanaman pohon, tanaman obat, dan pembuatan taman bunga yang bertujuan memperbaiki kualitas udara dan memperindah lingkungan sekolah. Selain itu, sekolah juga menjalankan program pengurangan plastik sekali pakai melalui penggunaan botol minum dan tas kain yang dapat digunakan berulang kali. Dalam hal efisiensi energi, sekolah mendorong penerapan kebiasaan mematikan lampu dan alat elektronik saat tidak digunakan, serta memanfaatkan sumber energi terbarukan jika memungkinkan, seperti panel surya. Kampanye penghematan air juga dilakukan dengan memperbaiki sistem saluran air, menutup keran secara benar, dan menggunakan media tanam hidroponik untuk mengurangi pemborosan air. Semua kegiatan tersebut menjadi bagian dari pendidikan dan pengalaman nyata yang membentuk sikap bertanggung jawab terhadap lingkungan sejak dini. 

Esai: Kesimpulan

IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta
IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta

Permasalahan kebersihan di lingkungan sekolah merupakan tantangan nyata yang harus dihadapi bersama karena berdampak langsung pada kesehatan dan kualitas proses belajar mengajar. Melalui penerapan nilai-nilai BERSIH—Buang sampah pada tempatnya, Efisiensi listrik, Rawat pohon, Stop plastik, Irit air, dan Hijaukan lingkungan—sekolah dapat menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan berkelanjutan. Kebersihan dan kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya soal penampilan fisik, melainkan juga cerminan karakter dan tanggung jawab sosial yang harus ditanamkan sejak dini kepada generasi muda sebagai bekal menjaga bumi di masa depan. 

Program Adiwiyata berperan penting sebagai penggerak dan pembimbing sekolah dalam mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam budaya sekolah dan kurikulum pembelajaran. Dengan keterlibatan aktif seluruh civitas akademika, sekolah dapat menjadi pusat perubahan lingkungan yang positif, bukan hanya bagi lingkungan internal sekolah, tetapi juga komunitas di sekitarnya. Konsistensi dan komitmen terhadap prinsip BERSIH diharapkan menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga peduli dan bertanggung jawab terhadap pelestarian bumi sebagai warisan generasi mendatang. 

Infografik

IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta
IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta

Lewat infografik ini, kita diajak untuk peduli lingkungan mulai dari tindakan paling sederhana.
Mulai dari buang sampah pada tempatnya, hemat air, hingga merawat pohon di sekitar kita — semua bisa jadi awal dari perubahan besar bagi bumi.

Dengan kebiasaan kecil yang konsisten, kita bisa ciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Yuk, jadikan BERSIH bukan sekadar slogan, tapi gaya hidup! 🍃

Rubik Diskusi-Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta
IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta

Pada rubik diskusi ini Pertamina terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan lingkungan lewat berbagai program berkelanjutan. Hal ini bisa melihat bagaimana Pertamina tidak hanya fokus pada energi, tapi juga mengajak masyarakat untuk berkontribusi menjaga bumi.

Rubik Diskusi-Infografik Pertamina

IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta
IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta

Salah satu bentuk peran Pertamina dalam mendukung lingkungan yang lebih baik, salah satunya program WASTECO (Waste to Energy for Community) yang mengubah sampah organik menjadi gas methane yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi baru terbarukan. Gak hanya ramah lingkungan, tapi juga bermanfaat langsung bagi masyarakat! Wah keren banget kan!

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta
IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta

Semua berawal dari bertukar ide dan membagi peran. Dari sinilah semangat kerja sama mulai terbentuk, agar mading digital kami punya arah dan tujuan yang jelas. Langkah demi langkah kami lewati bersama. Menyusun materi, mendesain tampilan, hingga menyunting tata letak. Di sinilah kreativitas dan kekompakan benar-benar diuji.

Melalui proses penuh perjuangan dan kerja sama, akhirnya karya kami bisa terwujud nyata. Inilah bukti bahwa kolaborasi selalu menghasilkan sesuatu yang istimewa.

Sebuah perjalanan kecil, namun penuh makna besar.

TIM SANUYA – SMKN 28 Jakarta

Foto Bercerita

IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta
IDN Times Xplore/Sanuya_SMK Negeri 28 Jakarta

Kolase ini menunjukkan bahwa setiap hal kecil yang kami upayakan dalam setiap keseharian kami adalah bentuk cinta dan kasih sayang terhadap lingkungan dan sekolah tercinta kami. Dari proses inilah kami belajar, bahwa setiap ide, setiap usaha, dan setiap kerja sama adalah potongan mozaik yang membentuk karya penuh makna.

Kami tidak hanya membuat mading digital, kami juga menulis cerita tentang kepedulian, kebersamaan, dan cinta pada bumi.

TIM SANUYA – SMKN 28 Jakarta

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Diana Hasna
EditorDiana Hasna
Follow Us

Latest in Life

See More

8 Cara Membuat Time-Out Efektif untuk Anak, Perhatikan Hal Ini

18 Sep 2025, 09:45 WIBLife